Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan Otak Anak
Stimulasi
sangat membantu dalam menstimulasi otak untuk menghasilkan hormon-hormon yang
diperlukan dalam perkembangannya. Stimulasi dapat diberikan dalam berbagai
bentuk yang sederhana dan mudah untuk dilakukan.
Stimulasi
tersebut dapat berupa kehangatan dan cinta tulus yang diberikan orang tua.
Selain itu, orang tua dapat memberikan pengalaman langsung dengan menggunakan panca
inderanya (penglihatan, pendengaran, perasa, peraba, dan penciuman). Interaksi anak dan orang tua melalui sentuhan, pelukan,
senyuman, nyanyian, dan mendengarkan dengan penuh perhatian juga merupakan
bentuk stimulasi secara dini. Ketika anak yang belum dapat berbicara mengoceh, ocehan
itu perlu mendapatkan tanggapan sebagai bentuk stimulasi kemampuan bicara anak.
Sejak dini orang tua semestinya mengajak bercakap-cakap dengan suara lembut dan
memberikan rasa aman kepada anak.
Ketika dilahirkan, otak anak sudah mempunyai sel syaraf
yang bermilyaran jumlahnya, namun jumlah itu banyak yang hilang seteah
dilahirkan. Ketika otak mendapatkan suatu stimulus yang baru, maka otak akan
mempelajari sesuatu yang baru. Stimulus tersebut akan menyebabkan sel syaraf
membentuk sebuah koneksi baru untuk menyimpan informasi. Sel-sel yang terpakai
untuk menyimpan informasi akan mengembang, sedangkan yang jarang atau tidak
terpakai akan musnah. Di sinilah pentingnya suatu stimulasi yang rutin
diberikan. Stimulasi yang terus-menerus diberikan secara rutin akan memperkuat
hubungan antarsyaraf yang telah terbentuk sehingga secara otomatis fungsi otak
akan menjadi semakin baik.
- Dalam
memberikan stimulasi dini metode yang dapat dipakai meliputi dengar,
lihat, dan tiru/coba
- Bagian yang
distimulasi adalah otak kanan-kiri, sensorik, motorik, kognitif,
komunikasi- bahasa, sosio-emosional, kemandirian, dan kreativitas
- Cara melakukan
stimulasi adalah dengan memberikan rangsangan berupa suara, musik,
gerakan, perabaan, bicara, menyanyi, membaca, mencocokkan, membandingkan,
mengelompokkan, memecahkan masalah, mencoret, menggambar, merangkai, dll.
- Waktu
melakukan stimulasi adalah setiap kali orang tua berinteraksi dengan anak
(menyusui, menidurkan, memandikan, ganti baju, bermain, nonton TV, dsb).
No comments