Breaking News

Siklus hidup Glyphodes pulverulentalis

Siklus hidup Glyphodes pulverulentalis berkisar 28 – 29 hari yang terdiri dari telur, larva, pupa dan Imago.
a)    Telur
Telur G. pulverulentalis berbentuk bulat pipih, berwarna bening transparan saat diletakkan setelah ± satu hari berubah warna menjadi putih keruh. Telur yang siap menetas berwarna kuning kecoklatan dan dilapisi lapisan berwarna orange seperti terlihat pada Gambar 2, dan diletakkan disepanjang tulang daun, tulang daun, pada pucuk daun tanaman dan apabila dilihat langsung tanpa menggunakan kaca pembesar, telur terlihat berwarna orange yang menandakan bakal larva yang siap menetas menjadi instar 1. Lama stadium telur berkisar antara 2-3 hari.
b)   Larva
Larva instar I berbentuk bulat pipih, berwarna hijau kekuningan dengan kepala berwarna coklat muda dan berambut halus. Larva yang baru terbentuk dari telur yang menetas berwarna kuning pucat terlihat agak putih dan  membungkus tubuhnya dengan benang – benang yang berasal dari mulutnya. Larva yang telah yang telah mengalami perubahan warna seutuhnya menjadi hijau kekuningan mulai aktif bergerak tapi jalannya masih sangat lambat dan lebih suka bersembunyi dibalik daun atau tulang daun serta kemampuan makan masih sangat kurang. Umumnya menyerang pada pucuk–pucuk daun muda pada daun murbei. Stadium larva instar 1 adalah dua hari.
Larva instar II berwarna lebih kuning kehijauan dibanding larva instar I, kepala berwarna coklat kemerahan (Gambar 5) dan ukuran panjang tubuh larva adalah 10 mm. Larva pada fase ini berjalan lebih cepat dan kemampuan makan lebih meningkat dibanding instar I yang ditandai dengan terdapat banyak lubang-lubang kecil pada pucuk – pucuk daun serta kadang memakan tulang daun pada daun murbei. Stadium larva instar II adalah dua hari.
Larva instar III awal tubuh larva berwarna hijau muda agak kekuningan, kepala berwarna hitam (Gambar 6) dan ukuran panjang tubuh larva adalah 14 mm. Larva pada fase ini lebih menyukai pakan jenis daun agak muda sedangkan pada larva instar III akhir tubuh larva terlihat berwarna hijau kehitaman, kepala berwarna hitam (Gambar 7) dan ukuran tubuh larva adalah 14,5 mm. Pada fase ini larva lebih menyukai pakan jenis daun agak muda. Larva ini lebih aktif makan, berjalan sangat cepat dan terlihat lebih lincah. Larva fase ini lebih menyukai jenis daun yang muda dan tingkat serangan meningkat dibandingkan tingkat serangan pada instar II. Stadium larva instar III adalah 2-3 hari
Larva instar IV awal berwarna hijau tua pekat kehitaman, kepala berwarna lebih hitam (Gambar 8) dan ukuran panjang tubuh larva adalah 22 mm. Larva pada fase ini lebih menyukai pakan jenis daun agak tua dan tingkat serangan pada daun pun meningkat drastis. Pada instar IV akhir terjadi pemucatan pada warna tubuh dari hijau tua pekat kehitaman menjadi hijau muda pucat agak putih serta ukuran tubuh terlihat lebih pendek, gemuk (Gambar 9) dan ukuran panjang tubuh larva pun mulai memendek yaitu dari 22 mm menjadi 13,5 mm. larva pada fase ini larva lebih menyukai pakan jenis daun tua dan berukuran besar tapi kemampuan makan dan keaktifan mulai berkurang. Ukuran makan yang memasuki fase akhir mulai menurun dan apabila akan memasuki tahap masa prapupa ukuran makan sangat menurun drastis. Menjelang masa prapupa tubuh kemampuan makan dan keaktifan menurun drastis serta tubuh pada larva terlihat lebih pendek, lebar  dan gemuk dan tubuh kaku seperti mati serta terjadi pemucatan warna tubuh Stadium larva instar IV adalah 4-5 hari.

