Peranan Umum Pupuk Organik
Praktek pertanian organik atau pengurangan penggunaan bahan kimia telah dilaporkan di Jawa Tengah, dengan hasil yang yang memuaskan. Sebagi contoh, penerapan pupuk organik seperti biokom dan bio guano super meningkatkan penampilan tanaman padi. Penggunaan biokom pada padi di Wonogiri meningkat dari 6.0 menjadi 8.5 ton ha-1 (Widjajanto dan Miyauchi, 2002). Di Karang Anyar produksi padi meningkat dari 5.0 menjadi 8.3 ton ha-1 akibat penerapan pupuk organik pada areal pertanian. Penggunaan pupuk organik seperti bio guano super yang dikombinasikan dengan pupuk anorganik meningkatan produksi padi di Klaten dari 5.5 menjadi 7.3 ton ha-1 (Widjajanto dan Miyauchi, 2002).
Penelitian Fuskhah (1992) menunjukkan bahwa penggunaan seresah eceng gondok mampu meningkatkan produksi bahan kering Centrosema pubescens Benth (Sentro) dibandingkan dengan seresah plastik dan tanpa seresah. Seresah eceng gondok dapat juga digunakan untuk menghambat pertumbuhan tanaman pengganggu. Penggunaan seresah eceng gondok dengan kandungan air 20 % sebanyak 60 kg/plot (3 x 3,7 m) selama 3 minggu dapat menekan pertumbuhan Cyperus rotundus dan menambah kelembaban pada permukaan tanah sebesar 33 % (Abdalla dan Hafeez, 1969 yang dikutip oleh Soewardi dan Utomo, 1975).
Telah banyak diketahui bahwa bahan organik seperti limbah tanaman, pupuk hijau dan kotoran ternak dalam sistem tanah-tanaman dapat memperbaiki struktur tanah dan membantu perkembangan mokroorganisme tanah (Yaacob et al., 1980; Kerley et al., 1996; Matsushita et al., 2000; Widjajanto et al., 2001; 2002; 2003). Kondisi ini sebagai awal mula proses transformasi N secara biologis dalam tanah dan, menghasilkan konversi bentuk N organik menjadi bentuk an organik yang tersedia bagi tanaman.
Telah banyak diketahui bahwa bahan organik seperti limbah tanaman, pupuk hijau dan kotoran ternak dalam sistem tanah-tanaman dapat memperbaiki struktur tanah dan membantu perkembangan mokroorganisme tanah (Yaacob et al., 1980; Sumarsono, 1983, Kerley et al., 1996; Matsushita et al., 2000; Widjajanto et al., 2001; 2002; 2003). Kondisi ini sebagai awal mula proses transformasi N secara biologis dalam tanah dan, menghasilkan konversi bentuk N organik menjadi bentuk an organik yang tersedia bagi tanaman.
Kotoran ternak memainkan peranan yang penting sebagai sumber pupuk organik. Dilaporkan bahwa ternak menghasilkan 19 - 40 kg hari- . Sekitar 3.5 kg ternak- bahan organik dikeluarkan oleh sapi Jersey yang dikandangkan, sedangkan kira-kira 0.045 kg N day-1 dikeluarkan oleh sapi muda yang digemukkan (Kerley et al., 1996). Pupuk organik ternak sebagai pupuk kandang, mempunyai pengaruh meningkatkan produksi tanaman lamtoro (Dewi, Widjayanto dan Sumarsono, 1998),
juga pada pertanaman campuran setaria dan Sentro (Sumarsono, 2001).
No comments