Breaking News

ALGAE

Di dunia mikroba, algae termasuk eukariotik, umumnya bersifat fotosintetik dengan pigmen fotosintetik hijau (klorofil), coklat (fikosantin), biru kehijauan (fikobilin), dan merah (fikoeritrin). Morfologi algae ada yang berbentuk uniseluler, ada pula yang multiseluler tetapi belum ada pembagian tugas pada sel-sel komponennya. Algae dibedakan dari tumbuhan hanya karena hal tersebut. Algae merupakan organism eukariotik fotoautotrof. Meskipun dapat berfotosintesis, alga berbeda dari tanaman karena alga tidak memiliki jaringan tanaman (akarm,batang,dan daun).
 Identifikasi algae uniseluler dan filamenus memerlukan pengamatan mikroskopis. Warna sebagian besar alga dipengaruhi oleh klorofil a (pigmen penyerap cahaya) dan pigmen fotosintesis lainnya yang dikenal sebagai karotenoid dan biloprotein (disebut juga fikobilin). Karotenoid adalah hidrokarbon lurus berwarna kuning, jingga, atau merah yang tidak larut dalam air. Biloprotein dan fikobilin adalah kompleks pigmen berwarna biru atau merah yang larut dalam air.
Tubuh alga disebut thallus dan bersifat haploid. Thallus dapat tersusun atas satu sel ataupun banyak sel dalam pengaturan yang bervariasi. Ada empat tipe  berdasarkan struktur tubuhnya, yaitu, alga uniseluler, alga koloni, alga berfilamen (filamenus), dan alga multiseluler.
Alga dapat dikatakan seperti protista eukariotik yang lain, mengandung nukleus yang dibatasi membran. Benda-benda lain yang ada didalamnya ialah pati dan butir-butir seperti pati, tetesan minyak, dan vakuola. Setiap sel mengandung satu atau lebih kloroplas, yang dapat berbentuk pita atau seperti cakram-cakram diskrit (satuan-satuan tersendiri) sebagaimana yang terdapat pada tumbuhan hijau. Didalam matrik kloroplas terdapat gelembung-gelembung pipih membran yang dinamakn tilakoid. Membran tilakoid berisiskan klorofil dan pigmen-pigmen pelengkap yang merupakan situs reaksi cahaya pada fotosintsis. Algae motil dilengkapi flagella yang tunggal, berpasangan, atau bergerombol diujung anterior atau posterior selnya. Struktur-struktur lainnya yang dijumpai pada beberapa alga mencakup duri eksterior atau bonggol dan tungkai untuk  melekatkan diri pada suatu benda.

Reproduksi
Algae berkkembang biak dengan aseksual dan seksual. Beberapa spesies terbatas pada salah satu proses tersebut, tetapi banyak  yang mempunyai daur hidup yang rumit yang mencakup kedua macam reproduksi.
Reproduksi seksual meliputi pembelahan biner sederhana seperti yang dijumpai pada bakteri. Organisme ganggang yang baru bahkan dapat dimulai dari suatu fragmen yang terlepas dari organism multiseluer yang tua. Akan tetapi kebanyakan reproduksi aseksual lebih rumit daripada ini dan melibatkan spora-spora uniseluler. Diantaranya adalah akinet, yang pada dasarnya adalah sel-sel vegetatif yang memiliki dinding yang menebal dengan demikian lebih dapat bertahan dalam keadaan kering dan kondisi-kondisi yang lain yang tidak menguntungkan bagi pertumbuhan sel vegetative. Banyak spora aseksual alga akuatik berflagela dan motil, dan dinamakan zoospora. Spora nonmotil atau aplanospora lebih mungkin dibetuk alga yang dibentuk didarat.
Pada reproduksi seksual terdapat konjugasi gamet (sel seks) jantan dan betina sehingga dihasilkan zigot. Jika gamet secara morfologi serupa, proses konjugasi tersebut dinamakan isogami. Jika gamet berbeda ukuran maka proses konjugasi dinamakan heterogami. Pada bentuk-bentuk alga yang tinggi, sel-sel seksual jantan dan betina lebih mudah dibedakan. Ovum (sel telur betina) berukuran besar dan nonmotil, sedangkan gamet jantan (sel sperma) berrukuran kecil dan motil dengan aktif. Proses seksual ini disebut oogami. Dan jika gamet jantan dan gamet betina berada satu individu, maka individu itu disebut biseksual. Jika gamet jantan atau betina terdapat pada individu yang berbeda maka individu tersebut disebut uniseksual.

