Breaking News

KOMPONEN DAN PROSES-PROSES DI DALAM SUATU EKOSISTEM

Komponen-komponen  dan  proses-proses  yang   membuat   suatu   ekosistem berfungsi sebagai suatu kesatuan dapat dilihat dalam Gambar 1. Dari gambar tersebut terdapat 3 komponen dasar yakni (1) Komunitas, (2) Aliran energi dan (3) siklus materi.Ekologi ekosistem menekankan kajiannya  terhadap adanya gerakan energi dan unsur hara  (  kimia)  di  antara  komponen-komponen biotik ( hayati) dan abiotik ( nir-hayati) dari ekosistem itu.
            Karena  ekosistem  merupakan  tingkat  tertinggi  dari   pengorganisasian biologi, maka semua konsep  ekologi  dapat  ditata  dalam  kerangka  ekosistem itu.Komponen-komponen biota dari setiap  ekosistem  terangkat  sebagai  rantai energi ( food chain). Misalnya populasi di padang rumput dapat dicirikan  oleh hubungan cara makan menurut dua rantai hara sebagai berikut :

            Tanda panah putus-putus memperlihatkan bagaimana kedua rantai itu dipertautkan menjadi satu  jaring-jaring  hara  (  food  web).  Jaring-jaring  hara  sejati biasanya memiliki  ratusan  jenis  yang  saling  dipertautkan  oleh  kebiasaan makan.Istilah-istilah  produsen,  herbivora,   karnivora   primer,   karnivora sekunder dan perombak menunjukkan tingkat-tingkat tropik ( trophic levels).
         Dengan demikian tampak bahwa di dalam suatu ekosistem  terjadi  aliran  energi dalam bentuk rantai makanan ( food chains).Aliran energi itu berlangsung  dari satu organisme ke organisme lain, atau dari satu tingkat  makanan  ke  tingkat makanan yang lain  (  trophic  level)  membentuk  rantai  energi  atau  rantai makanan.
             Bermula dari energi sinar Matahari yang  jatuh  ke  bumi,  oleh  tumbuhan hijau baik tumbuhan berupa pohon raksasa di hutan tropis ataupun oleh tumbuhan berukuran sangat kecil ( fitoplankton) di perairan, energi itu dirubah menjadi energi kimia dalam bentuk makanan .Kemampuan  tumbuhan  hijau  membuat  energi makanan sendiri itu disebut produktivitas primer.  Tumbuhan  tersebut  disebut sebagai Produsen dimakan oleh hewan ( heterotroph = memakan makanan yang sudah jadi dari organisme lain)  herbivora  atau  disebut  Konsumen  I,  konsumen  I dimakan oleh hewan pemakan hewan ( karnivora ) atau  Konsumen  II.Konsumen  II dapat  pula  dimakan  oleh  konsumen  III,  Konsumen  IV  dan  seterusnya.Baik Produsen, Konsumen I, Konsumen II, Konsumen III setelah mati akan dimakan oleh jenis  Mikroorganisme  berupa  Bakteri,  Jamur  dan  Invertebrata  tertentu  ( Dekomposer) dengan menguraikan makanan tersebut.Dari bentuk substansi  organik menjadi Detritus, unsur organik dan mineral-mineral. Hasil penguraian tersebut dimanfaatkan lagi oleh produsen, sehingga terjadi daur energi di dalam  rantai makanan tersebut.
     Urutan rantai makanan : P -----> K I -------> K II -----> K III  -------> K IV ----------> Dekomposer , dapat berubah, karena misalnya K IV tidak  hanya memangsa K III, tetapi juga memakan P atau K  lainnya-  demikian  pula  K  III memangsa juga P ,  sehingga  terjadilah  Jaring-jaring  makanan. Jaring-jaring hara adalah satuan dasar ekologis ekosistem,  sebab  di  sekitar itulah  alih energi dan alih hara terjadi.Gambar 5. memperlihatkan pola dasar  alih  energi dan alih hara dalam ekosistem yang digeneralisasikan. Herbiovora dan karnivora digabungkan menjadi konsumen ( consumers) atau  biofag ( biophage) yang  makan organisme hidup, untuk dibedakan dari pengurai ( consumers)  atau  saprofag  ( saprophage) yang makan bahan organik  mati.Gerakan  energi  dan  gerakan  hara mempunyai pola hubungan dengan lingkungan abiotik dan dengan  batas  ekosistem yang sangat berbeda.Energi mengalir di dalam ekosistem, karena diperoleh  dari luar seperti energi cahaya dari matahari dan akhirnya  hilang  dari  ekosistem sebagai  panas  yang  dilepaskan  melalui  pernapasan   pada   semua   anggota komunitas.Sebagian hara berputar dalam  ekosistem.  