Breaking News

PEMUPUKAN BERIMBANG TANAMAN TEBU

Program pengujian tanah yang konsisten adalah best management practice (BMP) yang berharga yang memungkinkan petani tebu membuat keputusan pemupukan yang ekonomis. Namun, pengujian tanah di Florida memiliki dua keterbatasan. Pertama, uji tanah tidak tersedia atau tidak dikalibrasi untuk nitrogen dan unsur hara mikro. Kedua, sampel tanah diambil secara rutin hanya sebelum tebu ditanam dan sampel tanah jarang diambil untuk tanaman ratun. Umumnya, sampel tanah tidak diambil secara rutin dari lahan dengan tanaman tebu yang tumbuh aktif karena praktik pemupukan pita di alur tanam, dan aplikasi sampingan sumber pupuk selama musim tanam, membuat sangat sulit untuk mendapatkan sampel tanah yang representatif.

Penggunaan analisis hara daun yang dikombinasikan dengan evaluasi visual gejala malnutrisi dapat melengkapi program pengujian tanah oleh petani dan menambahkan informasi tambahan yang akan meningkatkan keputusan pengelolaan hara. Analisis daun memberikan gambaran status nutrisi tanaman pada saat pengambilan sampel, sedangkan pengujian tanah memberikan informasi tentang pasokan nutrisi yang berkelanjutan dari tanah.

Analisis daun memungkinkan deteksi dini masalah nutrisi sehingga memungkinkan petani menambahkan pupuk tambahan ke tanaman tahun ini atau menyesuaikan aplikasi pupuk tahun depan. Ini juga digunakan untuk membantu mendiagnosis masalah gizi di bidang tertentu atau area lokal dari bidang di mana pertumbuhan yang buruk atau gejala lain telah diamati. Meskipun rekomendasi pemupukan khusus tidak disediakan untuk analisis nutrisi daun tertentu, kekurangan atau ketidakseimbangan menunjukkan di mana penambahan atau perubahan dalam program kesuburan diperlukan. Analisis daun dan pengetahuan tentang gejala visual dapat digunakan bersama dengan nilai uji tanah dan catatan pupuk dan tanaman untuk membuat keputusan yang lebih baik mengenai pemupukan

Kesuburan tanah telah mengalami penurunan di banyak lokasi kebun tebu, hal ini mungkin disebabkan oleh praktek pemupukan yang tidak tepat yang telah dilakukan dalam waktu yang lama. Dengan demikian, diperlukan aplikasi pupuk yang berimbang berdasarkan hasil uji tanah dan kebutuhan tanaman tebu.

Suplai hara yang berimbang sangat penting supaya tanaman tebu dapat mencapai potensial hasilnya yang optimal. Unsur hara yang sangat penting bagi tanaman tebu a.l. N, P, K, Mg, B, Cu, Fe, Mn, Si, dan Zn. Biasanya tanah-tanah di kebun tebu memerlukan pemupukan untuk mengoptimumkan produksi tebu.

Agar supaya tanaman tebu tumbuh baik dan sehat, unsur-unsur hara harus disediakan secara mencukupi, dari tanah dan/atau dari udara.  Unsur hara esensial termasuk C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, S, dan Zn.  Di lokasi-lokasi tertentu, produksi tebu dapat diperbaiki dengan aplikasi Si. Unsur Si ini memenuhi kualifikasi sebagai unsure yang "fungsional” atau “bermanfaat” karena, kalau tidak ada Si, tanaman tebu masih dapat melengkapi siklus hidupnya, meskipun produksi dan kesuburan tanamannya mungkin rendah. Dalam perkebunan tebu, biasanya unsure yang penting adalah N, P, K, Mg, B, Cu, Fe, Mn, Si, dan Zn.  Defisiensi atau kelebihan salah satu (atau lebih) unsur ini dapat mengakibatkan hasil tanaman menjadi terbatas. Kelebihan salah satu unsure dapat mengakibatkan kekurangan unsur lainnya.

Penggunaan pupuk yang efisien merupakan komponen utama dari program Best Management Practice (BMP) bagi petani tebu. BMP merupakan praktek budidaya yang layak ekonomis untuk memperbaiki hasil tebu, mengkonservasi sumberdaya alam, dan memanfaatkan semua sumberdaya pertanian secara efisien. BMP dalam pemupukan meliputi uji-tanah, aplikasi pupuk secara bertahap (split application), dan memupuk dengan dosis yang konsisten dengan hasil uji tanah dan ekspektasi hasil yang realistis.

Pemupukan NPK Berimbang

Rataan hasil suatu varietas tebu biasanya jauh lebih rendah dibandingkan dangan potensial hasilnya. Misalnya, melalui  pemupukan berimbang NPK, potensial hasil dapat mencapai 165 - 170 t/ha; sedangkan estimasi potensi hasil tebu 150-200 t/ha. Pemupukan yang tidak berimbang menjadi salah satu factor yang menyebabkan rendahnya hasil actual tebu.
Pemupukan yang tepat merupakan fungsi pengelolaan yang penting dalam produksi tebu. Defisiensi Nitrogen dapat menurunkan hasil tebu, sedangkan ketersediaan N yang berlebihan selama periode pemasakan dapat menurunkan kualitas nira tebu. Secara umum kebutuhan hara untuk tanaman tebu yang baik berada dalam kisaran 75-90 N kg/ha, 50-60 P2O5 kg/ha dan 150 K2O kg/ha. 

No comments