Breaking News

Pylum Nemathelminthes

Morfologi
Ascaris lumbricoides mempunyai tubuh panjang, berbentuk silinder dan runcing pada kedua ujungnya, dan merupakan hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak ada sistem peredaran darahnya.  Hewan betina berukuran 20-29 cm dengan diameter 4-6 mm. hewan jantan berukuran lebih kecil, panjangnya 13-31 cm dengan diameter 2-4 mm. permukaan tubuh pada umumnya tidak berwarna. Kutikula luar berwarna putih kekuningan. Warna merah pada tubuhnya disebabkan oleh adanya hemoglobin. Ujung anterior mempunyai bentuk yang sama pada kedua jenis kelamin (Kastawi, 2005).
Cacing Nematoda adalah sekelompok cacing yang berbentuk bulat panjang dengan salah satu ujung meruncing dan menginfeksi saliran pencernaan ternak ruminansia (Soulsby, 1987).
Mulut bagian anterior dari kebanyakan nematoda dibatasi oleh enam bibir, tetapi pada Ascaris menggabung menjadi satu, sehinga tinggal tiga bibir, satu di bagian dorsal dan dua di ventrolateral. Bibir dorsal mempunyai dua pasang papila sensori, sedang masing-masing bibir ventrolateral mempunyai satu pasang papila sensori. Keempat pasang papila sensori tersebut membentuk lingkaran bibir luar, mespkipun banyak Nematoda mempuyai enam linkaran bibir luar. Nematoda juga mempunyai lingkaran bibir dalam sebanyak enam papila, tatapi pada Ascaris dan Nematoda parasit tidak ada (Kastawi, 2003).
 Masing-masing bibir ventrolateral mempunyai satu  papila lateral yang disebut “am-phid”, tetapi bagian ini mengalami reduksi pada Nematoda parasit. Amphid merupakan kemoreseptor olfaktorius (indra pembau). Bibir-bibir itu mempunyai gigi yang halus. Di belakang bibir terdapat satu pasang papila servikal, Masing masing terletak pada  bagian sisi berdekatandengan cincin saraf, Semua papila merupakan alat sensori (Kastawi, 2003).
Didekat ujung posterior tubuh terdapat anus dan bibir yang tebal. Pada yang jantan terdapat kloaka yang merupakan jalan keluarnya spikula kitin atau seta paniel. Pada yang jantan di dekat kloaka terdapat penonjolan kutikula yang berupa 50 pasang papila pre-anal dan 5 pasang post-anal. Papila itu berfungsi untuk kopulasi (Kastawi, 2008).
Nemathelminthes umumnya cacing yg hidupnya parasit dan merugikan manusia,Pada umumnya  merugikan, sebab parasit pada manusia maupun hewan, kecuali Planaria. Planaria dapat dimanfaatkan untuk makanan ikan. Nemathelminthes ( cacing gilig), contohnya Ascaris lumbricoides. Sering disebut cacing perut atau cacing usus atau cacing gelang. Parasit pada usus halus manusia, hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tidak ada sistem peredaran darah. Contoh cacing gilik : cacing askaris, cacing akarm cacing tambang, cacing filaria.  Nemathelminthes hampir seluruhnya mempunyai akibat yg buruk jika memasuki tubuh mahluk hidup lainnya. Contoh cacing Ascaris lumbricoides merupakan cacing perut yg menghisap sari makanan dari manusia. Jadi selain pengurai annelida seringkali malah menjadi parasit pada tubuh manusia atau hewan (Suntoro,1994).

