Produksi Senyawa Antibiotika Oleh Fungi Endofit
Banyak kelompok fungi endofit yang mampu
memproduksi senyawa antibiotika yang aktif melawan bakteri maupun fungi
patogenik terhadap manusia, hewan dan tumbuhan, terutama dari genus Coniothirum dan Microsphaeropsis (Petrini et al., 1992). Penelitian Dreyfuss et al.(1986), menunjukkan aktivitas yang tinggi dari
penisilin N, sporiofungin A, B, serta C yang dihasilkan oleh isolat-isolat
endofit Pleurophomopsis sp. dan Cryptosporiopsis sp. yang diisolasi dari tumbuhan Cardamin
heptaphylla Schulz. Lebih lanjut,
suatu penelitian yang dilakukan oleh Tscherter dan Dreyfuss (1982) dalam Petrini et al. (1992) menghasilkan suatu kesimpulan bahwa
galur-galur endofit Cryptosporiopsis pada umumnya merupakan penghasil senyawa
antibiotika berspektrum lebar. Isolat fungi endofit Xylaria spp. juga memiliki potensi besar dalam
penelitian-penelitian industri farmasi maupun pertanian. Suatu strain Xylaria yang diisolasi dari tumbuhan epifit di Amerika
Selatan dan Meksiko dilaporkan dapat menghasilkan suatu senyawa antibiotika
baru dari kelompok sitokalasin (Dreyfuss et al., 1986).
Penelitian Brunner dan Petrini ( 1992) yang
melakukan seleksi pada lebih dari 80 spora fungi endofit, hasilnya menunjukkan
bahwa 75 % fungi endofit mampu menghasilkan antibiotika. Fungi endofit Xylotropik, suatu kelompok fungi yang berasosiasi dengan
tumbuhan berkayu, juga merupakan penghasil metabolit sekunder. Pada suatu studi
perbandingan yang dilakukan terhadap berbagai fungi, lebih dari 49 % isolat Xylotropik yang diuji menunjukkan aktivitas antibiotika,
sedangkan fungi pembandingnya hanya 28 % (Petrini et al., 1992).
Fungi endofit juga mampu menghasilkan
siklosporin A, yang berpotensi sebagai antifungal dan bahan imunosupresif
(Borel et al., 1976 ; Petrini et al., 1992). Siklosporin dihasilkan oleh strainAcremonium luzulae (Fuckel) W. Gams, yang diisolasi dari buah
strawberry (Moussaif et al.,
1977). Senyawa antibiotika lainnya seperti sefalosporin mulanya dihasilkan oleh
satu strainCephalosporium dan Emericellopsis (Acremonium).
Selanjutnya juga ditemukan pada fungiAnixiopsis, Arachnomyces,Diheterospora,
Paecilomyces, Scopulariopsis dan Spiroidium (Morin dan Gorman, 1982).
Fungi endofit Acremonium coenophialum yaitu yang berasosiasi dengan rumput-rumputan
dapat menghambat pertumbuhan patogen rumput Nigrospora sphaerica, Periconia
sorghina danRhizoctonia cerealis (White and Cole, 1985). Fungi endofit lainnya
seperti Taxomyces andreanaedapat menghasilkan senyawa taxol yang berguna sebagai obat anti
kanker (Strobel et al., 1996). Menurut Bacon (1988), fungi endofit yang mempunyai
nilai komersial dalam bidang farmasi, antara lain Balansia spp. dan Acremonium coenophialum.
Kesimpulan
Fungi endofit dapat menjalin kehidupan bersama
dengan tumbuhan inang, dan mampu melindungi tumbuhan inang dari beberapa
patogen virulen, diantaranya adalah Acremoniumcoenophialum. Berbagai senyawa antibiotika
yang sangat berguna yang dihasilkan oleh fungi endofit antara lain siklosporin
oleh Acremonium
luzulae, dan senyawa taxol
oleh Taxomyces
andreanae.
No comments