Breaking News

Keutuhan (Integritas) Membran Plasma Spermatozoa Kambing PE

Berdasarkan uji Anova (analisis of variant) pada Lampiran 11 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata (p<0.01) antar pengencer terhadap integritas membran spermatozoa setelah pembekuan. Untuk mengetahui integritas membran yang tertinggi dan terendah maka dilanjutkan dengan uji Tukey.
Tabel 4.3 Rerata dan  Standar Deviasi Persentase Integritas Membran Spermatozoa Kambing Peranakan Etawa Setelah Diinkubasi :


Perlakuan
Integritas Membran (%) (X±SD)
P1
30,67a ± 5,20
P2
33,00ab ± 5,22
P3
41,50c ± 5,21
Superskrip dengan notasi yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0.05).
Metode HOST ini sudah terbukti merupakan suatu metode yang baik untuk mengevaluasi integritas membran spermatozoa hewan domestik (Fonseca et al, 2005) seperti kuda, babi, dan sapi (Lodhi et al, 2008) hal tersebut dapat dilihat dengan mengamati terjadinya perubahan pada ekor spermatozoa. Fonseca et al, (2005) pada spermatozoa yang hidup atau mempunyai membran plasma yang baik maka media HOST yang dipaparkan akan mengaktifkan biokimia aktif yang terdapat pada membran untuk menyeimbangkan cairan di dalam dan di luar sel spermatozoa sehingga larutan hypoosmotik dapat masuk ke dalam spermatozoa, media HOST menyebabkan perluasan sel membran ekor spermatozoa sehingga menggembung dan puncaknya memaksa flagellum untuk menggulung. Susilowati, (2008) mengatakan membran plasma yang utuh ditandai dengan pemutaran ekor, karena membran plasma spermatozoa masih berfungsi baik dalam menyerap air pada lingkungan yang bersifat hipotonik. Sebaliknya spermatozoa dengan membran plasma yang rusak atau permeabilitasnya meningkat, larutan hypoosmotik dapat keluar masuk membran spermatozoa dengan bebas dan tidak terperangkap sehingga ekor terlihat lurus (Mafruchati, 1997).

No comments