Breaking News

Virus, Prokariota dan Eukariota

Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan mengandung molekul asam nukleat (DNA, atau RNA).  Molekul asam nukeat ini yang membawa semua informasi genetik yang diperlukan untuk mengadakan replikasi di dalam sel yang dimasukinya.  Sifat virus adalah merupakan parasit obligat pada sel yang hidup. 
Virus berbeda dengan makhluk lain karena mempunyai sifat-sifat seperti:
1). Virus hanya mengandung salah satu asam nukleat saja, DNA atau RNA.
2). Untuk reproduksinya hanya diperlukan asam nukleat saja, dan 3). Virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar sel-sel hidup.
Perkembangan virus dapat mengakibatkan kematian sel-sel hospes.  Di luar sel hospes, virus terdapat sebagai partikel virus, yaitu virion.  Virion terdiri dari asam nukleat dan selubung protein (kapsid/kulit protein yang simetris yang menutupi genom asam nukleat).  Kapsid dan asam nukleat itu dinamakan nukleokapsid.  Virion juga merupakan partikel virus infektif yang dalam keadaan tertentu (adenovirus, papovavirus, picornavirus) dapat identik dengan nukleokapsid.  Pada virion yang lebih kompleks (herpes virus, mixovirus) yaitu meliputi nukleokapsid dengan pembungkus yang mengelilinginya.
Virus dapat menyerang bakteri (bakteriophage), jenis virus lain dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan misalnya mosaik pada daun tembakau, dan ada juga yang menyerang pada sel-sel hewan atau manusia seperti cacar, campak, parotitis, poliomyelitis.  Disamping itu virus dapat mengubah sel yang normal menjadi sel kanker. 
Selain sifat-sifat di atas virus juga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1). Ukurannya sangat kecil sehingga selalu lolos dalam saringan bakteri, kebanyakan berukuran 100-300 angstrom.
2). Strukturnya sangat sederhana jika dibandingkan dengan sel, walaupun dengan sel yang paling kecil mycoplasma, hanya terdiri dari DNA atau RNA saja.
3).  Virus tidak dapat hidup mandiri di luar sel hidup. 


Tabel 3.  Perbedaan Virus dengan Sel.

No
Ciri
Virus
Sel
1
Struktur
Hanya terdiri dari asam nukleat dan pembungkus protein (kapsid).
Terdiri asam nukleat, membran plasma, sitoplasma, ribosom dan sebagainya.
2
Asam Nukleat
ADN atau ARN, tidak pernah terdapat keduanya.
Ada ADN dan ARN
3
Enzim
Paling banyak mempunyai dua jenis enzim yaitu: lisozim untuk mencerna dinding sel bakteri dan polimerase untuk membantu replikasi genom virus ADN/ARN.
Memiliki bermacam-macam enzim dengan fungsi yang berbeda-beda
4
Metabolisme
Virus menggantungkan pada sel inang, baik sumber monomer maupun penyusunan proteinnya
Dapat hidup mandiri, dapat membentuk ribosom dan  membentuk enzim sendiri yang diperlukan untuk penyusunan asam nukleat maupun protein.
5
Reproduksi
Genom asam nukleat dan protein kapsid dibentuk sendiri-sendiri dan kemudian bergabung menjadi partikel virus.
Setelah tumbuh kemudian membelah menjadi dua sel anak.


            Bentuk Virus ada yang silindris, oval, kotak, dan bentuk kecebong.  Ukuran 30 nm-300nm (0.03 -0.3  mikron).  Strukturnya terdiri dari kepala dan ekor, kepala terdiri dari DNA dan RNA diselubungi kapsid yang terdiri dari protein. Bentuk kapsid yaitu prisma, heksagonal dan pentagonal.  Virus yang mengandung DNA (Tabel 4), dan Virus yang mengandung RNA (Tabel 5).  Replikasi virus DNA yang terbungkus dan virus benang plus RNA 

1.    Virus Tumbuh-tumbuhan.
Virus tumbuh-tumbuhan memasuki bagian dalam sel dengan melalui cedera akibat gosokan, sejumlah besar ditularkan melalui serangga atau vektornya sejenis kapang.  Bahan genetik virus tumbuh-tumbuhan adalah RNA.  Penyebab penyakit mosaik pada daun tembakau adalah virus yang biasanya dinamakan tembakau mosaik virus (TMV).  Ada juga yang menyerang tanaman gula bit, yang dinamakan beet yellow virus (BYV).  Pada banyak tumbuh-tumbuhan terjadi tumor seperti tumor leher akar, gondok akar, dan kanker tumbuh-tumbuhan.  Misalnya infeksi Agrobacterium tumefaciens yang mirip dengan genus Rhizobium.