B.  Habitat
Habitat algae dapat berada di permukaan atau dalam perairan (aquatik) maupun daratan (terestrial) yang terkena sinar matahari, tetapi kebanyakan di perairan. Algae terestrial dapat hidup di permukaan tanah, batang kayu, dan lain-lain. Algae darat dapat bersimbiose dengan jamur dan membentuk lumut kerak (Lichenes). Pada lichenes algae bertindak sebagai fikobion, sedangkan jamur sebagai mikobion. Algae yang dapat membentuk Lichenes adalah anggota dari Chlorophyta, Xanthophyta, dan algae hijau biru (Cyanobacteria) yang termasuk bakteri. Fikobion memanfaatkan sinar matahari untuk fotosintesa, sehingga dihasilkan bahan organik yang dapat dimanfaatkan oleh mikobion. Mikobion memberikan perlindungan dan berfungsi untuk menyerap mineral bagi fikobion. Pada beberapa kasus mikobion dapat menghasilkan faktor tumbuh yang dapat dimanfaatkan oleh fikobion. Lichenes sangat lambat pertumbuhannya, tetapi dapat hidup pada tempat ekstrem yang tidak bisa digunakan untuk tempat tumbuh jasad hidup lain. Sebagai contoh Lichenes dapat tumbuh pada batuan dengan keadaan yang sangat kering, panas dan miskin unsur hara atau bahan organik. Lichenes menghasilkan asam-asam organik yang dapat melarutkan mineral batuan. Algae laut mempunyai peranan yang sangat penting di dalam siklus unsur-unsur di bumi, mengingat jumlah massanya yang sangat banyak yang kemungkinan lebih besar dari jumlah tumbuhan di daratan. Beberapa algae laut bersel satu bersimbiosa dengan hewan invertebrata tertentu yang hidup di laut, misalnya spon, koral, cacing laut. Kandungan beberapa pigmen fotosintetik pada algae memberikan warna yang spesifik. Beberapa divisi algae dinamakan berdasarkan warna tersebut, misalnya algae hijau, algae merah dan algae coklat.

C.   Fisiologi algae
Pada umumnya algae bersifat fotosintetik, menggunakan H2O sebagai donor elektron, pada keadaan tertentu beberapa algae dapat menggunakan H2 untuk proses fotosintesa tanpa menghasilkan O2. Sifat fotosintetik pada algae dapat bersifat mutlak (obligat fototrof), jadi algae ini tumbuh di tempat-tempat yang terkena cahaya matahari. Beberapa algae bersifat khemoorganotrof, sehingga dapat mengkatabolisme gula-gula sederhana atau asam organik pada keadaan gelap. Senyawa organik yang banyak digunakan algae adalah asetat, yang dapat digunakan sebagai sumber C dan sumber energi. Algae tertentu dapat mengasimilasi senyawa organik sederhana dengan menggunakan sumber energi cahaya (fotoheterotrof). Pada algae tertentu dapat tidak terjadi proses fotosintesa sama sekali, dalam hal ini pemenuhan kebutuhan nutrisi didapatkan secara heterotrof. Pada umumnya algae yang dapat melakukan fotosintesa normal, dapat tumbuh baik dengan cepat dalam keadaan gelap, dengan menghabiskan berbagai senyawa organik hasil fotosintesa. Pada keadaan gelap, proses fotosintesa berubah menjadi proses respirasi. Pada algae heterotrof, pemenuhan kebutuhan energi berasal dari bahan organik yang ada di sekitarnya. Algae yang tidak berdinding sel dapat memakan bakteri secara fagotrofik. Algae leukofitik adalah algae yang kehilangan kloroplas. Hilangnya kloroplas tersebut bersifat tetap, atau tidak dapat kembali seperti semula. Hal ini banyak terjadi pada algae bersel tunggal seperti diatomae, flagelata, dan algae hijau nonmotil. Algae leukofitik dapat dibuat, misalnya Euglena yang diperlakukan dengan streptomisin atau sinar ultra violet.