Anatomi
Adapun anatomi  cacing Nemathelminthes adalah sebagai berikut :
Sistem Gerak
Adapun gerakan dari Nemathoda disebabkan oleh adanya otot-otot yang terdapat pada dinding tubuh. Otot-otot itu terletak diantara tali epidermal, dan membujur sepanjang tubuh. Otot itu terbagi menjadi empat kuadran, dua kuadran terletak pada sisi dorsal, dan yang lain pada posisi ventral. Kontraksi dan relaksasi dari otot-otot menyebabkan tubuh cacing memendek dan memanjang. Koordinasi gerak dari keempat kuadran dapat menyebabkan otot cacing bergerak dengan cara meliuk-liuk (Kastawi, 2003).
Respirasi (pernapasan)
Pada Ascaris lumbricoides tidak mempunyai alat respirasi. Respirasi dilakukan secara anaerob. Energi diperoleh dengan cara mengubah glikogen menjadi C02 dan asam lemak yang diekskresika melalui kutikula. Namun sebenarya Ascaris dapat mengkonsumsi oksigen kalau dilingkungannya tersedia. Jika oksgen tersedia gas itu diambil oleh hemoglobin yang ada di dalam dinding tubuh dan cairan pseudosoel (Kastawi, 2003).
Saluran pencernaan
Saluran pencernaan cacing ini membentang dari ujung anterior menuju ujung posterior dimulai dari mulut dan diakhiri oleh anus. Saluran pencernaan makanan ini bentuknya seperti pembulu. Mulut pada bagian anterior kebanyakan dibatasi oleh enam bibir, tetapi pada Ascaris menggabung menjadi satu sehingga yang semula dibatasi oleh empat bibir berubah menjadi tiga bibir. Bibir yang satu berada di bagian dorsal sedangkan sisanya berada di bagian ventrolateral. Adapun di dekat ujung posterior tubuh terdapat anus dengan bibir yang tebal. Pada cacing yang jantan memiliki klaoka, sedangkan yang betina memiliki vulva (Kastawi, 2005).
Sistem ekskresi
Pada cacing ini dapat ditemukan protonephridis yang merupakan unit alat ekskresi. Sebagai penggantinya adalah berupa sel kelenjar yang terletak dibagian ventral pseodocoel yang disebut kelenjar Renette yang dilengkapi dengan 2 saluran yang membentang ke arah anterior yang yang berakhir bermuara kedalam lubang ekskretoris. Fungsi kelenjar Remette adalah memisahkan zat-zat sampah dari cairan tubuh yang bermuara di dalam psedocoel yang selanjutnya di buang keluar tubuh melalui lubag ekskretoris.

Klasifikasi
            Beberapa ahli biologi mengklasifikasikan cacing Asearis lumbriosoides sebagai berikut :
Kingdom  : Animalia
            Filum   : Nemathelmintes
                        Kelas   : Nematoda
                                    Ordo    : Asearidida
                                                Famili : Ascaridae
                                                            Genus : Ascaris
                                                                        Spesies  : Asearis lumbricoides (Bell, 1982)
Ascaris lumbricoides merupakan cacing yang hidup dalam usus halus manusia yang mana bersifat endoparasit dan juga hidup bebas dalam rongga usus. Cacing ini bukan Cuma berada pada usus manusia tapi juga usus halus babi dan sapi. Adapun morfologi cacing Ascaris lumbricoides pada manusia sama dengan yang ada pada babi akan tetapi fisiologinya berbeda. Cacing Ascaris lumbricoides sebagai parasit yang tersebar secara komposit (Kastawi, 2005).
Ascaris lumbricoides merupakan cacing yang hidupnya parasit dan merugikan pada manusia maupun hewan. Apabila kita tidak menjaga kondisa dan terjangkit cacing ini maka akan merugikan pada diri kita sendiri. Oleh sebab itu kami membahas masalah cacing  Ascaris lumbricoides agar semua orang bisa lebih faham secara detail tentang  Ascaris lumbricoides.
Selain masalah diatas, praktikum masalah cacing Ascaris lumbricoides bertujuan agar kita lebih faham akan orga-organ, dampak positif dan negatinya, karena materi tanpa praktek laksana orang tinmpang, akan tapi sebaliknya, praktek tanpa materi terasa buta, tidak tahu kemana kaki akan melangkah. Jika dua-duanya di laksanakan maka kebutaan akan terobati dan ketimpangan tidak aka nada lagi, semua orang akan melangkah dengan tujuan yang jelas.  

No comments