PRAKTIKUM IV BAB 4
IV. HASIL PENGAMATAN
1. Gambar Anabaena sp pada bintil akar pakis haji (Cycas rumphii).
a. Menurut hasil pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 x 10
Keterangan:
1. Heterokista
b. Beberapa Anabaena sp menurut literature (Suroso A.Y, 1992. 20)
Keterangan:
1. Anabaena azolae
2. Anabaena desikacharyensis
3. Anabaena hallansis
4. Anabaena sphaerica
5. Heterokista
6. Akinet
7. Sel vegetatif
8. Sel membelah diri
2. Gambar Oscillatoria sp pada Salvinia sp dan Pechtia sp.
a. Menurut hasil pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 x 10
Keterangan :
1. Gambar pada Pechtia sp
2. Gambar pada Salvinia sp
3. Necridia (sel mati)
4. Hormogonium
b. Beberapa Oscillatoria sp menurut literature (Suroso A.Y, 1992. 19)
Keterangan:
1. Oscillatoria acuminata
2. Oscillatoria foreani
3. Oscillatoria probocidea
4. Oscillatoria princeps
5. Necridia (sel mati)
6. Hormogonium
7. Ujung tumpul
8. Ujung runcing
9. Ujung rata
V. ANALISA DATA
1. Anabaena sp pada bintil akar pakis haji (Cycas rumphii).
Klasifikasi menurut Suroso A.Y, 1992:
Kingdom : Plantae
Divisio : Cyanophyta
Classis : Cyanophyceae
Ordo : Hormogenales
Sub ordo : Nostocales
Familia : Nostocaleae
Genus : Anabaena
Species : Anabaena sp
Pada bintil akar pakis haji, ditemukan adanya alga yang bersimbiosis yaitu Anabaena sp. Koloni bentuk benang terdiri atas sel-sel bulat dan meiliki sel khusus heterokista dengan sedikit lapisan. Hidup bersimbiosis dengan tumbuhan paku air dan dapat mengikat nitrogen dari udara, alga biru ini menyuburkan tanah pertanian.
Ciri-ciri dari Anabaena cycadae yaitu :
- sel-selnya bulat dan tiap sel dibalut lendir
- berada dalam sel-sel tersendiri
- mempunyai struktur tubuh yang prokariotik.
- belum memiliki inti sejati.
Anabaena sp mempunyai warna tubuh biru ini berarti tumbuhan ini mengandung beberapa pigmen namun pada Cyanophyta tidak memiliki plastida namun pigmen yang dikandungnya tersebar di dalam sitoplasma dan pigmen tersebut adalah klorofil a, fikoritrin, fikosianin, karoten dan xantofil. Heterokista pada Anabaena sp terdapat pada bagian tengah atau ujung benangnya. Heterokista pada Anabaena sp adalah satu sel yang khusus dibentuk pada filamen dan berfungsi sebagai alat pemutus benang untuk melakukan fragmentasi dan pembentukan benang baru. Anabaena sp juga dapat berkembang biak dengan pembentukan akinet, yaitu sel yang berdinding tebal, mengandung banyak makanan cadangan dan lebih besar dari sel vegetatif yang nantinya akan membentuk benang baru.
2. Oscillatoria sp pada Salvinia sp dan Pechtia sp.
Klasifikasi menurut Suroso A.Y, 1992:
Kingdom : Plantae
Divisio : Cyanophyta
Classis : Cyanophyceae
Ordo : Hormogenales
Sub ordo : Oscillatoriales
Familia : Oscillatoriae
Genus : Oscillatoria
Species : Oscillatoria sp
Oscillatoria sp yang diambil dari kata oscilla yaitu bergetar, berbentuk benang tebal terdiri atas sel-sel pipih dan dapat bergerak dengan cara bergetar. Oscillatoria sp terdiri atas berbagai jenis yaitu Oscillatoria acuminata merupakan salah satu jenis Oscillatoria yang sel ujungnya meruncing, Oscillatoria foreani yaitu Oscillatoria yang benang koloninya kecil, Oscillatoria probocidea ujung koloninya seperti belalai, Oscillatoria princeps ujung koloninya berbentuk kepala.
Oscillatoria sp memiliki warna hijau kebiru-biruan dan banyak ditemukan di pancuran air dan pinggir kolam. Berkembang biak dengan membentuk hormogonium yaitu sederetan sel dalam trikom yang dibatasi oleh siklus lendir, yang mudah patah. Hormogonia ini akan tumbuh menjadi filamen baru.
VI. KESIMPULAN
1. Alga dibagi berdasarkan warna atau pigmen yang dikandungnya dan terbagi atas beberapa divisio yaitu Cyanophyta (alga biru), Chlorophyta (alga hijau) dan yang lainnya.
2. Untuk Cyanophyta talusnya tidak selalu berwarna kebiru-biruan, ada yang merah, kuning, biru dan sebagainya.
3. Cyanophyta termasuk monera (yang juga prokarion) karena intinya tidak memiliki selaput inti sehingga masih digolongkan sebagai tumbuhan primitif.
4. Kebanyakan ganggang biru hidup di air tawar, tempat-tempat lembab, sebagian kecil di air laut, ada yang tahan hidup di salju, di daerah kutub.
5. Alga dapat berupa filamen, non filamen, uniseluler atau berkoloni. Dan pada Cyanophyta terdapat bermacam-macam pigmen yaitu klorofil a, fikoritrin, fikosianin, karoten dan xantofil.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Birsyam, Inge. 1992. Botani Tumbuhan rendah. Bandung: FMIPA ITB.
Yulianto, Suroso Adi. 1992. Pengantar Cryptogamae. Bandung: Tarsito.
No comments