Ascaris lumbricoides
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, kami dapat mengetahui ciri dari cacing perut (Ascaris lumbricoides). Cacing perut (Ascaris lumbricoides) yang diamati pertama kali berukuran 5 cm hal tersebut mengindikasikan bahwa cacing tersebut adalah jantan, sedangkan pada cacing kedua ukuran yang kami dapat adalah 6 cm, yang mana lebih panjang dari pada cacing yang pertama kami amati. Pada bagian ujung posterior juga terdapat ekor post-anal yang lurus, hal itu merupakan salah satu ciri dari cacing Ascaris lumbricoides betina. Dan untuk yang jantan post-analnya melengkung.
Menurut literatur yang kami dapat dalam buku zoologi avertebrata yang ditulis oleh kastawi (2005) memaparkan bahwa cacing perut (Ascaris lumbricoides) betina berukuran 20-29 cm dengan diameter 4-6 mm, sedangkan yang jantan berukuran lebih kecil, panjangnya 13-31 cm dengan diameter 2-4 mm. Pada bagian ujung posterior juga terdapat ekor post-anal, yang berupa hewan betina lurus dan pada hewan jantan melengkung. Lubang genital betina yang disebut vulva atau gonopor terletak pada sisi ventral kira-kira pada sepertiga bagian panjang tubuh dari ujung antrior. Dibelakang bibir terdapat sebuah lubang ekskresi yang terletak pada bagian midventral.
Pernyataan tersebut dikuatkan pula oleh Bambang (2007) bahwa cacing jantan pada Ascaris lumbricoides memiliki kait yang digunakan untuk reproduksi seksual. Tubuhnya licin karena terselubungi lapisan kutikula yang terbuat dari protein.
Dari hasil pengamatan kemarin kami dapatkan ciri-ciri struktur tubuh dari adalah Ascaris lumbricoides sebagai berikut:
a. Mulut terletak di bagian anterior
Menurut literatur yang kami dapat dalam buku zoologi avertebrata yang ditulis oleh kastawi (2005) membenarkan bahwa cacing perut (Ascaris lumbricoides) mempunyai mulut yang terletak di bagian anterior . Bibir- bibirnya menggabung menjadi satu, sehingga tinggal 3 bibir yang aslinya pada kebanyakan nematode memiiki 6 bibir.1 terletak di bagian depan dan 2 terletak di bagian ventrolateral.
b. Esophagus
Esophagus berfungsi sebagai organ pencernaan. Esophagus ini berfungsi sama seperti pharynx yang letaknya tidak jauh dari mulut dan juga berdekatan dengan alat eksresi.
Menurut literatur yang di paparkan oleh kastawi (2005) membenarkan bahwa Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, kami dapat mengetahui Esophagus merupakan terusan dari mulut yang berfungsi sebagai organ pencernaan. Esophagus ini berfungsi sama seperti pharynx yang letaknya tidak jauh dari mulut dan juga berdekatan dengan alat eksresi.
c. Alat Reproduksi
Berdasarkan pengamatan pula dapat diketahui bahwa alat reproduksi jantan terdiri dari testis dengan saluran berbentuk benang kusut, Alat reprroduksi betina terkenal dengan bentuk Y tiap-tiap cabangnya terdiri atas ovari dan saluran berbentuk benang kemudian bersambung dengan uterus dan bermuara pada vagina.
Alat reproduksi pada cacing perut terbagi dua, yaitu ada yang jantan dan ada yang betina seperti halnya pendapat jasin (1984), bahwa alat reproduksi jantan terdiri dari testis dengan saluran berbentuk benang kusut, kemudian saluran fasa diferensia yang menuju ke vesikula seminalisdan berakhir pada saluran ejakulasi. Alat reprroduksi betina terkenal dengan bentuk Y seperti halnya yang kami amati ,tiap-tiap cabangnya terdiri atas ovari dan saluran berbentuk benang kemudian bersambung dengan uterus. Selanjutnya kedua uterus bersambung menjadi satu membentuk saluran dengan otot bermuara pada vagina. Sekitar vagina terdapat vulva dan pembuahan terjadi dalam uterus.
- Otot-otot
Pada praktikum minggu lalu kami sempat mengamati adanya otot-otot
otot-otot yang menyebabkan tubuh cacing memendek dan memanjang,dan dapat berjalan dengan meliuk-liuk. Otot itu terbagi menjadi empat kuadran, dua kuadran terletak pada sisi dorsal, dan yang lain pada posisi ventral
Menurut literatur yang kami dapat dalam buku zoologi avertebrata yang ditulis oleh kastawi (2005) membenarkan gerakan dari Nematoda disebabkan oleh adanya otot-otot yang terdapat pada dinding tubuh. Otot-otot itu terletak diantara tali epidermal, dan membujur sepanjang tubuh. Kontraksi dan relaksasi dari otot-otot menyebabkan tubuh cacing memendek dan memanjang. Koordinasi gerak dari keempat kuadran dapat menyebabkan otot cacing bergerak dengan cara meliuk-liuk.
Pada saat pengamatan kami tidak bisa melihat organ-organ cacing Ascaris dengan mendetail walaupun kami mengamati dengan melalui mikroskop akan tetapi tetap saja kami tidak berhasil menemukan organ-organ dari cacing Ascaris ini sacara mendetail. Hal itu di mungkinkan kekurang telitian kami dalam mengamati dan kurang memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin sehingga pengamatan yang kami lakukan tidak sempurna
No comments