zooglografis
Seperti halnya di Sumatera, hutan di Pulau Weh sebagai
daerah tropis ditumbuhi oleh tiga jenis pohon-pohonan sebagai hutan belantara
yang padat. Pohon yang dominan terdiri dari batang kayu yang relatif kecil dan
rimbun. Di bawah pohon-pohon ini tumbuh semak belukar, terdiri dari
tumbuh-tumbuhan yang berbatang lampai dan berbagai jenis pohon menjalar.
Data hasil inventarisasi menunjukkan bahwa sepanjang jalan menuju Ujung Ba’U
banyak ditemukan permudaan dari pohon Tampu, Mentaling, Ara, Gelumpang dan
lain-lain. Mendekati ujung Ba’u banyak ditemukan pohon-pohon besar antara lain
pohon Beringin, Asam kandis, Damar laut, Bungo, Kenari, Ketapang dan lain-lain.
Sedangkan vegetasi bawah didominasi oleh jeruk hutan yang berduri dan jenis
rotan. Tumbuhan yang dibudidayakan yang paling dominan adalah kelapa, cengkeh dan sudah mulai dikembangkan kamiri dan coklat (cacao).
Fauna di pulau ini menunjukkan contoh evolusi pembentukan suatu daerah "zooglografis" tersendiri walaupun pada umunya kehidupan binatang di pulau ini mempunyai pola yang sama dengan kehidupan di pulau induknya, Sumatera.
Jenis satwa yang ada antara lain Kera (Macacus), Babi hutan (Sus vittasus), Ular sawah, Ular sendok, dan berbagai jenis burung seperti Srigunting, Celemeh, Alap-alap, Punai, But-but, Bayan Tiung yang sering terdengar suaranya, serta burung Dara Nikobar yang pada musim-musim tertentu melakukan migrasi ke Pulau Weh.
Marina fauna di sekitar Pulau Weh terdiri dari banyak spesies ikan bertulang dan bertulang rawan yang cukup menarik bagi penyelidikan Zoologis. Di dalam karang yang membentuk taman laut yang sangat indah, di kedalaman 8-10 meter terdapat ikan kecil aneka warna yang merupakan representasi marina tropis yang amat mengagumkan, terutama di taman laut Pulau Rubiah. Perpaduan antara keindahan dan kejernihan air dengan berjenis-jenis bunga karang, ahinoderma, malussca, arthopoda dan ikan kecil dengan beragam jenis bunga karang dan biota laut lainnya yang beraneka warna.
No comments