Breaking News

BTP ANTIOKSIDAN

Antioksidan
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.722/Menkes/Per/IX/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan, Antioksidan Adalah Bahan tambahan makanan yang dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
Antioksidan adalah bahan tambahan yang  digunakan untuk melindungi komponen-komponen makanan yang bersifat tidak jenuh (mempunyai ikatan rangkap), terutama lemak dan minyak.  Meskipun demikian antioksidan dapat pula digunakan untuk melindungi komponen lain seperti vitamin dan pigmen, yang juga banyak mengandung ikatan rangkap di dalam strukturnya.
Adanya ion logam, terutama besi dan tembaga, dapat mendorong terjadinya oksidasi lemak.  Ion-ion logam ini seringkali diinaktivasi dengan penambahan senyawa pengkelat, dan dapat juga disebut bersifat sinergistik dengan antioksidan karena menaikkan efektivitas antioksidan utamanya.
Untuk dapat digunakan sebagai antioksidan, suatu senyawa harus mempunyai sifat-sifat : tidak toksik, efektif pada konsentrasi rendah (0,01-0,02%), dapat terkonsentrasi pada permukaan/lapisan lemak (bersifat lipofilik) dan harus dapat tahap pada kondisi pengolahan pangan umumnya. 
Berdasarkan sumbernya antioksidan dapat digolongkan ke dalam dua jenis. Pertama, antioksidan yang  bersifat alami, seperti komponen fenolik/flavonoid, vitamin E, vitamin C dan beta-karoten. Kedua,  antioksidan sintetis seperti BHA (Butylated Hydroxyanisole), BHT (Butylated Hydroxytoluene), PG (Propil Galat),  dan TBHQ (di-t-Butyl Hydroquinone).  Tabel 1 menunjukkan komponen-komponen flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan beserta sumbernya
BHA (Butylated Hydroanisole).  BHA merupakan campuran dua isomer, yaitu 2- dan 3-tertbutilhidroksianisol.  Di antara kedua isomer tersebut, isomer 3-tert memiliki aktivitas antioksidan yang lebih efektif dibandingkan isomer 2-tert.  Bentuk fisik  BHA adalah padatan putih menyerupai lilin, bersifat larut dalam lemak dan tidak larut dalam air.
BHT (Butylated Hydroxytoluene). Sifat-sifat BHT sangat mirip dengan BHA dan bersinergis dengan BHA.
Propil Galat.  Propil galat merupakan ester propanol dari asam trihidroksi benzoat.  Bentuk fisik propil galat adalah kristal putih.  Propil galat memiliki sifat-sifat : (1) dapat bersinergis dengan BHA dan BHT, (2) sensitif terhadap panas, (3) membentuk kompleks berwarna dengan ion logam, oleh karenanya jika dipakai dalam makanan kaleng dapat mempengaruhi penampakan produk.
TBHQ (Tertiary Butylhydroquinone).  TBHQ merupakan antioksidan yang paling efektif dalam minyak makan dibandingkan BHA, BHT, PG dan tokoferol.  TBHQ memiliki sifat-sifat: (1) bersinergis dengan BHA (2) cukup larut dalam lemak (3) tidak membentuk komplek dengan ion logam tetapi dapat berubah menjadi merah muda, jika bereaksi dengan basa
Dosis pengunaan tiap-tiap antioksidan sintetik ini tidak sama untuk masing-masing negara.  Tabel 2 menunjukkan dosis pemakaian antioksidan BHA, BHT, Galat dan TBHQ di beberapa negara

Jenis-jenis Antioksidan
Jenis antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan terdiri dari:
a.       Ascorbic Acid (Asam askorbat dan garamnya (natrium askorbat,  kalsium askorbat, dan kalium askorbat))
b.      Ascorbil palmitate (Askorbil palmiat)
c.       Ascorbil stearate  (Askorbil stearat)
d.      Erythrobic Acid ((Asam eritrobat dan garamnya (natrium eritrobat))
e.       Tertiary butyl hydroquinone (TBHQ) (Butil Hidrokinon Tersier)
f.        Butylated hydroxyanisole (BHA) (Butil Hidroksianisol)
g.      Butylated hydroxy Toluene (BHT) (Butil Hidroksitoluen)
h.      Propyl gallate (Propil galat)
i.        Tocopherol (tokoferolcampuran pekat, alfa tokoferol dan gama tokoferol), yang telah diyakini keamanannya.
j.        Dilauryl Thiodipropionate (Dilauril Tiodipropionat)
k.      Stannous Chloride (Timah II Klorida)

Tabel 1.  Beberapa contoh komponen flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan

Komponen
Sumber
Vitamin
        Vitamin C
        Vitamin E

Buah-buahan & sayuran
Padi-padian, kacang-kacangan dan minyak
Anthosianidin
        Oenin
        Cyanidin
        Delphinidin

Anggur (wine)
Buah anggur, raspberri, strawberri
Kulit buah aubergine
Flavo-3-ols
        Quercertin
        Kaempferol

Bawang, kulit buah apel, buah berri, buah anggur, tea dan brokoli
Leek, brokoli, buah anggur dan teh


Flavonone
        Rutin
        Luteolin
        Chrysin
        Apigenin

Bawang, kulit buah apel, buah berri, buah anggur, tea dan brokoli
Lemon, olive, cabe merah
Kulit buah
Celery dan parsley
Flavan-3-ols
        (Epi)catecin
      Epigallocatecin
        pigallocatecin gallate
        Epicatecin gallate

Red/black grape wine
Tea
Tea
Tea
Flavonone
        Taxifolin
         Narirutin
         Naringenin
         Hesperidin
         Hesperetin

Buah jeruk citrus
Buah jeruk citrus
Buah jeruk citrus
Jus Orange
Jus Orange
Theaflavin
         Theaflavin
         Theaflavin-3-gallate
         Theaflavin-3’-gallate
         Theaflavin digallate

Black tea
Black tea
Black tea
Black tea
Hydroxycinnamat
         Caffeic acid
         Chlorogenic acid
         Ferulic acid
         p-Coumaric acid
Buah anggur putih, olive, asparagus
Buah apel, pir, cherry, tomat dan peach
Padi-padian, tomat, asparagus
Buah anggur putih, tomat, asparagus
Sumber : Rice-Evans et al. (1997)

No comments