Anatomi internal Ikan Nila
- Sistem reproduksi
Sistem reproduksi pada ikan pada dasarnya merupakan bagian dari sistem
reproduksi. Sistem reproduksi terdiri dari komponen kelenjar kelamin atau
gonad, dimana pada ikan betina disebut ovarium sedang pada jantan disebut
testis beserta salurannya. Dalam perkembangannya ikan nila mengerami telurnya
dan mengasuh anaknya yang menetas di dalam mulut. Di dalam bentuk morfologi
dari ikan nila memiliki kesamaan dengan ikan mujair akan tetapi pada dewasa
akan lebih mudah di bedakan yakni pada pemijahan memperhatikan sifat sex
sekundernya dengan perubahan warna badan dan siripnya.Dalam proses pemijahan
ada dua cara untuk melakukannya yaitu cara aktif dan pasif. Untuk cara aktif
dilakukan dengan cara pelacakan untuk mencari betina setelah menyiapkan sarang
dan segera menggiringnya kedalam sarang. Sedangkan cara pasif si jantan akan
mejeng untuk menarik perhatian betina.
Proses pembuahan pada ikan terjadi apabila
spermatozoa masuk ke dalam telur melalui lubang mikropil yang terdapat pada
chorion. Tiap spermatozoa membuahi satu telur, tetapi karena ruang tempat
terjadinya pembuahan pada ikan ovipar sangat besar, maka spermatozoa untuk
bertemu dengan telur sangat kecil. Oleh karena itu, spermatozoa yang
dikeluarkan jumlahnya sangat besar dibandingkan dengan jumlah telur yang akan
dibuahi, sehingga dalam kondisi yang optimum spermatozoa ikan yang baru
dikeluarkan dari tubuh mempunyai kekuatan untuk bergerak dalam air selama 1 – 2
menit. Zat yang dikeluarkan oleh telur dan sperma tersebut dinamakan Gamone.
Gamone yang berasal dari telur adalah Gynamone I dan Gynamone II, sedangkan
Gamone yang berasal dari spermatozoa adalah Androgamone I dan Androgamone II.
Gynamone I berfungsi untuk Mempercepat pergerakan dan menarik spermatozoa dari
spesies yang sama secara kemotaksis. Gynamone II berfungsi untuk mengumpulkan
dan menahan spermatozoa pada permukaan telur. Fungsi Androgamone I ialah untuk
menenkan aktivitas spermatozoa ketika masih berada dalam saluran genital ikan
jantan, sedangkan Androgamone II berfungsi untuk membuat permukaan chorion
menjadi lembek sebagai lawan dari fungsi Gynamone II dan lubang yang kecil di
bagian dalam. Ketika spermatozoa masuk ke dalam lubang corong, itu merupakan
sumbat bagi yang lainnya dan setelah kepala spermatozoa itu masuk, bagian
ekornya terlepas.
Dengan demikian pembuahan pada ikan
umumnya monosperma. Apabila terjadi pembuahan polysperma hanya satu spermatozoa
saja yang melebur bersatu dengan inti telur, sedangkan yang lainnya dihisap
oleh telur sebagai bahan makanannya. Sesaat setelah terjadi pembuahan, isi
telur agak sedikit mengkerut karena pecahnya rongga alveoli yang terdapat di
dalam telur, sehingga menyebabkan rongga perivitelline lebih membesar sehingga
telur yang telah dibuahi dapat mengadakan pergerakan rotasi selama dalam
perkembangannya sampai menetas.
Ikan nila jantan akan agresif selama mencari pasangan dan segera mencumbu
betina sehari penuh, untuk pemijahan dilakukan esok hari.Induk betina yang
berpijah mengeluarkan telur atau ovulasi dengan menyemprotkan di dasar sarang
di ikuti induk jantan dengan mengeluarkan sperma. Telur yang terbuahi di serap
dan di tampung dalam rongga mulut betina dengan dierami selama 5-7 hari.
- Sistem pencernaan
Sistem pencernaan pada ikan
terdiri atas dua bagian besar yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, faring, esufagus hanya pendek,
lambung, usus, dan anus. Kelenjar pencernaan umumnya berupa kelenjar mukosa,
hati, dan pankreas
Alat pencernaan dari ikan Nila
terdiri atas mulut, rongga mulut, pharynx, oesophagus, lambung, pylorus, usus,
rectum, dan anus; sedangkan kelenjar pencernaannya meliputi: hati dan
empedu serta pankreas.
- Sistem pernafasan
Insang merupakan ciri sistem
pernafasan pada ikan. secara embriologis, celah insang tumbuh sebagai hasil
dari serentetan evaginasi faring yang tumbuh ke luar dan bertemu dengan
invaginasi dari luar. Setiap kali mulut dibuka maka air dari luar akan masuk
menuju faring kemudian keluar lagi melewati celah insang. Lamella insang berupa
lempengan tipis yang diselubungi epitel pernafasan menutup jaringan vaskuler
dan busur aorta, sehingga karbondioksida darah dapat bertukar dengan oksigen
terlarut di dalam air. Terdapat variasi perlengkapan insang pada berbagai ikan.
- Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi pada ikan
berupa sisitem sikulasi tunggal. Jantung ikan hanya terisi darah yang tidak
mengandung oksigen. Darah dari jantung dipompa menuju ke insang untuk diisi
oksigen lalu diedarkan ke seluruh tubuh. Jantung hanya memiliki dua bilik yaitu
atrium dan ventrikel. Darah sebelum masuk ke dalam atrium terlebih dahulu
melewati sinus venosus, dari atrium darah menuju ventrikel.
- Sistem ekskresi
Sistem ekskresi pada ikan
berfungsi untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan
mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein. Ginjal pada ikan
tersususn atas glomerolus, kapsul bowmen, tubulus proksimalis, distalis dan
duktus arkinefridikus. Air dan garam dan sisa metabolisme dalam aliran darah
masuk ke dalam kapsula dan mengalir ke dalam tubulus ke duktus arkinefridikus
dan akhirnya ke luar melewati kantung yang merupakan penampung sisa hasil dari
sistem pencernaan.
- Sistem syaraf
Sebagai sentral
dari sistem syaraf adalah otak dan sumsum belakang, otak terdiri atas: lobus
olvactorius hemisphericus, lobus opticus, dan cerebellum. Dari otak akan keluar
sepuluh pasang nervi cranialis sebagai syaraf periver. Dari nervecord pada tiap
vertebrae akan keluar syaraf-syaraf yang akan memberi persyarafan pada
tiap-tiap segmen tubuh sekitarnya.
- Sistem otot
Pada ikan mempunyai
sistem otot, yang berfungsi sebagai variasi gerak dari organ tubuh. Selain itu
juga terdapat otot daging (myomers) yang dibungkus dan dihasilkan oleh
miocommi.
Ada tiga macam otot
pada ikan:
- Otot aksial
- Otot
epaksialbrank
- Otot tupaksial
Terdapat otot-otot brankial yang berfungsi
sebagai perut, otot hiprobrankial yang berasal dari daerah brankiomerik,
dinervasi, oleh saraf spinal.
No comments