Tabel . Virus yang mengandung ADN.


Jenis
Penyebab penyakit pada
1
Parvovirus
pada binatang pengerat dan babi.
2
Hepadnavirus
pada manusia, tupai tanah dan itik.
3
Papovavirus
penyebab kutil dan penyebab tumor pada hewan dan manusia.
4
Adenovirus
penyebab infeksi pada hewan dan manusia, dapat menyebabkan penyakit pernafasan akut, faringitis, dan penyebab tumor.
5
Herpesvirus
menyerang binatang atau manusia, penyebab lesi mulut dan alat kelamin, dan penyebab cacar air.
6
Poxvirus
penyebab lesi pada kulit, penyebab cacar, dan patogen pada hewan.


2.    Virus Hewan.
Virus patogen pada hewan dan manusia, misalnya cacar, cacar air, campak, rabies, poliomielitis, influenza, pilek.  Vektor virus biasanya adalah serangga. Bahan genetik virus hewan adalah DNA atau RNA.  Polinukleotida DNA pada umumnya dalam bentuk heliks rangkap, sedangkan RNA terdapat sebagai rantai polinukleotida tunggal.  Penyakit cacar air diakibatkan oleh Virus varicella, virus menginfeksi saluran pernafasan, menyebar melalui darah dan termasuk virus diam di bawah kulit serta dapat  menyebabkan gelembung-gelembung kecil.   Virus cacar patogen pada hewan dan manusia, seperti Variola (cacar), dan Vaccinia (cacar sapi).
Virus dapat menyebabkan kanker, istilah kanker adalah orang awam yang artinya untuk menyatakan pertumbuhan yang abnormal, walaupun istilah yang lebih tepat yaitu tumor.  Beberapa tumor disebabkan oleh virus, virusnya dinamakan virus ongkogenik.  Genom virus yang berintegrasi dengan genom sel inang dapat mengubah morfologi dan metabolisme sel inang secara drastis sehingga pembelahannya berlangsung terus-menerus.  Virus tumor DNA diklasifikasi menjadi kelomok virus papova, virus adeno, virus herpes, virus hepadna, dan virus pox.  Sedangkan virus tumor RNA disebut virus retro, penyebab leukemia tikus, leukosa burung, tumor buah dada tikus, dan leukemia kucing.  Transformasi sel oleh virus tumor DNA (Gambar  7).  

Tabel . Virus yang mengandung ARN.

Jenis
Penyebab penyakit pada
1
Picornavirus
penyebab poliovirus, dan penyebab infeksi pada mulut dan kaki pada hewan.
2
Reovirus
penyebab infeksi pada tumbuhan dan pada manusia
3
Arbovirus
penyebab infeksi pada manusia seperti demam kuning, mamalia, burung, dan ular.
4
Togavirus
peka terhadap eter, vektor artropoda, penyebab infeksi pada burung dan mamalia.
5
Arenavirus
pada manusia
6
Coronavirus
penyebab bronchitis infeksiosa
7
Retrovirus
penyebab leukemia.
8
Orthomyxovirus
penyebab influenza.
9
Paramyxovirus
penyebab gondongan, campak, parainfluenza, dan infeksi pada binatang.
9
Rhabdovirus
penyebab rabies


Virus poliomielitis, merupakan penyebab penyakit polio, penyebarannya lewat axon saraf perifer ke susunan saraf pusat kemudian diteruskan ke serabut-serabut neuron yang melibatkan otak dan sumsum tulang belakang.  Protein virus disintesis pada polisom yang disatukan oleh RNA virus. 

