Gizi untuk Tumbuh Kembang Otak
Gizi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap proses tumbuh kembang anak. Selama berada dalam kandungan, anak
tergantung pada zat gizi yang terdapat dalam darah ibu, sedangkan setelah lahir
kebutuhan gizi anak tergantung pada tersedianya bahan makanan dan kemampuan
saluran cerna. Selain penyakit infeksi, keadaan gizi ibu yang kurang baik
selama hamil dan pola makan bayi yang salah merupakan penyebab kegagalan pertumbuhan
anak di Indonesia.
Pemenuhan
gizi yang baik sangat berperan dalam pencapaian pertumbuhan badan yang optimal,
termasuk di dalamnya pertumbuhan otak anak. Perkembangan otak anak paling cepat
terjadi pada trimester ketiga kehamilan sampai bayi berusia delapan belas
bulan. Setelah masa tersebut otak masih tumbuh, tetapi dengan kecepatan yang
semakin berkurang hingga usia 5 tahun. Oleh karena itu, orang tua harus
memastikan bahwa pada masa tersebut kebutuhan gizi anak harus terpenuhi dengan
lengkap. Kekurangan salah satu nutrisi dapat mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak terganggu. Terkait dengan kinerja otak, kekurangan gizi dapat
mengurangi tingkat kerja neurotransmitter tertentu dan mempengaruhi perkembangan
perilaku anak.
Makanan
yang disediakan untuk anak sebaiknya memenuhi kecukupan energi dan semua zat
gizi yang meliputi karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan lemak. Susunan
hidangan disesuaikan dengan selera dan pola makan anak sehingga dapat
meningkatkan nafsu makannya. Porsi makanan diberikan sesuai kebutuhan dan
makanan dihidangkan dalam keadaan higienis. Berikut ini adalah zat gizi yang
penting untuk perkembangan otak:
Zat tenaga & zat pengatur
Zat
tenaga dan zat pengatur penting untuk proses pembentukan, pertumbuhan, dan pemeliharaan
sel-sel tubuh. Zat tenaga diperoleh dari makan yang mengandung karbohidrat
(beras, ubi, kentang, makaroni, mi, jagung). Sedangkan zat pengatur diperoleh
dari makanan yang mengandung protein (susu, keju, ikan, daging, telur, ayam,
tahu, tempe ).
Vitamin & Mineral
Vitamin
berfungsi untuk pertumbuhan sel-sel otak. Mineral, khususnya zat besi (Fe)
diperlukan untuk pembentukan myelin yang akan mempengaruhi kecepatan hantar
saraf sehingga mempercepat proses penyampaian informasi dan berdampak pada
kecerdasan.
Kalium dan Natrium
Kalium
dan natrium diperlukan otak untuk menghasilkan energi. Kurangnya pasokan kalium
akan berakibat mengurangi informasi yang dapat diterima oleh otak. Kalium dapat
diperoleh dengan cara mengkonsumsi buah yang kaya kalium, yaitu alpukat,
pisang, jeruk, dan melon. Natrium terdapat hampir di semua bahan makanan.
Asam Lemak (DHA dan ARA)
Asam
lemak ini penting untuk pertumbuhan otak dan mata anak. DHA dan ARA dapar
diperoleh dari pemberian air susu ibu (ASI) yang optimal.
No comments