Breaking News

Kelebihan Urin Sapi sebagai Pupuk Organik Cair

Untuk pemanfaatan limbah peternakan  padat sudah banyak diterapkan di daerah pedesaan. Contohnya, di kalangan peternak sapi perah, terutama di desa Pesanggrahan Kota Batu-Malang, dapat membuat biogas dan pupuk organik dari kotoran sapi menjadi tambahan pendapatan dan mata pencaharian baru bagi penduduk sekitar (sumber radar malang). Akan tetapi untuk pengelolaan limbah cair peternakan masih sangat kurang di tingkat daerah pedesaan. Padahal jika dikaji lebih dalam lagi kandungan unsur N, P, K di dalam kotoran cair lebih banyak dibandingkan dengan kotoran padat.
Tabel 1. Jenis Dan Kandungan Zat Hara Pada Kotoran Ternak Sapi Padat Dan Cair
Nama ternak dan bentuk kotorannya
Nitrogen (%)
Fosfor (%)
Kalium (%)
Air (%)
Sapi –padat
0.40
0.20
0.10
85
Sapi –cair
1.00
0.50
1.50
92




Sumber : Lingga, 1991
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa kandungan zat hara pada urin sapi, terutama jumlah kandungan nitrogen, fosfor, kalium, dan air lebih banyak jika dibandingkan dengan kotoran sapi padat yang telah lebih banyak dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Selain itu banyak penelitian, diantaranya adalah Anty ( 1987 ) yang melaporkan bahwa urine sapi mengandung zat perangsang tumbuh yang dapat digunakan sebagai pengatur tumbuh diantaranya adalah IAA. Karena baunya yang khas urine ternak juga dapat mencegah datangnya berbagai hama tanaman sehingga urine sapi juga dapat berfungsi sebagai pengendalian hama tanaman dari serangan (Phrimantoro, 1995). Sehingga untuk pemanfaatan air urin ini dapat digunakan sebagai pupuk organik cair yang sangat berguna bagi pertanian. Pupuk Organik Cair, adalah jenis pupuk yang berbentuk cair tidak padat yang mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsur-unsur penting guna kesuburan tanah


No comments