Virus hepatitis, menyerang hati, jenisnya ada virus hepatitis A, virus hepatitis B, dan virus hepatitis non A/B.  Virus Orthomyxo, penyebab infuenza, menyerang saluran pernafasan.   Paramyxo penyebab penyakit gondongan, menular, terjadi pembengkakan salah satu atau kedua kelenjar parotis yang tidak bernanah.  Campak (Rubeola) demam dan gejala pernafasan, Campak Jerman (Rubella) menyerang anak-anak dan orang dewasa serta dapat menyebabkan  infeksi pada kehamilan muda.

3.  Virus Bakteri (Bakteriofag)
Virus yang menginfeksi bakteri dinamakan bakteriofag atau fage saja.  Kepala fage berisi asam nukleat, biasanya ikosahedral dan ada juga yang bulat dan silindris, tidak semua fage mempunyai ekor.  Contoh fage yang banyak digunakan dalam penelitian sekarang ini adalah fage T2, T4, dan T6
            Kebanyakan fage mempunyai heliks rangkap DNA, dan beberapa tahun terakhir ini ditemukan helik tunggal DNA, bahkan helik RNA.  Seperti virus-virus lain fage tidak dapat bergerak.  Jika dicampur dengan suspensi bakteri maka terjadi persinggungan dan akan terjadi injeksi pada bakteri.  Sesudah tenggang waktu terjadi lisis sel-sel hospes dengan pembebasan fage bentukan baru pada medium

            Serangan bakteriofage T-genap pada bakteri Escherichia coli adalah sebagai berikut:
1). Fage yang cukup jumlahnya menempel pada hospes dengan ujung ekornya.
2).  Dengan enzim lizosim ekornya dapat melisis dinding sel bakteri, 3).  Fage memasukkan DNA melalui lubang tersebut, disusul
       penghancuran DNA bakteri, sehingga yang ada hanya DNA
       virus.
4).  DNA virus membuat RNA virus untuk menyusun protein virus dengan meggunakan ribosom bakteri dan sumber ATP bakteri.
5).  Protein virus terbentuk, membungkus ADNnya, dan
6).  Sel bakteri mengalami lisis.

PROKARIOTA
Prokariota adalah sel yang belum mempunyai inti yang jelas (inti sel berbatasan langsung dengan sitoplasma).  Misalnya pada bakteri, ganggang biru dan mikoplasma.  Struktur umum terdiri dari dinding sel yang mengandung mukopeptida, selaput plasma, sitoplasma, ribosom, nukleoid.  Kadang-kadang mempunyai selaput plasma yang melipat-lipat yang disebut mesosom.
1.    Bakteri.
Bentuk bakteri ada yang bulat (kokus), batang (basil), dan spiril (spirilum).  Bentuk basil ada yang bergandeng-gandeng (streptobasil) dan dua-dua (diplobasil).  Bentuk kokus ada yang dua-dua (diplokokus), gandeng-gandeng (streptokokus), empat-empat (tetrakokus), untaian (stafilokokus), dan serupa kubus (sarsina).  Bentuk spiril ada yang bentuk spiral dan bengkok. Ukuran terkecil pada Dialister (0.15 mikron) dan terbesar pada Spirillum (15 mikron). 
Bagian luar dinding sel terdapat kapsula berupa lapisan lendir yang terdiri dari polisakarida, polipeptida atau protein-polisakarida.  Fungsi kapsul sebagai pelindung sel dari faktor lingkungan yang merugikan, dan sebagai patogenisitas (jika kapsul hilang patogenisitas hilang). 
Dinding selnya terdiri dari asetil glukosamin, asetil muramat dan asam diamino pimelat (mukopeptida), glutamat, alanin, glisin, lisin, karbohidrat, lemak, protein, fosfor, dan garam anorganik. Pada bakteri Gram positip disertai dengan polisakarida sederhana dan kadang asam teikoat (polimer gula-asam amino) dan pada Gram negatip selalu mengandung protein, lipid, mukopeptida, dan polisakarida (tidak mengandung asam teikoad).  Fungsi dinding sel bakteri adalah memberi bentuk sel, pengatur keluar masuknya zat kimia, penting dalam pembelahan sel, dan berpengaruh dalam metabolisme.