D.   Pengelompokan algae
Berdasarkan tipe pigmen fotosintetik yang dihasilkan, bahan cadangan makanan di dalam sel, dan sifat morfologi sel, maka algae dikelompokkan menjadi 7 divisio utama, yaitu Chlorophyta, Euglenophyta, Chrysophyta, Pyrrophyta, Rhodophyta, Phaeophyta, dan Cryptophyta.
a. Divisio Chlorophyta
Ciri-ciri algae ini adalah berwarna hijau, mempunyai pigmen fotosintetik yang terdiri dari klorofil a dan b seperi pada tumbuhan, karoten, dan beberapa xantofil.
Cadangan makanan berupa pati, dinding sel terdiri dari selulosa, xylan, manan, beberapa tidak berdinding sel, dan mempunyai flagela 1sampai 8 buah. Algae hijau ini banyak terdapat di ekosistem perairan, dan diduga merupakan asal dari tumbuhan. Organisasi selnya dapat berbentuk uniseluler, multiseluler yang berbentuk koloni, dan multiseluler yang berbentuk filamen. Contoh algae hijau uniseluler yaitu order Volvocales, genera Chlamydomonas dan Volvox, yang bersifat motil karena berflagela, sedangkan algae yang berbentuk filamen adalah genera Ulothrix, Spirogyra dan Ulva. Bentuk Spirogyra sangat khusus karena kloroplasnya yang berbentuk spiral. Anggota algae ini yang sering ditanam sebagai rumput laut yaitu Scenedesmus, dan yang sering digunakan sebagai makanan kesehatan adalah Chlorella. Pada siklus hidup Chlamydomonas, algae ini mengadakan reproduksi secara seksual dengan peleburan sel yang menghasilkan zygot. Setelah periode dorman akan terjadi meiosis sehingga terbentuk 4 sel yang kemudian memperbanyak diri dengan pembelahan mitosis. Pada perkembangbiakan secara aseksual, sel akan kehilanganflagela dan kemudian terjadi pembelahan secara mitosis menjadi 4, 8 atau 16 sel. Masing-masing sel keluar dari dinding sel dan kemudian tumbuh flagella
Perkembangbiakan algae yang berbentuk filamen terutama secara aseksual, yaitu dengan cara fragmentasi. Pada Spirogyra dapat berkembang secara seksual dengan membentuk tabung konjugasi, setelah isi sel melebur akan terbentuk zygot dan berkembang menjadi zygospora, dan pembelahan meiosis terjadi setelah zygospora berkecambah.
b. Divisio Euglenophyta
Algae ini berbentuk euglenoid, mempunyai pigmen fotosintetik yang terdiri klorofil a dan b sehingga tampak berwarna hijau dan mempunyai karoten serta xantofil. Perbedaan dengan algae hijau adalah cadangan makanannya yang berupa paramilon, yaitu polimer glukosa dengan ikatan B1,3. Semua anggota algae ini uniseluler, mempunyai 1-3 flagela dengan letak apical atau subapical, dan mempunyai membrane plasma dengan struktur fleksibel yang disebut pelikel. Euglenophyta kebanyakan hidup di perairan atau tanah. Perkembangbiakannya dengan membelah diri, dan tidak dapat berkembangbiak secara seksual. Algae Euglena gracilis mempunyai 2 flagela yang tidak sama panjang, dan bintik mata yang berwarna merah karena berisi karotenoid. Bintik mata berfungsi sebagai penerima cahaya untuk mengatur gerak aktif, sebagai respon sel terhadap arah dan intensitas cahaya. Algae ini tidak berdinding sel sehingga lentur.