c). Masa Prapupa
Masa prapupa  terjadi selama 1-2 hari dan perubahan warna terjadi setiap rentang waktu 2 jam. Perubahan warna yang terjadi diawali dengan tubuh larva berwarna hijau pekat berubah menjadi hijau muda dan terlihat seperti terbungkus serat-serat sutera yang halus dan transparan. Perubahan warna selanjut dari hijau muda pada bagian anterior dan posterior (sternum abdomen) putih pucat berubah menjadi hijau tua pucat. Perubahan warna menjelang masa prapupa adalah dari oranye tua pucat berubah menjadi orange tua pucat kecoklatan (Lampiran 5). Selanjutnya masuk masa pupa dengan perubahan warna menjadi coklat keemasan. Stadium masa prapupa berkisar antara 2 – 3 hari.

d). Pupa
Pupa berwarna coklat mengkilap dan ditumbuhi helaian rambut – rambut. Perbedaan antara pupa jantan dan betina adalah pada pupa jantan tidak ditemukan tonjolan  pada sternum ruas abdomen terakhir (Gambar 10a), sedangkan pada pupa betina ditandai dengan terdapatnya dua tonjolan pada sternum ruas abdomen terakhir (Gambar 10b).
Pupa yang siap menjadi imago dicirikan dengan perubahan warna dari coklat menjadi hitam dan sering terlihat adanya pergerakan. Proses terbentuknya imago dari pupa dimulai dengan terjadinya penyobekan pada bagian sekitar thoraks hingga ke abdomen kemudian pada bagian kepala mengikuti panjang antena (Gambar 11). Stadium pupa berkisar 7-8 hari dan biasanya terdapat didalam gulungan daun.

e). Imago
Imago yang baru terbentuk berupa ngengat berwarna coklat keabu-abuan. Warna dasar sayap kekuningan dengan bercak-bercak coklat dan pinggiran sayap berwarna coklat tua. Ngengat jantan dan betina mempunyai warna yang hampir sama.  Pada ngengat betina ukuran tubuh terlihat lebih lebar, pada tampak dorsal warna sayap kuning bergaris coklat tua (Gambar 12a) sedangkan tampak ventral sayap berwarna putih pada bagian kepala, thoraks dan abdomen serta pada pinggiran sayap berwarna coklat tua (Gambar 12b). Pada  ngengat jantan ukuran tubuh terlihat lebih kecil dan ukuran sayap lebih pendek. Pada tampak dorsal warna sayap kuning, pada pinggiran sayap berwarna coklat tua dan terdapat bintik - bintik putih (Gambar 13a). Sedangkan pada tampak ventral berwarna putih pada bagian kepala, thoraks dan abdomen dan pada sayap berwarna kuning kombinasi coklat tua (Gambar 13b). Lama hidup ngengat berkisar antara 2 – 3 hari.
Data karakteristik stadia hama G. pulverulentalis ini dalam kondisi laboratorium adalah sama dengan hasil penelitian sebelumnya (Purwaningrum, 2002). yaitu secara umum mulai dari telur sampai imago  dengan siklus hidup 28 – 29 hari, stadium telur 2 – 3 hari, larva 12 hari, masa prapupa 2 hari, pupa 7 – 8 hari dan ngengat 3 – 4 hari tapi ukuran panjang tubuh pada larva tidak sama. Hal ini disebabkan karena pengaruh faktor lingkungan yang berbeda sehingga ukuran panjang tubuh larva berbeda.

1.         Gejala Kerusakan
Larva G. pulverulentalis instar I dan II memakan pucuk daun dan tulang daun yang mengakibatkan daun akan berubah menjadi coklat transparan, kering dan gugur. Larva instar III memakan daun muda dan instar IV memakan daun tua pada daun murbei tersebut. Akibat dari serangan hama pucuk ini menyebabkan kekurangan daun terutama untuk pemeliharaan ulat kecil. Waktu serangan hama mulai akhir musim hujan sampai pertengahan musim kemarau. Gejala serangan yang sama pada beberapa jenis murbei  adalah menggulungnya daun pada bagian tanaman dan terdapat kotoran hitam serta terdapat seperti sarang laba-laba pada daun sehingga menyebabkan matinya tunas dan kerusakan pada daun (Dirjen Kehutanan, 2007). 

No comments