Beberapa bakteri mempunyai flagela yang berfungsi sebagai alat gerak bakteri.  Flagel berpangkal di bawah membran, dan pada tempat perlekatan dinamakan rizoblast.  Flagel terdiri dari protein dinamakan flagelin.  Macam-macam bentuk flagel bakteri seperti:
1).  Satu buah pada salah satu ujungnya (monotrika).
2).  Banyak pada salah satu ujung sel (lofotrik).
3).  Ke dua ujung sel ada flagel (amfitrik), dan
4).  Seluruh permukaan sel (peritrik).

 Bakteri ada yang mempunyai filia/pili/pilus yang juga disebut fimbria atau rambut dan banyak ditemukan pada bakteri Gram negatip, dapat lepas dari sel tanpa merusak sel.  Fungsi filia adalah digunakan untuk menempel dan sebagai tabung konjugasi (alat reproduksi).
Spora bakteri adalah bentuk bakteri yang sedang dalam usaha mempertahankan diri dari pengaruh luar yang buruk.  Bentuk spora bakteri biasanya bulat atau bulat lonjong, dan  dalam bentuk spora tahan terhadap kekeringan, panas, dingin dan desinfektan. 
Membran plasma (plasmalema) terdiri dari karbohidrat, lemak dan protein, dan asam ribonukleat serta mengandung enzim oksidasi dan enzim respirasi.    Pada membran plasma terdapat mesosom berfungsi untuk respirasi, sekresi dan penerima DNA saat konjugasi, diduga sebagai penghubung antara membran sel dengan nukleoid.  Fungsi membran plasma sebagai alat pengangkutan nutrien dan sisa metabolisme dengan bantuan enzim permease,  mengorganisasi sintesis dinding sel, perlekatan dan pemisahan DNA saat pembelahan sel, tempat berlangsungnya sebagian bioenergi, dan tempat perlekatan flagel.  
            Ribosom bakteri terdapat di dalam sel dan berfungsi dalam sintesis protein.  RNA yang melekat pada ribosom atau poli ribosom berfungsi sebagai alat cetakan untuk membentuk rangkaian asam amino menjadi polipeptida-protein.
            Sitoplasma mengandung karbohidrat, protein, granula, sulfur, lemak, ribosom, nukleoid (DNA kromosom), dan ada yang mengandung kromatopora (pada bakteri yang berklorofil). 
Materi inti bakteri berbatasan langsung dengan sitoplasma disebut nukleoid.  DNA bakteri merupakan untaian tunggal yang tersusun sirkuler.  Pembelahan sel bakteri, nukleoid menempel pada membran plasma yang akan dibagi ke sel-sel anaknya (tidak terdapat anak inti). 
Selain kromosom, di dalam  sel bakteri terdapat elemen genetik yang disebut plasmid.  Plasmid adalah bahan genetik yang berada diluar kromosom, berupa molekul DNA bulat.  Plasmid hanya dimiliki pada sebagian bakteri Gram positif dan Gram negatif, serta beberapa sel ragi.  Plasmid tidak didapatkan pada sel eukariota tingkat tinggi.  Plasmid dapat bereplikasi sendiri, artinya tidak tergantung pada kromosom disebut autonomous replication.  Plasmid dapat mengandung bermacam-macam gen seperti gen yang mengontrol toksin, resistensi terhadap antibiotik, resistensi terhadap logam berat, katabolisme substrat aromatik dan pestisida.

2.    Cyanobakter.
Cyanobakter juga dinamakan ganggang biru (hijau-biru).  Talus tidak selalu berwarna kebiru-biruan, ada yang merah, kuning, dan biru. Banyak ditemukan dalam bentuk tunggal, berkoloni atau filamen panjang.  Struktur terdiri dari selubung gelatin, dinding sel terdiri dari lipoprotein, lipopolisakarida, dan mukoprotein.  Sitoplasma tidak mengandung retikulum endoplasma, aparat golgi, mitokondria, dan lisosom.  Mengandung ribosom dan nukleoid (Gambar 12).  Termasuk prokariota fotosintetik (mengandung pigmen karotenoid), berujut lamella yang ditempeli butir-butir fikobilosom. Tidak mempunyai alat gerak.  Contoh organismenya adalah: Anabaena, dan Nostoc.