c. Divisio Pyrrophyta
Anggota algae ini juga sering disebut dinoflagelata, mempunyai pigmen fotosintetik berupa klorofil a dan c, karoten dan beberapa jenis mengandung xantofil. Cadangan makanan terdiri atas pati atau minyak, dinding sel tersusun dari selulosa dan ada yang sangat keras disebut teka, tetapi ada yang tidak berdinding sel. Algae ini umumnya mempunyai alat gerak yang berupa 2 flagela. Pyrrophyta umumnya berwarna merah atau coklat, karena adanya pigmen xantofil dan selnya berbentuk uniseluler. Algae ini terutama hidup di laut, beberapa anggotanya dapat mengeluarkan cahaya bioluminesen, maka sering disebut fire algae. Contoh algae ini Gonyaulax polyedra, yang menghasilkan toksin berwarna merah atau merah coklat yang dapat mematikan hewan-hewan laut. 

Dinding sel diatomae merupakan dua bagian yang saling menutupi. Dinding sel yang keras ini menjadi masalah saat mengadakan perkembangbiakan secara aseksual, yaitu dengan cara membelah diri secara longitudinal. Sel baru hasil pembelahan terdiri setengah bagian sel sebelum pembelahan yang ditutup dengan setengah bagian sel yang baru terbentuk. Akibatnya setelah beberapa kali membelah, maka sel hasil pembelahan semakin mengecil ukurannya, kurang lebih 30 % lebih kecil dibandingkan dengan sel hasil perkembangbiakan secara seksual.
d. Divisio Chrysophyta
Algae ini mempunyai pigmen yang berbeda-beda sehingga ada yang disebut algae kuning hijau (Xanthophyceae), dan algae keemasan (Chrysophyceae). Diaotomae yang termasuk Bacillariophyceae juga termasuk anggota algae ini. Pigmen fotosintetik terdiri atas klorofil a dan c, karoten, fukoxantin, dan beberapa xantofil. Bahan cadangan makanan algae ini berupa krisolaminarin, yaitu polimer glukosa dengan ikatan B. Dinding selnya tersusun dari selulosa, silika, dan kalsium karbonat. Pada beberapa jenis algae ini mempunyai 1 atau 2 flagela. Dinding sel diatomae yang keras disebut frustule. Ada 2 macam bentuk frustule, yaitu centric dan pennate. Diatomae dengan bentuk pennate yang tidak berflagela, ada yang dapat bergerak diatas substrat padat karena adanya raphe. Raphe adalah celah memanjang dan sempit pada dinding sel sebagai tempat keluarnya sitoplasma. Gerakan timbul karena adanya arus protoplasma tersebut.
Dinding sel diatomae merupakan dua bagian yang saling menutupi. Dinding sel yang keras ini menjadi masalah saat mengadakan perkembangbiakan secara aseksual, yaitu dengan cara membelah diri secara longitudinal. Sel baru hasil pembelahan terdiri setengah bagian sel sebelum pembelahan yang ditutup dengan setengah bagian sel yang baru terbentuk. Akibatnya setelah beberapa kali membelah, maka sel hasil pembelahan semakin mengecil ukurannya, kurang lebih 30 % lebih kecil dibandingkan dengan sel hasil perkembangbiakan secara seksual.
e. Divisio Phaeophyta
Phaeophyta disebut juga algae coklat, warna ini disebabkan xantofil yang dihasilkan melebihi karoten dan klorofil. Algae ini mempunyai pigmen fotosintetik yang terdiri atas klorofil a dan c, karoten, fukoxantin dan xantofil. Cadangan makanan di dalam selnya berupa laminarin dan manitol, dengan dinding sel tersusun dari selulosa, asam alginat, dan mukopolisakarida sulfat. Algae ini berflagela dua yang tidak sama, dengan letak lateral. Anggota kelompok ini terdiri lebih dari 200 genera dan 1500 spesies, terutama hidup di permukaan laut yang dingin. Organisasi selnya multiseluler, dan dapat membentuk morfologi yang sangat besar dan kompleks seperti tumbuhan. Terdapat struktur seperti akar (hold fast), seperti daun (blade), seperti batang (stipe), dan pengapung (bladder), tetapi tidak ada sistem transport nutrien dan cadangan makanan. Di tengah stipe terdapat sel-sel memanjang seperti jaringan vaskuler pada tumbuhan. Sel-sel tersebut berfungsi untuk membantu memindahkan karbohidrat hasil fotosintesa, dari blade ke tempat sel-sel yang kurang aktif fotosintesanya seperti stipe dan hold fast.
