Breaking News

VAGINA

Saluran terdepan system pembiakan betina, antara vestibule genitalia luar dan cervix. Dinding terdiri dari 3 lapis :1.mukosa; 2.otot polos ; 3.jarinagn ikat ( adventitia ). Lapisan mikosa terdiri atas  epitel dan lamina propia. Lapisan otot terdiri dari berkas yang melingkar dan memanjang dan dekat lobang ke luar ada sedikit otot lurik berupa cincin. Lapisan adventitia terdiri dari lapisan tipis jaringan ikat  rapat.( Yatim,1982 )
Legokan yang dibentuk oleh penonjolan cervix ke dalam vagina disebut fornix. Ia dapat membentuk suatu lingkaran penuh sekeliling cervix seperti pada kuda atau tidak ada sama sekali seperti pad babi. Suatu fornix dorsal ditemukan pada sapi dan domba. ( Toelihere,1981 )
Vagina terbagi atas bagian vestibulum yaitu bagian kesebelah luar yang berhubungan dengan vulva, dan portio valiganis cervicis yaitu bagian kesebelah serviks. Batas dari kedua bagian itu ialah tepat di kranial daripada munculnya uretra. Jadi muara uretra itu ikut vertibulum vagina.
            Lapisan muskulatur di bagian vagina tidak sebaik lapis-lapis muskulatur di bagian serviks maupun uterus, tetapi masih tetap terdiri dari dua lapis yaitu : lapis memanjang ( longitidinal ) tipis, merupakan lapis luar, dan lapis lingkar ( circulair ) agak tebal di bagian dalam. Diantara kedua lapisan muskulatur tersebut, terdapat tenunan pengikat longgar maupun padat. Disini terdapat banyak pula plexus-plexus vena dan beberapa kelompok sel-sel syaraf perasa.
            Hewan betina yang normal dan tidak bunting, epitel mukosa vaginanya secara periodik beruba. Perubahan ini berada di bawah pengaruh hormon yang disekresikan oleh ovarium. Etipel itu bisa berbentuk kubus, dapat pula berbentuk tipis berlapis-lapis serupa sisik, tergantung pada setatus hewan betina itu dalam siklus berahinya. Perubahan histologik pada vagina mempunyai hubungan erat dengan perubahan pada ovariumnya.
            Pada vagina tak didapati kelenjar. Kalau terdapat lendir dalam vagina pada hewan berahi, maka lendir itu berasal dari serviks.
            Pada hewan betina dara , ada selaput tipis yang merupakan sekat atau batas antara vestibulum vaginae dan portio vaginalis cervicis, disebut hymen. Selapu ini terbentang transpersal menutup vagina. Histologik hymen terdiri atas lapisan epitel sisik ( stratified squamous epithelium ).
Pada umumnya, hymen karena tipisnya robek dan hilang pada waktu hewan mencapai dewas. Hanya kadang-kadang saja hymen tinggal tidak robek karena tebalnya. Hymen ini tentu menghalangi kopulasi yang normal, hingga perlu dirobek dengan pisau. Pada babi dara hymen dapat diraba dengan jari.

No comments