3.    Mikoplasma
Mikoplasma merupakan organisme terkecil yang dapat tumbuh dan berkembang diluar inang atau sel hidup.  Ukuran diameter berkisar 0.1 – 0.3 mikron.  Dimasukkan ke dalam Mycoplasmataceae. Patogen pada hewan dan manusia karena dapat merusak alat-alat pernafasan.  Mikoplasma yang telah diisolasi dari sapi dinamakan Pleuro Pneumonia Like Organism (PPLO). 
Mikoplasma tidak mempunyai dinding sel, tetapi mempunyai membran sel.  DNA terletak ditengah berbentuk sirkuler beruntai ganda (double helix).  Mempunyai ribosom untuk sintesis protein.  Sitoplasma mengandung enzim untuk sintesis protein (replikasi DNA, transkripsi dan translasi).  Berkembang biak dengan membelah diri, membentuk tunas atau membentuk spora.  

B.   Eukariota
Sel eukariota yaitu merupakan sel yang sudah mempunyai inti dan membran inti yang jelas (nukleus dibungkus membran nukleus).  Sel eukariota terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan.  Sel hewan dengan sel tumbuhan mempunyai bagian-bagian yang sama diantaranya mempunyai membran plasma, sitoplasma, nukleus, ribosom, mitokondria, dan retikulum endoplasma.
1.  Sel Hewan.
            Bagian luar sel hewan dibatasi membran plasma (plasmalema), pada beberapa sel mengandung mikrovilli yang berfungsi untuk memperluas permukaan.  Membran plasma terdiri dari senyawa protein dan lipid.  Hubungan membran plasma satu dengan membran plasma tetangganya dengan desmosom atau hubungan yang lain. Membran plasma bersifat selektif permeabel, berfungsi sebagai pelindung sel, mengatur pertukaran zat.   Sitoplasma mengandung organel-organel seperti retikulum endoplasma, ribosom, mitokondria, aparat golgi, lisosom dan nukleus.  Diagram struktur sel hewan dapat dilihat pada Gambar 14.  Fungsi komponen-komponen sel hewan sebagai berikut:
Retikulum Endoplasma, merupakan membran yang terdiri dari lipoprotein, sebagai alat transportasi zat-zat yang diperlukan inti dari luar inti sel. Ada macam retikulum endoplasma yaitu retikulum endoplasma granuler mengandung ribosom, dan retikulum endoplasma yang non granuler tidak terdapat ribosom.
Ribosoma, berdiameter antara 20 sampai dengan 25 mm, terdapat bebas pada sitoplasma atau menempel pada retikulum endoplasma. Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
Mitokondria, berbentuk bulat lonjong atau bercabang, ukuran 500-2000 nm.  Terdiri dari membran luar dan membran dalam, membran dalam berlekuk-lekuk yang dinamakan krista (untuk memperluas permukaan).  Fungsi mitokondria sebagai tempat respirasi atau oksidasi karbohidrat untuk dihasilkan energi.
Aparat Golgi, merupakan kumpulan vesikel atau gelembung (kantong pipih), terdiri dari lipoprotein, berfungsi sebagai penghasil sekret, pembentukan dinding sel, menyimpan dan mengubah protein, dan pembentukan lisosom.  Pada sel tumbuh-tumbuhan dinamakan diktiosom.
Lisosom, berbentuk bola dengan diameter 500 nm, berupa vesikel yang mengandung enzim-enzim hidrolitik.  Berfungsi mencerna bahan-bahan secara pinositik (bentuk cair) ataupun fagositik (bentuk padat).  Di dalam sel lisosom berfungsi sebagai pencernaan intrasel (dapat memakan organel-organel yang sudah tidak dimanfaatkan).  Pada sel tumbuhan diduga mempunyai lisosom karena mempunyai enzim-enzim hidrolitik.
Sentrosom,  terletak di dekat membran inti, saat pembelahan sel mengandung dua sentriol.  Fungsi sentrosom yaitu menggerakkan kromosom pada waktu pembelahan sel. 
Flagela dan silia,  pada hewan protozoa dan spermatozoa dipergunakan sebagai alat gerak.
Nukleus (inti sel),  pada umumnya mempunyai satu, tetapi ada yang mempunyai lebih dari satu seperti pada otot lurik.  Mempunyai membran inti, nukleoplasma, kromosom,dan nukleolus (anak inti).
Vakuola,  vakuola pada hewan kecil, dibandingkan pada sel tumbuhan.  Sel hewan terdapat terutama pada hewan protozoa.

