Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim
adalah jaringan yang mengalami penebalan primer dan skunder pada dinding
sehingga tebal dan keras yang megandung lignin dan bersifat elastis (kenyal). Dinding sel umumnya mengalami
penebalan merata (Savitri 2008).
Sel
sklerenkim mempunyai dinding yang tebal, biasanya sangat kuat dan mengandung
lignin. Dinding sel mempunyai penebalan yang bersifat sekunder. Pada waktu
dewasa sel ini umumnya tersusun atas sel yang telah mati. Yang membedakan
antara kolenkim dan sklerenkim yaitu tempat tumbuhnya. Kolenkim terdapat pada
organ yang baru tumbuh sedangkan sklerenkim terdapat pada organ yang telah
mengalami proses pendewasaan (pertumbuhan sekunder) (Sumardi, 1993).
Sel sklerenkim menunjukkan variasi
dalam bentuk, struktur, asal dan perkembangan. Sel sklerenkim dibedakan menjadi
sklereid dan serat (serabut) yang biasanya lebih panjang dari sklereid
(Hidayat, 1995).
1.
Serabut sklerenkim
Serabut
sklerenkim terdapat di berbagai tubuh tumbuhan, dapat berupa sel tunggal
diantara jaringan dasar, tetapi pada umumnya bergerombol membentuk pita,
anyaman, dan anyaman padat yang berbentuk silinder sejajar dengan permukaan.
Sel-sel serabut sklerenkim memanjang dengan ujung lancip. Ruang selnya sempit
dan terletak ditengah serabut. Memiliki sedikit noktah yang sudah tidak
berfungsi lagi. Jaringan ini paling banyak ditemukan didaun atau
jaringan-jaringan yang bersifat seperti parenkimdi daerah empulur dan korteks.
Pada daun tumbuhan monokotil, serabut sklerenkim tidak hanya terdapat sebagai
selubung berkas pengangkut, tetapi juga mengelompok diantara berkas pengangkut
dengan epidermis atas maupun bawah dari tulang daun (Savitri, 2008).
2.
Sklereid
Sklereid terdapat di berbagai tempat dalam tubuh tumbuhan. Biasanya
terhimpun menjadi sekelompok sel keras diantara sel parenkim sekelilingnya,
sklereid sering juga terdapat sebgai idioblas, yaitu sel yang mempunyai ukuran,
bentuk dan tebal dinding yang berbeda dari sel yang ada disekelilingnya
(Hidayat, 1995).
Berdasarkan bentuknya, sel sklereid dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
a.
Brakhisklereid (sel batu). Bentuknya membulat, dapat
seperti sel parenkim atau bat, biasanya terdapat pada floem, korteks, kulit
batang dan daging buah pada beberapa tanaman.
b.
Makrosklereid (sel tongkat). Bentuknya memanjang,
silindris, dan berderet tegak lurus dengan permukaan biji. Sel tongkat penyusun
jaringan seperti pagar pada beberapa macam biji, buah dan daun xerofit.
c.
Osteosklereid (sel tulang). Bentuknya memanjang dengan
bagian ujung yang membesar seperti tulang paha atau tong, kadang-kadang
bercabang. Sel tulang terdapat pada lapisan hypodermal beberapa kulit biji.
d.
Asrerosklereid (sel bintang). Bentuknya
bercabang-cabang seperti bintang, ditemukan pada ruang antar sel daun dan
batang xerofit.
e.
Triksosklereid. Bentuk bercabang-cabang sangat panjang,
berujung runcing dengan jari-jari yang masuk dalam ruang antar sel.
No comments