Breaking News

letak daun pada batang

Pada tiap buku- buku batang hanya terdapat satu daun.
Jika demikian keadaannya, maka tata letak daun dinamakan: tersebar (folio sparsa). Jika untuk mencapai daun yang tegak lurus dengan daun permulaan garis spiral tadi mengelilingi batang. a kali, jumlah daun yang dilewati selama itu adalah b, maka perbandingan kedua bilangan tadi akan merupakan pecahan a/b, yang dinamakan juga: rumus daun atau divergensi. Jika kita memeriksa berbagai jenis tumbuhan dengan tata letak daun tersebar akan ternyata, bahwa pecahan a/b dapat terdiri atas pecahan- pecahan: 1/2, 1/3, 2/5, 3/8, 5/13, 8/21 dst. Jika kita amati dengan seksama angka- angka yang membentuk pecahan- pecahan tadi, maka deretan angka- angka pecahan yang masing- masing dapat merupakan rumus daun suatu jenis tumbuhan itu, memperlihatkan sifat berikut:
Tiap suku dibelakang suku kedua (jadi suku ketiga dst) merupakan suatu pecahan, yang pembilangnya dapat diperoleh dengan menjumlah kedua pembilang dua suku yang ada di depannya,demikian pula penyabutnya, yang merupakan hasil kedua penyebut dua suku yang didepannya tadi.

Pada tiap  buku- buku batang terdapat dua daun
Dalam hal ini dua daun pada setiap buku- buku itu letaknya berhadapan (terpisah oleh jarak 180 0). Pada buku- buku batang berikutnya biasanya kedua daunnya membentuk suatu silang dengan dua daun yang dibawahnya tadi. Tata letak daun yang demikian ini dinamakan: berhapan- bersilang (folia opposita atau folia decussata), misalnya pada soka (Ixora paludosa Kurz).

Pada tiapbuku-buku batang terdapat lebih dari dua daun
       Tata letak daun demikian ini dinamakan: berkarang (folio verticillata) dapat ditemukan pada alamanda (Allamanda catharitca L).pada tumbuhan dengan tata letak daun berhadapan berkarang tak dapat ditentukan rumus daunnya.tetapi juga pada duduk daun yang demikian dapat pula diperlihatkan adanya ortostik-ortistik yang menghubungkan daun-daun tang tegak lurus satu sama lain tadi (Gembong,1997).
A Jenis-jenis Batang
Ditinjau dari bentuk keseluruhan batang,maka dapat dibedakan:
1.Batang basah(herbaceaus), yaiyu batang yang lunak dan berair,misalnya pada bayam duri(Amarantus spinosus L)
2. Batang berkayu (ligonus),yaitu batang keras dan kuat,karena sebagian besar terdiri atas kayu.Batang berkayu masih dapat dibedakan antara pohon (arbor) dan semak (frutex).
4. Batang rumput (calmus),yaitu batang yang tidak keras mempunyai ruas-ruas nyata seringkali berongga,misalnya pada padi (Oryza sativa L) dan pada rumput (Gramineae) umunya (Muzayyinah,2008).

B.Bagan tata letak daun
Untuk keperluan ini batang tumbuhan digambar sebagai silinder dan padanya digambarkan membujur ortostik- ortostiknya, demikian pula batang- batangnya. Untuk menghindarkan kekeliruan seyogyanya garis- garis yang menggambarkan masing- masing bagian tadi dibuat berbeda- beda. Daun- daunnya digambar sebagai penampang lintang helaian daun yang diperkecil, jadi sebagai suatu segi tiga dengan dasar lebar yang terlentang (dengan dasarnya yang lebar tadi menghadap ke atas). Jika yang digambarkan tata letak daun menurut rumus 2/5 misalnya, kita harus menggambar terlebih dahulu 5 ortostiknya, dan seterusnya daun- daun pada setiap buku- bukunya yang jaraknya satu sama lain sejauh 2/5 lingkaran, maka kita akan melihat, bahwa dimulai dengan daun yang mana saja, setelah garis apiral genetik melingkari batang sampai dua kali akan melewati 5 daun selama melingkari dua kali tadi (Gembong,1997).

No comments