2.  Sel Tumbuhan.
Struktur sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan, walaupun terdapat kesamaan yang dipunyai seperti, membran plasma, sitoplasma, retikulum endoplasma, ribosom, mitokondria, dan nukleus.   Sel tumbuhan mempunyai dinding sel, plastida, vakuola, dan diktiosom.   Struktur sel tumbuhan dapat dilihat pada Gambar 15.
Dinding sel,  terdiri dari senyawa polisakarida seperti selulosa.  Dibagi menjadi lamela tengah, dinding primer dan dinding sekunder.  Berfungsi sebagai pembentuk sel, pelindung membran plasma, sitoplasma dan isinya, serta sebagai tansportasi zat keluar-masuk sel.   Pada sel tumbuhan hubungan sel satu dengan sel yang lain dihubungkan oleh plasmodesmata.
Plastida,  berukuran diameter 4 – 6 mikron.  Plastida yang berwarna dinamakan kromoplas dan yang tidak berwarna dinamakan leukoplas.  Leukoplas yang berfungsi sebagai pembentuk amilum dinamakan amiloplas, sedangkan yang berfungsi pembentuk lemak dinamakan lipoplas.  Kromoplas yang mengandung klorofil dinamakan kloroplas. 
Vakuola,  vakuola pada tumbuhan lebih besar dari pada sel hewan terutama pada sel yang sudah tua, dapat mencapai ukuran 80 % dari volume sel.  Kandungan vakuola adalah air, fenolik, anthocyanin, alkaloid, terpenoid, dan protein.

Badan Mikro,  ada dua macam yaitu glioksisom jika enzim yang dikandung enzim glikolat dan glioksilat, dan peroksisom jika enzim yang dikandung katalase dan oksidase. 
Sferosom, bentuk bulat, selalu bergerak oleh arus plasma, berfungsi sebagai penyimpan lemak.
Diktiosom,  bentuk pipa, tidak ditempeli ribosom, penghasil sekret yang dikeluarkan ke dalam plasma, berfungsi dalam pembentukan membran plasma dan dinding sel.
Mikrotubul,  terdapat dalam nukleus dan plasma.  Dalam nukleus  berfungsi membentuk benang spindel dan pengatur gerak kromatid pada pembelahan sel.  Dalam plasma berfungsi mengatur arah rangkaian molekul selulosa pada saat penebalan dinding sel.

3.  Perbedaan Sel
Tabel . :  Perbedaan Sel Prokariotik dengan Sel Eukariotik.
Komponen
Sel Prokariotik
Sel Eukariotik
Ukuran
1 –10 mikron
10-100 mikron
organisme
Bakteria, Cyanobakteria
Fungi, tumbuhan dan hewan
Metabolisme
Anaerob atau aerob
Aerob
DNA
Di sitoplasma bentuk sirkuler
Di nukleoplasma bentuk benang halus dan panjang
RNA dan protein
RNA dan protein disintesis di sitoplasma
RNA disintesis di nukleus dan protein di sitoplasma
Ribosom
Bebas di sitoplasma
Ada yang bebas dan ada yang terikat pada RE
sentriol
Tidak ada
Ada pada sel hewan
Pembelahan
amitosis
Mitosis
Reproduksi aseksual
Jarang
Ada
sitoplasma
Tanpa sitoskelet, tidak ada gerakan
Punya sitoskelet, ada gerakan sitoplasma
peptidoglikan
ada
Tidak ada
Mitokondria, aparat golgi,  RE
Tidak ada
ada
Pengambilan makanan
absorbsi
Absorbsi, endositosis dan fotosintesis

Tabel . :  Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan
Komponen
Sel Hewan
Sel Tumbuhan
Dinding sel
Jika ada bukan selulosa
Ada, mengandung  selulosa
Kloroplas
Tidak ada
Pada sel yang mengadakan fotosintesis
Sentriol
Ada
Sel tumbuhan yang tingkatannya tinggi tidak ada
Vakuola
Jika ada ukurannya kecil
Pada sel yang tua besar dan jelas.
Lisosom
Ada
Diduga ada karena punya enzim hidrolitik
Aparat golgi
Nama tetap aparat golgi
Namanya diktiosom

No comments