Breaking News

PRAKTIKUM V BAB 4

IV. HASIL PENGAMATAN

1. Parmelia sp
A.    Gambar menurut hasil pengamatan menggunakan lup.
Keterangan:
1.      Bentuk talus foliose (daun)
2.      Warna hijau kebiruan
3.      Warna hijau keputihan
4.      Warna abu-abu
5.      Permukaan kasar
6.      Habitat pada pepohonan

B.     Gambar irisan melintang dari Parmelia sp menurut pengamatan dengan menggunakan mikroskop.
Keterangan:
1.      Hifa dari jamur
2.      Alga (berwarna hijau)

2. Physcia sp
Gambar menurut hasil pengamatan menggunakan lup.
Keterangan :
1.      Warna abu-abu
2.      Bentuk talus foliose (daun)
3.      Permukaan kasar berbintil-bintil
4.      Habitat pada pepohonan
3. Parmelia acetubulum
A.     Gambar menurut hasil pengamatan menggunakan lup.

Keterangan :

1.      Bentuk talus foliose (daun)
2.      Warna hijau
3.      Permukaan kasar
4.      Habitat pada pepohonan


B.     Gambar irisan melintang dari Rimelia sp menurut pengamatan dengan menggunakan mikroskop.
Keterangan:
1.      Hifa dari jamur
2.      Alga (berwarna hijau)

C.      Gambar menurut literature (Yulianto, Suroso Adi, 1992; 109).

Keterangan :

1.      Bentuk talus foliose (daun)
2.      Warna hijau
3.      Permukaan kasar
4.      Habitat pada pepohonan


4. Lecanorales yang lain dari kelas Ascolichenes.
Gambar menurut hasil pengamatan menggunakan lup.
Keterangan :
1.      Warna hijau kehitaman
2.      Waran hijau
3.      Bentuk talus Foliose (daun)
4.      Permukaan kasar berbintil-bintil
5.      Habitat pada pepohonan

5. Gambaran anatomi secara umum Lichenes menurut literature (Yulianto, Suroso Adi, 1992; 109).

Keterangan:
1.      Spora
2.      Askuspora
3.      Miselium jamur
4.      Alga
5.      Jaringan kulit kayu

V. ANALISA DATA
1. Parmelia sp
Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Lichenes
Classis             : Ascolichenes
Ordo                : Lecanorales
Familia            : Parmeliaceae
Genus              : Parmelia
Species            : Parmelia sp
            Lumut kerak ini termasuk dalam kelas Ascolichenes. Lumut kerak ini merupakan simbiosis antara Chlorophyceae (alga hijau) dengan Ascomycetes. Habitatnya biasanya terdapat pada pepohonan atau bebatuan. Lumut kerak ini tipe tubuh buahnya adalah apothecium yang terlatak di tepi thallusnya. Untuk Parmelia jenis ini bgian tengahnya berwarna hijau keputihan lalu agak ke pinggir lagi berwarna hijau kebiruan dan yang paling pinggir berwarna abu-abu. Bentuknya hampir bulat, dan thallusnya berupa foliose.

2. Physcia sp
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Lichenes  
Classis             : Ascolichenes
Ordo                : Lecanorales
Familia            : Physciaceae
Genus              : Physcia
Species            : Physcia sp
            Lumut kerak ini juga penyusunnya dari alga hijau dan jamur Ascomycetes, thallusnya berbentuk foliose, berwarna abu-abu, percabangannya lebih halus dari Parmelia yang bentuknya hampir lekat dengan substrat dan agak membundar sehingga Physcia sp ini sering dikira berthallus Crustosa, biasanya banyak terdapat pada kulit pepohonan.
3. Parmelia acetubulum
Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Lichenes
Classis             : Ascolichenes
Ordo                : Lecanorales
Familia            : Parmeliaceae
Genus              : Parmelia
Species            : Parmelia acetubulum
            Lumut kerak ini termasuk dalam kelas Ascolichenes. Pertumbuhan talusnya sangat lambat, dalam satu tahun jarang lebih dari 1 cm. Tepi dari talusnya mempunyai rambut-rambut pendek yang berwarna hitam yang berdiri tegak dan masing-masing dari rambut tersebut mengandung suatu spermogonium. Pada talus lichenes, cendawan membentuk tubuh buah yang berupa apotesium yang terbentuk setelah mengadakan pertumbuhan vegetatif selama bertahun-tahun.. Spora yang dilepaskan, di tempat yang baru dapat berkembang menjadi lichenes yang baru jika menjumpai jenis ganggang yang tepat, yang sama dengan jenis ganggang pada talus induknya. Parmelia acetubulum mempunyai rhizine di bagian bawahnya yang berfungsi sebagai pelekat pada substrat yang ditempelinya serta bersifat endolitik karena beberapa jenisnya dapat masuk pada bagian pinggir-pinggir batu.
            Lichenes ini tidak memerlukan syarat-syarat hidup yang tinggi dan tahan kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Karena panas yang terik lichenes yang hidup pada batu-batu dapat menjadi kering, tetapi tidak mati, dan jika kemudian turun hujan, lichenes ini dapat hidup kembali.

4. Lecanorales yang lain dari kelas Ascolichenes.
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Lichenes
Classis             : Ascolichenes
Ordo                : Lecanorales
            Lumut kerak ini juga merupakan simbiosis antara alga hijau dengan jamur, bagian tengahnya berwarna hijau tua dan bagian yang agak ke pinggir berwarna hijau muda, lumut ini bentuknya tidak teratur, bagian tengah lumut ini terdapat bagian yang menonjol seperti bintil dan memiliki permukaan yang kasar, habitatnya biasanya terdapat menempel pada pepohonan.

VI. KESIMPULAN
1.      Lichenes merupakan organisme hasil simbiosis antara alga dengan jamur.
2.      Alga yang bersimbiosis biasanya Cyanophyta dan Chlorophyta sedangkan jamur yang biasanya bersimbiosis adalah jamur Ascomycotina dan Basidiomycotina.
3.      Bentuk talus pada lichenes dapat bermacam-macam ada yang berbentuk crustose (kerak), foliose (daun), Squamulose (sisik), fruticose (silinder).
4.      Lichenes berkembangbiak secara vegetatif dengan membentuk spora dan ada juga dengan perantaraan soredium.
5.      Habitat lichenes kebanyakannya di kulit batang pohon atau di batu-batu.



VII. DAFTAR PUSTAKA

Birsyam, Inge L. 1992Botani Tumbuhan Rendah. Bandung: ITB.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Yulianto, Suroso Adi. 1992. Pengantar Cryptogamae. Bandung: Tarsito.

No comments