KRISTA
Membran dalam melakukan
pelipatan ke dalam/berinvaginasi membentuk tubuli atau sakulus (kantong) yang
berpenetrasi ke dalam matriks mitokondria yang disebut dengan krista. Krista
dapat berubah bentuk sesuai dengan kegiatan sel. Ketika sel dalam keadaan istirakat, permukaan
krista menjadi labih lapang dan kurang berlekuk. Gambaran ini disebut ortodoks.
Sebaliknya ada sel-sel yang sedang giat beraktivitas maka krista memberikan
gambaran yang banyak berlekuk dan matrik menjadi sempit. Gambaran ini disebut dengan
condensed.
Secara umum bentuk krista dibedakan menjadi dua golongan
besar yaitu berbentuk lempeng dan pembuluh. Krista bentuk lempeng
(lamella) terdapat pada kebanyakan jaringan, sedangkan krista berbentuk pembuluh
(tubuler) terdapat khusus pada sel-sel yang mensekresikan steroid seperti sel
Leydig, sel-sel desidua ovarium dan sel-sel lapisan korteks adrenal.
Kedua membran
interna dan eksterna memainkan peranan sebagai rangka untuk mitokondria,
bersifat elastis fleksibel dan stabil serta dapat bergerak. Bahan penyusun membran
mitokondria berupa lemak (fosfolipida dan kolesterol) dan protein. Membran
eksternal mengandung enzim transferase, kinase, ATP asetil koenzim A syntetase,
sitokrom B, NADH sitokrom B reductase, fosfotidase fosfatase dan fosfolipase.
Sedangkan membran internal mengandung sejumlah:
- Enzim yang berperan dalam
perlewatan atau transit metabolit
- Enzim yang bertanggung jawab pada reaksi oxydase yang
membebaskan energi untuk fosforilase oksidatif (ATP dari ADP). Jadi ATP
disintesa dalam membran interna, selanjutnya melewati ruang internal dan
membran eksternal untuk berpenetrasi dalam hyaloplasma (plasma yang
transparant).
- Transferase
(carnitine-acytransferase).
- Enzim yang berperan dalam system pemanjangan asam lemak dan
beta-oksidase asam lemak.
Pada
tahun (1962) melepaskan membran dalam dan kristanya dan menemukan struktur
bulat seperti butiran dsengan diameter 8,5 nm yang melekat pada permukaan arah
matriks. Butiran ini disebut dengan subunit
membran dalam. Menurut Wringglesworth (1970) subunit membran ini terdapat
pada seluruh permukaan dalam krista. Racher dkk (1966) menjelaskan bahwa sub unit
membran dalam adalah berupa butiran-butiran merupakab melekul enzim ATP-ase. Enzim ini berperan pada proses
sintesis ATP.
Palade
(1956) menemukan bahwa struktur permukaan krista pada berbagai tipe mitokondria
sesuai dengan aktivitasnya ntuk oksidasi. Miotokdria pada otot jantung lebih
banyak mengandung krista dan enzim dibandingkan dengan mitokondria hati. Ia
menyimpulkan bahwa pada kristalah berlangsung respirasi sel. Krista ini adalah suatu cara
untuk memperluas permukaan membran dalam. Dengan makin luas permukaan maka
semakin banyak ula enzim sehingga dapat memperbesar aktivitas oksidasi.
Lehninger (1964) menaksir luas permukaan krista pada sel hati yang seluruhnya
10 kali lebih luas dari permukaan membran selnya.
No comments