Breaking News

Proses Pembuatan Teh Herbal “Raja”


Pemanfaatan rambut jagung sebagai antihipertensi dapat dibuat menjadi suatu produk minuman yang dapat diminum sewaktu santai setiap harinya, hal ini dikaitkan dengan kebiasaan masyarakat dalam meminum teh. Pembuatan teh herbal “Raja” pada umumnya sama dengan pembuatan teh. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatannya adalah pemilihan bahan baku yang berkualitas sehingga perlu dilakukan sortasi,  kemudian hal lain yang diperlukan adalah pencucian, penirisan, pelayuan, perajangan/penggilingan, pengeringan,  fermentasi,  dan pengemasan (Gambar 5) .
Sortasi  bahan baku merupakan tahap awal yang perlu dilakukan untuk mendapatkan rambut jagung yang berkualitas. Sortasi akan menentukan hasil akhir yang akan diperoleh sesuai dengan kuaitas yang diinginkan. Hal ini dapat dilakuakan dengan cara manual untuk memisahkan bahan baku yang baik, cacat, atau busuk. Sortasi dilakukan dengan memilih bagian rambut jagung yang diutamakan yakni rambut jagung yang berada di bagian dalam yang masih tertutup kulit jagung. Hal ini dikarenakan rambut jagung yang masih tertutup masih banyak mengandung senyawa-senyawa alami dan belum banyak terkontaminasi oleh lingkungan luar.
Tahap berikutnya adalah pencucian yang dilakukan untuk membersihkan potongan-potongan benda lain atau kotoran berupa tanah atau debu yang menempel. Dalam pencucian diusahakan agar kotoran tidak mempengaruhi warna penampakan bahan baku. Karena dikhawatirkan kotoran yang terbawa akan mempengaruhi khasiat dari teh rambut jagung. Pencucian juga tidak boleh terlalu lama untuk menghindari penurunan kualitas dan kandungan senyawa aktif. Setelah selesai barulah, rambut jagung ditiriskan untuk dirajang/digiling. Perajangan dilakukan dengan menggunakan pisau pada skala kecil atau penggilingan dengan menggunakan mesin untuk produksi skala besar. Rambut jagung memiliki ukuran yang kecil dan mudah dihancurkan sehingga tidak terlalu sulit dalam proses perajangan maupun penggilingan. Perajangan dan penggilingan bertujuan untuk mendapatkan bentuk teh ‘Raja’ yang berukuran halus sehingga mudah untuk mendapatkan ekstrak rambut jagung saat penyeduhan. Setelah dirajang atau digiling, barulah dilakukan proses pengeringan.
Metode pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan alat. Metode ini harus dilakukan dengan baik karena jika pengaturan suhu tidak dilakukan dengan tepat, dapat merusak kandungan yang terdapat di dalam rambut jagung. Setelah dilakukan pengeringan dilakukan proses fermentasi. Fermentasi pada rambut jagung merupakan proses oksidasi enzimatif, yakni proses tanpa penambahan bantuan mikroba atau ragi. Selain itu, fermentasi juga bertujuan untuk mengeluarkan aroma dari rambut jagung dan senyawa aktif yang berkhasiat untuk kesehatan. Setelah fermentasi selesai, dilakukan pengeringan kembali dan dilanjutkan dengan proses pengemasan. Pengemasan bertujuan untuk menjaga kualitas dari teh jagung yang telah diproses. Upaya untuk membuat produk teh herbal “Raja” lebih praktis dapat dilakukan dengan membuatnya menjadi produk teh celup. 

No comments