Breaking News

praktikum 2 BAB 1

PRAKTIKUM V.2


Topik               : Pengenalan Tumbuhan Lumut dan Tumbuhan Paku
Tujuan             : Untuk mengenal ciri-ciri pokok tumbuhan lumut (Bryophyta)
                           dan tumbuhan paku-pakuan (Pterydhophyta)                           
Hari/ Tanggal  : Kamis, 8 September 2011
Tempat            : Laboratorium Biologi UIN MALANG
 


I. ALAT DAN BAHAN

Alat: 
1. Loupe dan pinset
2. Cutter / silet
3. Mikroskop cahaya dan mikroskop binokuler

Bahan: 
1. Pogonatum sp (Lumut daun)
2. Marchantia sp. (Lumut hati)
3. Neprolepis sp

II. CARA KERJA

1.      Menuliskan nama dan klasifikasi masing-masing spesies yang digunakan.
2.      Menggambar bentuk umum dan memberi keterangannya :
a. Untuk lumut :
-          Thallus dan percabangannya (Gametofit)
-          Sporofit
-          Rhizoid
-          Kapsul spora (berbentuk apa)
-          Letak anteridium dan arkhegonium
-          Perbedaan anteridhiofor dan arkhegoniofor
-          Badan eram (gemma cup)
b. Untuk Paku-pakuan
-          Akar
-          Batang (berupa apakah batangnya)
-          Daun (letak, bentuk dan lainnya dai trofofil dan sporofilna)
-          Sorus (bagaimana letaknya dan bentuknya)
-          Inducium
3. Mendiskusikan masalah berikut :
a.       Perbedaan antara lumut hati dan lumut daun
b.      Persamaan dan perbedaan antara lumut dan paku-pakuan?

III. TEORI DASAR

Mahkluk hidup di dunia ini sangat beranekaragam, hal tersebut disebabkan karena spesies berevolusi melalui proses adaptasi terhadap lingkungannya yang dikenal dengan seleksi alam dan juga karena perbedaan organisme dikendalikan oleh faktor genetis yang diturunkan dari tetuanya.
Proses evolusi berlangsung secara gradual, sehingga dapat terjadi pembentukan speies-spesies baru (proses spesiasi) yang paling cocok dengan kondisi lingkungan dimana mereka hidup. Proses spesiasi ini dapat terjadi secara alopatrik (alopatrik = berbeda tempat), yaitu satu spesies yang sama kemudian dipisahkan tempat hidupnya. Atau secara simpatrik (sympatric = sama tempat), yaitu suatu spesies yang sama didaerah yang sama karena sesuatu hal terjadi reproduksi yang terpisah, misalnya terjadi poliploidi pada tanaman yang menghasilkan individu dengan jumlah kromosom yang lebih besar dari 24 (diploid).
Dengan terus bertambahnya jumlah spesies dari masa ke-masa, maka untuk lebih mudahnya untuk mempelajari perlu dilakukan pengelompokan dan penggolongan organisme. Untuk tujuan itu diperlukan klasifikasi yang mempunyai dasar sama untuk setiap penggolongan.
Oleh karena proses evolusi berlangsung secara gradual dan dalam jangka waktu yang lama, maka perbedaan atau kesamaan morfologi dapat dijadikan dasar untuk penggolongan organisme. Hubungan kekerabatan antara satu dengan spesies lain (filogeni) dinyatakan dengan banyak sedikitnya kesamaan morfologinya. Pengelompokan yang disusun secara bertahap (takson) disebut hirarki katagori. Prinsip hirarki katagori yang umum dipakai adalah ; Kingdom         Phylum/ Divisio            Class              Ordo                Familia            Genus             Spesies. Sistem pengelompokan yang menggunakan suatu sifat kebiasaan dan tempat hidup. Kemudian berkembang dan memperhatikan juga sifat struktur dan fungsi sebagai kriteria spesies.
Walaupun belum sepenuhnya menggunakan dasar-dasar tersebut Aristoteles membagi organisme menjadi dua kingdom, yaitu ; Tumbuhan (Plantea) dan Hewan (Animalia). Selanjutnya dengan menggunakan dasar-dasar kesamaan morfologi , Aristoteles membagi kingdom tumbuhan atas ; herba, perdu dan pohon. Sedangkan untuk kingdom hewan dia menggunakan dasar tempat hidup hewan, yaitu ; hewan udara, tanah dan air/ laut.
Enest Haeckel, ahli biologi kebangsaan Jerman kira-kira satu abad yang lalu, mengajukan kingdom ketiga yang disebut Protista, meliputi semua mahkluk bersel tunggal yang dalam berbagai hal mempunyai ciri-ciri antara tumbuhan dan hewan. Beberapa diantaranya mirip dengan hewan, yang lainnya mirip dengan tumbuhan, ada pula yang tampak sekaligus seperti hewan dan tumbuhan serta ada pula yang sama sekali berbeda dari tumbuhan dan hewan. Oleh karena keadaan yang sangat bervariasi tersebut, ada yang berpendapat bahwa yang termasuk protista adalah yang betul-betul bersel tunggal (uniseluler). Namun demikian ada pula jamur cendawan dan ganggang multiseluler , bakteri dan ganggang temasuk protista. Kemudian ada pula yang mengajukan Kingdom ke-4 yang disebut Monera, yaitu mencakup bakteri dan ganggang biru karena mereka betul-betul mempunyai ciri-ciri yang sangat khas.
Sel bakteri dan ganggang biru tersebut disebut Prokaryota dengan ciri-ciri : tidak mempunyai membran (selaput) inti dan hanya terdapat kromosom tunggal yang telanjang yang disebut Nukleoid dan Genofor. Sel prokariotik juga tidak mempunyai organela seperti mitokondria dan kloroplas. Sedangkan semua mahluk yang tergolong protista cendawan dan jamur ; Tumbuhan (Plantea) dan Hewan (Animalia) adalah mahluk Eukaryota, yang ditandai dengan adanya membran inti dan struktur organela yang jelas.
Pada tahun 1969, R. H. Whittaker membuat klasifikasi yang baru yang membagi mahkluk hidup menjadi 5 kingdom. Ia memisahkan cendawan dan jamur dari tumbuhan yang disebut Kingdom fungi, yaitu meliputi mahluk yang tidak mempunyai pigmen untuk berfotosintesis, tetapi mempunyai inti sejati dan dinding sel yang kuat. Pembagian golongan organisme menjadi ;
  1. Monera
  2. Protista
  3. Fungi
  4. Plantae (Tunbuhan)
  5. Animalia (Hewan)
Pembagian ini organisme ini masih dipakai sampai sekarang.

No comments