Anggota algae ini yang banyak hidup di laut adalah genera Sargassum, Macrocystis, Nereocystis, dan Laminaria. Algae coklat ini dapat tumbuh dengan sangat cepat, misalnya Nereocystis dapat mencapai panjang 40 meter dalam satu musim. Kebanyakan cara perkembangbiakan algae coklat sama dengan algae hijau Ulva. Genera Fucus umumnya tumbuh di batu-batuan, dan dapat melapukkan batuan tersebut.
Jenis tertentu algae ini dapat digunakan untuk biosorpsi, atau penyerapan logam berat oleh biomassa. Hal ini disebabkan karena kandungan polisakarida pada dinding selnya dapat bersifat sebagai resin penukar ion (ion exchange). Algae ini juga dapat digunakan sebagai indikator adanya pencemaran logam berat seperti Cadmium, Cu, dan Pb, misalnya algae Fucus vesiculosus. Beberapa jenis algae coklat seperti Macrocystis, banyak mengandung bahan algin pada dinding selnya. Bahan algin ini mempunyai nilai ekonomis untuk bahan pembuat stabiliser dan emulsifier pada cat, tekstil, kertas, bahan makanan, dan bahan lain.
f. Divisio Rhodophyta
Sering disebut sebagai algae merah, karena pigmen fotosintetik didominasi oleh fikoeritrin. Pigmen lain terdiri atas klorofil a, dan pada beberapa jenis mempunyai klorofil d, fikosianin, karoten, dan beberapa xantofil. Bahan cadangan makanan di dalam selnya berupa pati floridean, yaitu polisakarida yang mirip amilopektin. Algae ini mempunyai dinding sel berupa selulosa, xylan, dan galaktan. Alat gerak yang berupa flagela tidak ada. Umumnya algae merah hidup di lautan, terutama di daerah tropis, beberapa spesies hidup di daerah dingin. Adanya klorofil a, fikoeritrin dan fikosianin atau fikobilin merah, menyebabkan algae ini dapat mengabsorpsi dengan baik sinar hijau, violet dan biru yang dapat menembus air dalam. Jadi algae merahpun dapat tumbuh sampai kedalaman lebih dari 175 meter di perairan. Algae merah kebanyakan tumbuh menempel pada batuan dan substrat lain atau lagae lain, tetapi ada juga yang hidup mengapung dengan bebas. Anggota dari algae ini yang sering ditanam sebagai rumput laut adalah Navicula.
Dinding selnya terdiri dua lapis, lapisan bagian dalam kasar (rigid) dan menyerupai mikrofibril, sedangkan bagian luar berbentuk lapisan mucilaginous. Pada dinding selnya terdapat berbagai macam bahan selain selulosa, yaitu polisakarida sulfat, agar dan karagenin. Pada algae pembentuk koral, dapat mengumpulkan CaCO3 di dalam dinding selnya, oleh karenanya jenis algae ini berperan penting dalam proses pembentukan karang.

g. Divisio Cryptophyta
Algae ini mempunyai pigmen fotosintetik klorofil a dan c, karoten, fikobilin dan xantofil yang terdiri dari aloxantin, krokoxantin, dan monadoxantin. Cadangan makanan terdiri pati, dinding selnya tidak mengandung selulosa, dan berflagela dua yang tidak sama dengan letak subapikal. Algae ini hidup di laut, dan anggotanya sangat sedikit apabila dibandingkan dengan algae lain. Cryptophyta berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan pembelahan sel secara longitudinal.

