EMBRIOROLOGI BAB 5
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Janin atau embrio adalah makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh dalam kandungan. Kandungan itu berada dalam tubuh induk atau diluar tubuh induk (dalam telur). Tumbuh adalah perubahan dari bentuk sederhana dan muda sampai bentuk yang komplek atau dewasa.
2. Embrio pada kambing terdapat Mulut yang dapat dibuka Tali pusar atau placenta Mata yang masih tertutupi oleh selaput Telinga Kaki depan dan belakang dengan panjang 6,5 cm, Ekor Anus Bentuk carunculae concaf pada kambing Carunculae merupakan daerah bundar mukosa.
3. Embrio kelinci terdapat Embrio sudah melewati masa pembelahan sel Sudah melewati morula, blastula dan gastrula Organ pada embrio tersebut belum terbentuk.
4.
Embrio pada tikus terdapat Jumlah fetus 10 ekor Mata belum sempurna Ekor pendek Kaki belum sempurna.
Embrio pada tikus terdapat Jumlah fetus 10 ekor Mata belum sempurna Ekor pendek Kaki belum sempurna.
5. Embrio pada marmut terdapat Mata sudah sempurana Telinga sudah sempurna Terdapat cairan amnion Tipe ziskoidale.
6. Diferensiasi berlangsung pada jaringan embrio awal.
7. Mengiri brastula tadi disebut dengan gastrula yaitu merupakan pertumbuhan yang terjadi setelah blastula. Pada tingkat ini terjadi proses dinamisasi daerah-daerah bakal pembentuk alat pada blastula, diatur dan dideretkan sesuai dengan bentuk tubuh sepesies yang bersangkutan.
8. Proses tubulasi terjadi mulai dari daerah kepala sampai ekor, kecuali mesoderm, yang hanya berlangsung di daerah truncus embrio.
9. Segala kebutuhan perkembangan embrio di atas memperoleh nutrisi makananan dari induknya melalui pembentukan plasenta. Pembentukan plasenta dimulai pada hari kehamilan yang ke-8,5.
10. Plasenta adalah tenunan tubuh embrio dari hewan induknya, yang terjalin pada waktu tumbuhnya embrio untuk keperluan penyaluran makanan dari induk kepala anak dan zat buangan dari anak ke induk.
5.2 Saran
Diharapkan pada asisten dosen jangan sampai datang terlambat sehingga tidak memakan waktu yang cukup lama. Pada waktu kegiatan praktikum berlangsung seharusnya para asisten memberi pengarahan pada para praktikan sehingga praktikan dan asisten ada komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Halifah. 2007. Penuntun Praktikum Reproduksi dan Embriologi. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM
Campball. 2003. Biologi Jilid 3. Jakarta : Erlangga
Hafez, E. S. E. 1993. Reproduction In Farm Animals. USA : Lea and Febiger
Iksan. 1992. Diktan Inseminasi Buatan. Malang : UB Press
Junquiera, Luis C. Carneiro Jose. 1980. Histologi Dasar Edisi Ketiga. Alih bahasa Adji Dharma. Jakarta : EGC
Kholil, Kholifah. 2009. Petunjuk Praktikum Sruktur Perkembangan Hewan II. Malang : Uin Press
Lindsay. 1982. Reproduction In Domestic Livestock In Indonesia. University Of Queensland Press
Marjono, Budi. 1992. http : // www. Geositis. Com / yosimite/ rabbit / 1744 html. Diakses tanggal 20 Mei 2010
Mukayat, Djarubita. 1984. Reproduksi Hewan. Surabaya : IKIP Press
Nalbandov. 1990. Fisiologi Reproduksi Pada Mammalia Dan Unggas. Jakarta : UI Press
Ngatidjan. 1991. Petunjuk Laboratorium, Metode Laboratorium dalam Toksikologi. Yogyakarta : UGM
Novian, Darkuni. 1994. Embriologi Hewan I. Malang : IKIP Malang
Partodihardjo, Soebadi. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta : Mutiara Sumber Widya
Rugh, R. 1971. A Guide to Vertebrate Development.USA : Burgess Publishing Co
Sadler, TW. 1988. Embriologi Kedokteran Edisi 5. Alih bahasa Irwan Susanto. Jakarta : EGC
Sudarwati, S. 1993. Perkembangan Hewan. Bandung : ITB
Sugianto, 1996. Perkembangan Hewan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Suntoro, Susilo Handari. 1990. Struktur dan Perkembangan Hewan. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada
Susilowati. 1989. Laporan Praktikum Inseminasi Buatan Fakultas Peternakan. Malang : UB Press
Susilowati. 1992. Pengantar Fisiologi Reproduksi. Malang : UB Press
Tenzer, A. 2001. Petunjuk Praktikum Perkembangan Hewan. Malang : JICA UM Malang .
Toelihere, Mozes. 1979. Inseminasi buatan Pada Ternak. Bandung : Angkasa
Toelihere, Mozes. 1993. Analisis Kualitas Semen Pada Ternak. Bandung : Angkasa
Yatim, W. 1990. Reproduksi Dan Embriologi. Bandung : Tarsito
Yatim, W. 1996. Histologi. Bandung : Tarsito
No comments