Tumbuhan  memperoleh  hara dari lungkang ( pool) lingkungan anorganik dalam atmosfer,  air,  tanah,  atau endapan di dalam ekosistem. Hara-hara ini lewat di sekitar jaring-jaring  hara dalam bentuk molekul  organik,  tetapi  sebagian  besar  akhirnya  kembali  ke lungkang anorganik dengan hancurnya  bahan  organik  yang  mati.Sementara  itu bahan organik dan anorganik dipindahkan dari satu ekosistem ke ekosistem  lain dan ekspor dan impor yang demikian biasanya  disejajarkan  dengan  perpindahan dalam ekosistem.
            Rantai makanan dan jaring-jaring makanan itu terdapat di darat maupun  di perairan. Di darat dapat berupa Tanaman --------->  Serangga  ------->  Burung ---------> Musang ------> Serigala ----->Harimau ; di perairan biasanya berupa fitoplankton --------> Zooplankton ---------> Ikan kecil ---------> Ikan besar --------> Burung / Linsang/ Mammalia Air (Pesut). Gangguan terhadap salah satu rantai  makanan  tersebut,  akan  merusak  ekosistem  dan  menimbulkan  dampak beruntun. Di dalam tubuh organisme ( termasuk  manusia),  dalam  kegiatan  kehidupannya ( metabolisme  tubuhnya),  selain  mengumpulkan  makanan,  juga   dengan   tidak disengaja mengumpulkan substansi  beracun  berupa  unsur  kimia  yang  terbawa bersama makanan.Proses pengumpulan bahan beracun ini  di  dalam  tubuh  diberi istilah  bioaccumulation(  Akumulasi  secara  biologis).Dengan  demikian  pada tingkat rantai atau  jaring  makanan,  terjadi  peningkatan  jumlah  substansi beracun pada tingkat makanan di  ujung  rantai,  keadaan  ini  disebut  dengan penggandaan secara  biologis  (  Biological  Magnification).Pada  Ikan  diduga jumlah unsur kimia yang  tergandakan  secara  biologis  mempunyai  konsentrasi sebanyak 10  ( 100.000 ) kali sebanyak konsentrasi unsur-unsur  kimia  beracun tersebut di perairannya. Dapat dibayangkan  jumlah  unsur  tersebut  di  dalam tubuh orang yang memakan ikan tadi.  Demikianlah,  terjadinya  Kasus  Penyakit Minamata yang terkenal di Negara Jepang itu.
            Sebagian besar ekosistem berubah-ubah dari waktu ke waktu, kadang- kadang sangat cepat. Satu aliran lava gunung berapi yang baru akan segera dihuni oleh tumbuhan dan binatang dan dapat berkembang menjadi  sebuah  hutan  hujan  jika iklimnya cocok.Perubahan demikian disebut dengan suksesi ( succession). Selama terjadinya  suksesi,  biota  berubah  dalam  komposisi   jenis-jenisnya,   dan lingkungan abiotik termodifikasi oleh  interaksi  antara  faktor  fisik  serta faktor kimia dan organisme. Misalnya, batuan menjadi tanah.  Selama  perubahan ini, tidak dapat dihindarkan lagi terjadi pula  perubahan  pola  dan  besarnya energi serta perubahan alih hara.
            Unsur-unsur kimia yang penting bagi kelangsungan kehidupan mengalami daur di dalam biosfer melalui jalur-jalur tertentu, dari  lingkungan  ke  organisme dan dari organisme kembali ke lingkungan. Dengan demikian unsur kimia itu dari lingkungan ( udara, air, tanah) memasuki organisme hidup  melalui  rantai  dan jaring makanan dan kembali ke lingkungan.Ditinjau dari unsur kimia , organisme hidup disusun oleh 6 unsur kimia yang merupakan 95  %  dari  massa  organisme, yaitu C,O,H,N,P,S. Ada 40 unsur kimia lain  penyusun  organisme  hidup  antara lain Ca, Mg, K. Aliran dalam bentuk daur ini disebut dengan Daur  Biogeokimia. Karena  rantai  makanan  merupakan  saluran  dari  aliran  energi,  maka  daur Biogeokimia dan Aliran Energi merupakan dua proses utama yang terjadi di dalam suatu ekosistem.
     Daur Biogeokimia dapat dibadakan atas 3 macam daur, yakni :
a) Daur Gas : C, O, N ;
b) Daur Sedimenter : P dan S ;
c) Daur Hidrologi  : Perputaran Air. 

No comments