E.  Dampak Positif Algae
Alga dapat dimanfaatkan sebagai produk komersil yang memiliki nilai yang sangat tinggi, bebrapa alga dapat dimanfaatkan untuk bahan baku agar-agar misalnya Euchema, Rhodymenic, dan Gracilaria. Untuk bahan industri misalnya Laminaria mengandung asam alginat sebagai bahan pengelmusi zat, pembuatan cat, obat-obatan, dan kosmetik. Diatome mengandung asam kresik berguna dalam pembuatan pasta gigi. Alga sebagai fitoplankton, hal ini dimaksudkaan karena alga merupakan tumbuhan tingkat rendah yang mampu berfotosintesis dan dalam ekosistem berkedudukan sebagai fitoplankton. Alga sebagai bahan kultur laboratorium misalnya sebagai medium agar tempat dikembangbiakkan jamur dan bakteri untuk mendapatkan antibiotik.
Dalam hidup, tidak peduli berapapun umur kita, sudah seharusnya terbebas dari sakit dan memiliki stamina dan kesehatan yang baik, sehingga hidup ini terasa pantas dan bernilai. Makanan yang kita konsumsi dalam tubuh harus diseimbangkan dengan kehidupan, kesehatan, dan kesenangan. Ketika energi sudah serasi dan seimbang dengan makanan alami yang sehat, tubuh akan menjadi tahan terhadap penyakit, penyembuhannya cepat, awet, dan bebas racun.
Manusia harus menyadari bahwa makanan yang dipilih untuk dikonsumsi merupakan pengaruh yang kuat dalam masalah kesehatan dan penyakit. Makanan yang baik akan memberi nutrisi dan menguatkan tubuh, pikiran, dan semangat. Tanpa pilihan makanan yang tepat, kehidupan mental dan spiritual manusia juga akan ikut menyimpang dan tidak seimbang, begitu juga kehidupan fisik. Ada orang yang tidak mau percaya bahwa hubungan antara makanan dan kesehatan itu benar-benar ada. Kebiasaan pola makan yang buruk dan pilihan makanan yang tidak baik akan sangat susah untuk diubah.
Manusia tidak menerima kesehatan sebagai suatu berkat atau hadiah, sebaliknya sebagai sesuatu yang kita peroleh dengan kerja keras untuk mempertahankannya. Saat Anda tahu Anda mudah capai, depresi, dan sakit, berarti alam memberi Anda kesempatan untuk menemukan dan menjalankan gaya hidup yang lebih baik.
Asal usul penyakit kronis dihubungkan dengan tiga proses. Pertama, kurangnya elemen-elemen nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Kedua, akumulasi dari zat-zat beracun dalam tubuh. Ketiga, sistem kekebalan alami tubuh yang makin melemah. Kelemahan karena terlalu capai dan stress, sakit yang tidak berkesudahan, dan depresi mental merupakan gejala-gejala dari tubuh kita yang menandakan bahwa ada sesuatu yang salah dengan gaya hidup kita, dan semuanya adalah berawal dari makanan yang kita konsumsi.
Nutrisi yang baik merupakan batu loncatan pertama untuk kesehatan yang baik pula. Manusia harus mengkonsumsi makanan yang lengkap, murni, dan alami yang dapat membangun jaringan tubuh baru dan menahan makanan-makanan tidak baik yang dapat merusak tubuh. Sama halnya dengan makanan sehat yang memberikan kita kesehatan, makanan yang buruk dapat membuat badan sakit dan tidak tahan penyakit. Ada makanan yang menyembuhkan, namun ada juga makanan yang dapat membahayakan bahkan membunuh cepat maupun lambat.
Cryptomonadales merupakan makanan lengkap sempurna, bebas racun, dan tambahan bahan-bahan kimiawi, dengan kemampuan membuang racun-racun dari dalam tubuh dan membantu membangun sistem kekebalan tubuh yang baik.
Cryptomonadales adalah suplemen makanan lengkap dan unik yang memenuhi kebutuhan sel manusia dalam perbaikan dan peremajaan. Nutrisi yang cukup dan tepat melindungi tubuh dari penyakit dan memperbaiki kesehatan tanpa efek samping. Kesehatan yang baik adalah pilihan dan tanggung jawab kita sendiri, jadi pilihlah dengan bijak.
Satu hal penting yang membedakan Cryptomonadales dari jenis alga lainnya adalah CGF (Cryptomonadales Growth Factor) nya yang unik. CGF bukan merupakan substansi tunggal namun mengandung campuran asam amino, vitamin, gula, dan peptides yang terkonsentrasi secara khusus dalam asam nukleat dari RNA dan DNA. Cryptomonadales mengandung 10% RNA dan 3% DNA.
