Breaking News

STRUKTUR SEKRETORI TANAMAN BAHAN RAMUAN OBAT DIABETES

Kecenderungan masyarakat [1]mencari pemecahan terhadap masalah kesehatan  melalui pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tanaman obat sangat dirasakan belakangan ini.  Penggunaan bahan alami sebagai  bahan baku obat lebih  disukai karena selain memiliki efek samping yang relatif kecil juga harga yang relatif murah bila dibandingkan dengan obat sintetik.  Tanaman bahan ramuan obat diabetes yang digunakan dalam penelitian ini  belum diidentifikasi secara lengkap struktur anatominya.  Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi tentang struktur sekretori beberapa tanaman untuk pengobatan diabetes.  Studi anatomi melalui pengamatan mikroskopi dilakukan terhadap bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat diabetes. Untuk organ daun dibuat sediaan berupa irisan paradermal dan transversal.  Sedangkan untuk organ batang, buah dan rimpang dibuat sedian berupa irisan transversal dan longitudianl.  Irisan paradermal dibuat dalam bentuk sediaan semipermanen mengikuti metode wholemount (Sass, 1951). Sedangkan irisan transversal dan longitudinal dibuat dengan menggunakan metode parafin (Johansen, 1940). Dari hasil pengamatan secara mikroskopis terhadap sediaan irisan daun kiurat, daun sambiloto, daun kumis kucing, daun salam, daun jambu, batang brotowali, buah lada, dan rimpang jahe yang digunakan untuk pengobatan diabetes dijumpai beberapa macam tipe struktur sekretori yaitu bulu kelenjar, sel litosis, rongga/sel minyak, idioblas berisi butir-butir pati, dan  sel getah. Bulu kelenjar dijumpai pada daun tanaman kiurat, sambiloto, dan kumis kucing;  sel litosis terdapat pada daun sambiloto; rongga/sel minyak dijumpai pada daun salam, daun jambu, buah lada, dan rimpang jahe; idioblas berisi butir-butir pati terdapat pada batang brotowali, buah lada dan rimpang jahe; dan sel getah dijumpai pada batang brotowali.

No comments