Breaking News

KEBERHASILAN KEGIATAN PERBIBITAN

Keberhasilan kegiatan perbibit-an ternak sapi potong di Kab. Sragen, diukur dengan menghi-tung nilai Natural Increase (NI) terhadap populasi ternak yang ada. NI untuk ternak Sapi PO / Brahman sebesar 34,86 % dan sapi  Brangus  Sragen   :    32,26 %.
Angka ini ternyata lebih tinggi apabila dibandingkan dengan hasil penelitian Ahmadi (2000) dalam Sumadi, dkk (2001), bahwa NI ternak sapi potong di Provinsi Jawa Tengah sebesar 22,63 %. Fakta ini menunjukkan bahwa keberhasilan pengembangan  perbibitan ternak sapi potong, sudah didukung oleh pelaksanaan program Inseminasi Buatan (IB) yang semakin baik serta bertambah baiknya kualitas pengelola-an reproduksi ternak oleh para peternak sapi potong di daerah Sragen.
Selanjutnya dilaporkan bahwa keberhasil-an kegiatan perbibitan Sapi Potong di Kabupaten Sragen, juga ditunjukkan dengan nilai Net Re-placement Rate (NRR) sebesar 357,65 % untuk sapi PO / Brahman dan 341,45 % untuk sapi Brangus Sragen. Fakta ini menunjukkan bahwa daerah Sragen, telah terbukti kelebihan bibit betina sapi potong yang digunakan untuk pengembangan populasi sapi setempat. Kelebihan produksi sapi bibit ini, selanjutnya dapat dijual ke lain daerah sebesar 357,65 % dari kebutuhan  sapi  betina  bibit  PO / Brahman  dan sebesar 341,45 % dari kebutuhan bibit betina sapi Brangus Sragen.
Besarnya NRR ini menjadi indikator stock ketersediaan pengganti induk ternak (Replace-ment) yang ada di daerah Sragen, dengan catat-an populasi ternak tetap.
Sehingga secara ringkas dapat dikatakan bahwa daerah Sragen merupakan daerah sum-ber bibit ternak Sapi PO / Brahman dan bibit Sapi Brangus Sragen yang terpenting di Provinsi Jawa Tengah. Secara rinci dapat disampaikan bahwa ternak sapi yang dapat dikeluar-kan dari daerah Sragen dengan tanpa mengganggu populasi setempat, yaitu sebesar  32,02 %  dari populasi ternak sapi total atau sebesar 24.473  ekor per  tahun, yang terdiri dari sisa sapi muda sebesar 12.275 ekor dan sapi dewasa / afkir 12.198 ekor (Survey Disnakkan Kab. Sragen dan Fapet UGM, 2007).
Pada saat ini, telah dapat dikembangkan beberapa kawasan pusat perbibitan ternak pe-desaan (VBC) untuk berbagai jenis ternak, yang menyebar di seluruh wilayah Sragen :
a.       10 dengan lokasi VBC pembentukan sapi Brangus Sragen dengan induk awal dari sapi Brangus, populasi sebesar 780 ekor.
b.      12 lokasi VBC pembentukan sapi Brangus Sragen dengan induk awal dari sapi Brahman, populasi sebesar 1.693 ekor.
c.       17 lokasi VBC Kambing, populasi 3.680 ekor
d.      22 lokasi VBC Domba, populasi  6.960 ekor.
e.       6 lokasi VBC Itik, populasi 35.000 ekor.
f.       1  VBC ayam buras, populasi 2.500 ekor.
g.       4  perbibitan Babi, populasi 3.500 ekor.
Guna memperkuat dukungan terhadap kebijakan pemerintah untuk penyediaan bibit ternak yang berkualitas bagi masyara-kat peternak lokal dan daerah sekitarnya, yang sekaligus untuk memacu keber-hasilan Program Pencapaian Swasembada Da-ging Sapi Nasional (P2SDS) pada tahun 2010, Pemerintah Kabupaten telah membangun satu Kawasan Pusat Perbibitan Ternak Terpadu (PPT) yang menempati lahan seluas 6 hektar. Merupa-kan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Aneka Usaha Ternak (AUT).  PPT. UPTD. Aneka Usaha Ternak tersebut berada di bawah manajemen langsung institusi Dinas Peternakan dan Perikan-an Kab. Sragen. Kegiatan agribisnis peternakan yang diinovasikan  :
(1) Pada segment hulu (Up Stream Agribusi-ness) berupa satu unit industri Pengolahan Pakan Ternak, Pengolahan Jerami Padi dan Pengelolaan Kebun Hijauan Pakan Ternak.
(2) Pada segment Budidaya Ternak (On Farm Agribusiness), dikelola berbagai jenis ternak. Jumlah ternak bibit sapi potong sebanyak 200 ekor, bibit ternak Domba Lokal sebanyak 150 ekor Di komplek PPT. UPTD. Aneka Usaha Ternak tersebut juga dibudidaya ternak Kuda, Ternak Ayam Ras Potong,  ternak Cacing dan ternak Jangkrik Industri.
(3) Kegiatan agribisnis peternakan pada seg-ment hilir (Down Stream Agribusiness), di-kembangkan beberapa kegiatan Industri dan Pemasaran sebagai berikut : (a) Kemitraan Pemasaran produk Pakan Ternak Mash        ” MATERI FEED ”, yang ke depan akan dikembangkan menjadi bentuk pakan Pellet dengan formula Complete Feed dan (b) menjadi agen pemasaran produk Wheat Bran produksi PT. Sri Boga Ratu Raya Semarang. Produk lain yang sudah laris di pasar adalah (c) Produk Pupuk Kompos Organik Mash,  (d) Pupuk Kompos Organik Granula dan pellet, (e) Pupuk Organik Casting serta       (f) Pupuk Organik Cair dari bahan Urine Ternak Sapi. Sedangkan (g) Industri peng-olahan pangan (Food) asal ternak, baru terbatas untuk kebutuhan pelatihan dan magang bagi para peminat agribisnis peter-nakan yang datang di Sragen.

No comments