Cryptomonadales yang kaya akan RNA dan DNA merupakan adaptogen alami yang paling ampuh saat ini. Kombinasi uniknya yang terdiri dari nutrisi-nutrisi, termasuk kombinasi tertinggi klorofil dan fikosianin di antara semua makanan sejenis lainnya, membuat Cryptomonadales menjadi pilihan yang paling sempurna untuk kesehatan
Spirulina (alga biru) merupakan sejenis tumbuhan laut yang sudah hidup di bumi sejak 3,5 juta tahun yang lalu merupakan makhluk hidup fotosintesis paling awal di muka bumi.
·  Kandungan nutrisinya mencapai 60-70% mengandung protein nabati tertinggi yang pernah ditemukan manusia,sedikit mengandung lemak,mudah diserap
·  Vitamin yang dikandung 1 gram Spirulina sama dengan 1 Kg   sayuran segar,kandungan vitaminnya tinggi tinggi dan sempurna. Selain vitamin D juga berbagai vitamin lainnya seperti B12, dan mengandung A-Carotene
·  Mikro elemen: arsenik, yodium, kalsium, dan berbagai elemen basa lainnya.
·  Asam amino: Mengandung unsur gamma-linolenic acid langka yang terdapat pada makanan alami, yang mempunyai banyak fungsi biologis

Klorofil 1000 kali lipat lebih tinggi daripada sayuran padan umumnyaSpirulina dapat bermanfaat untuk:
1. Mengatur metabolisme tubuh dan membersihkan darah
2. Mempertinggi de-oksidasi dalam tubuh
3. Melawan Sinar radiasi
4. Meningkatkan pertumbuhan tubuh
5. Menyembuhkan anemia seta mengatasi sembelit
6.Mempercepat penyembuhan luka
7.Mengatur etabolisme tubuh
8. Menghilangkan racun dari dalam tubuh
9. Mengembalikan funsi abnormal ginjal
10. Mengandung Gula hati yang dapat mempercepat proses    pasokan darah bagi tubuh
11. Menghilangkan rasa letih dan menambah imunitas tubuh
dapun peranan ganggang coklat dalam kehidupan yaitu:
  • Ganggang coklat dapat dimanfaatkan dalam industri makanan
  • Phaeophyta sebagai sumber alginat banyak dimanfaatkan dalam dunia industri tekstil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri, kalsium alginat digunakan dalam pembuatan obat-obatan senyawa alginat juga banyak digunakan dalam produk susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukan kristal es. Dalam industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuat bahan biomaterial untuk teknik pengobatan.
  • Dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral seprti potasium dan hormon seperti auxin dan sylokinin yang dapat meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah.
  • Macrocytis Pyrifers menghasilkan iodine (unsur yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit gondok).
  • Laminaria, Fucus, Ascophylum dapat menghasilkan asam alginat. Alginat biasanya digunakan sebagai pengental pada produk makanan (sirup, salad, keju, eskrim) serta pengentalan dalam industri (lem, tekstil, kertas, tablet antibiotik, pasta gigi) dan pengentalan produk kecantikan (lotion, krim wajah).
  • Macrocytis juga dibuat sebagai makanan suplemen untuk hewan ternak karena kaya komponen Na, P, N, Ca.
F.   Dampak Negatif
Air yang dipergunakan sebagai air minum harus memenuhi beberapa syarat antara lain, syarat fisika (tidak berbau, jernih, tidak berasa dan tidak berwarna). Syarat kimia (tidak mengadung zat-zat beracun tidak lebih dari standart yang telah ditetapkan) dan syarat biologis (bakteri coli yang terkandung dalam air tidak boleh lebih dari standart yang ditetapkan).
Kehadiran alga hijau dalam air dapat meyebabkan :
·         Perubahan warna air
·         Air menjadi licin karena dapat menghasilkan lendir
·         Dapat menimbulkan bau dan rasa pada air
·         Dapat menyebabkan kerapuhan pada beton

No comments