Sayuran dan Buah-buahan
Sayuran adalah
tanaman holtikultura, umumnya memiliki waktu yang relatif pendek (kurang dari
setahun) dan merupakan tanaman musiman. Buah adalah hasil perkawinan antara
putik dan benang sari. Umumnya buah merupakan tempat biji dan biasa digunakan
sebagai “pencuci mulut”. Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber mineral dan
vitamin berupa vitamin A dan C serta zat-zat lain dalam menunjang kecukupan
gizi. Sayuran dan buah yang diamati dalam praktikum kali ini adalah tomat,
wortel, kangkung dan seledri.
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap sayuran dan
buah-buahan antara lain pengamatan sifat fisik sayuran dan buah-buahan,
pengamatan sifat kimia sayuran dan buah-buahan, menghitung bagian yang dapat
dimakan dari sayuran dan buah-buahan (Edible
Portion), dan pengamatan produk-produk olahan sayuran dan buah-buahan.
Pengamatan terhadap sifat fisik sayuran dan buah-buahan dilakukan pada
tomat, wortel, kangkung dan seledri. Tomat dibagi menjadi tiga, yaitu grade A,
B, dan C berdasarkan tingkat kematangannya. Tomat grade A diukur memiliki berat
180 gr, beraroma segar dan berwarna orange muda. Tomat grade B memiliki berat
124,6 gr, beraroma segar dan berwarna orange muda. Tomat grade C memiliki berat 94 gr, beraroma manis dan berwarna
merah matang. Kemudian pada wortel, memiliki berat 72 gr, beraroma segar, dan
berwarna orange. Setelah itu kangkung memiliki berat 78 gr, berwarna hijau
layu, dan beraroma bau layu. Dan yang terakhir adalah seledri memiliki berat
28,8 gr, berwarna hijau segar dan beraroma segar. Sayuran dan buah-buahan
umumnya tidak bertahan lama dan cepat mengalami kebusukan atau layu. Oleh
karena itu sifat-sifat fisik pada sayuran dan buah-buahan tergantung pula dari
umur sayuran dan buah-buahan tersebut.
Pengamatan yang kedua adalah pengamatan terhadap sifat kimia sayuran dan
buah-buahan yaitu dengan mengukur pH. Pengukuran pH dilakukan pada tomat.
Dimana sebelumnya tomat dihancurkan dan diambil filtratnya lalu diukur pH-nya
menggunakan pH meter. Pada praktikum kali ini didapat hasil pengukuran pH tomat
sebesar 4,4. Itu menunjukkan bahwa sebagian besar sayuran dan buah-buahan
bersifat asam. Pengamatan selanjutnya adalah menghitung
Bagian yang Dapat Dimakan (BDD) dari sayuran dan buah-buahan (Edible Portion). Cara menghitung BDD
adalah menggunakan rumus :
Edible Portion (BDD) = W bagian yang dapat dimakan x 100 %
Sayuran dan buah-buahan dipisahkan antara
bagian yang dapat dimakan dan tidak. Hal itu dapat dilakukan dengan cara
pengupasan atau pemotongan. Pada wortel didapat berat netto sebanyak 63,3 gr dan
berat kupasan 7,7 gr. Sehingga didapat BDD wortel sebesar 87,9 %. Pada kangkung
didapat berat netto sebesar 64,2 gr dan berat bagian yang tidak dimakan
sebanyak 13,8 gr, sehingga didapat BDD kangkung 82,3%. Dan yang terakhir adalah
seledri dimana didapat berat netto sebanyak 14,7 gr dan berat bagian yang tidak
dimakan sebanyak 14,1 gr sehingga didapat BDD seledri sebesar 51,04%. Dilihat
dari hasil pengukuran BDD, tiap bahan memiliki BDD yang berbeda-beda dimana
seledri memiliki yingkat BDD yang paling rendah. Oleh karena itu dalam
pengolahan pangan perlu perhitungan untuk memaksimalkan bahan yang dapat
dimakan dan meminimalisir bahan yang dibuang.
Pengamatan terakhir adalah pada pengamatan
produk-produk olahan sayuran dan
buah-buahan antara lain adalah Buavita (jus leci), Nutrisari, sawi asin dan
manisan salak. Buavita jus leci adalah minuman instan dalam kemasan yang
terbuat dari leci segar. Mengandung berbagai vitamin dan mineral yang baik
untuk tubuh. Nutrisari adalah minuman buah dalam bentuk serbuk, sehingga untuk
menikmatinya perlu diseduh dengan air terlebih dahulu. Produk ini juga
mengandung berbagai vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh. Sawi asin
adalan produk olahan sayuran yang terbuat dari sawi yang diasinkan. Biasa
digunakan untuk campuran makanan. Dan yang terakhir adalah manisan salak,
dimana salak diberi berbagai macam bumbu dam diberi gula dalam kadar tinggi
untuk mengawetkannya. Produk olahan sayuran dan buah-buahan dipilih karena
kepraktisan dan juga alternatif makanan
bagi masyarakat agar tidak terpaku pada makanan yang itu-itu saja. Tetapi perlu
juga kehati-hatian dalam pemilihan produk olahan sehingga perlu doperhatikan
komposisi dan masa kadaluarsa produk tersebut.
No comments