Breaking News

Menerapkan Teknologi Sehat untuk Menyelamatkan Bumi


Teknologi sehat merupakan sebuah upaya menggunakan teknologi tanpa mengakibatkan efek-efek negatif dan akan menghasilkan efek-efek positif.
Remaja dapat menerapkan teknologi sehat sebagai salah satu upaya dalam menyelamatkan bumi. Remaja dapat melakukan hal-hal berikut :
1. Menanam tanaman di halaman rumah. Meskipun terlihat sebagai sebuah hal sepele tapi banyak manfaatnya karena bunga-bunga yang ditanam di halaman rumah selain menambah keindahan juga membuat udara lebih segar.
2. Gunakan sepeda atau jalan kaki. Sepeda sebagai alat transportasi yang bebas polusi akan membantu menylamatkan bumi dari pemanasan global. Mau pergi ke warung yang jaraknya seratus meter dari rumah saja harus pakai sepeda motor? Kenapa? Takut gantengnya hilang? Ah gak kali, pakai sepeda tidak mengurangi kekerenan kita kok, selain itu kan kita bisa hemat BBM.
3. Hemat listrik. Dengan hemat listrik berarti kita telah membantu dunia dalam penghematan energi. Pengaturan pemakaian energi listrik pada dasarnya adalah suatu kegiatan masyarakat pelanggan listrik untuk mengubah perilaku agar menggunakan tenaga listrik secara efisien, baik besaran maupun waktunya, sehingga dapat memberikan manfaat bagi pelanggan itu sendiri, perusahaan listrik, maupun masyarakat pengguna tenaga listrik pada umumnya
4. Buang sampah pada tempatnya. Jangan pernah membuang sampah sembarangan terutama di sungai atau saluran air karena akan menyebabkan banjir yang timbulnya penyakit-penyakit seperti diare dan demam berdarah.
Lalu bagaimana penerapan teori  dalam mengembangkan teknologi sehat? Dalam pembelajaran teori tentu kita mengerti bahwa dengan penebangan hutan secara liar, membuang sampah sembarangan dan polusi udara akan mengakibatkan bumikita rusak. Dari pembelajaran teori kita terapkan bagaimana cara-cara dalam melestarikan hutan dimana kita harus tebang pilih dan melakukan reboisasi. Dari pembelajaran teori kita juga mampu memanfaatkan sampah dari daun-daunan untuk pupuk dan sampah-sampah plastic kita daur ulang.

No comments