tata letak daun
Topik : Tata letak daun, rumus daun,
bagian dan diagram daun.
Tujuan :
Mengenal berbagai tata letak daun pada batang, menentukan rumus daun serta
menggambar bagan dan diagram daun.
I. ALAT DAN
BAHAN:
1)
Tanaman papaya (Carica papaya L.)
2)
Bayam (Amaranthus spinosus L.)
3)
Tanaman pudak
II. CARA KERJA
1.
Mengamati duduk
daun pada ranting, cabang atau batang (tunggal tersebar, tunggal berseling,
berhadapan, berkarang, roset batang, roset akar, monospirotik, dan trispirotik.
2.
Rumus daun: ½, 2/5, 3/8, dst.
3.
Menggabar bagan dan diagram daun.
III. TEORI DASAR
Daun-daun pada suatu tumbuhan
biasanya terdapat pada batang atau cabangnya, ada kalanya daun-daun
berjejal-jejal pada suatu bagian batang, yaitu pada pangkal atau bagian
ujungnya. Umunya daun-daun pada batang terpisah pada batang terpisah-pisah
dengan suatu jarak yang nyata. Jika untuk mencapai daun yang tegak lurus dengan
daun permulaan garis spiral tadi mengelilingi batang a kali, dan jumlah daun
yang dilewati selama itu adalah b, juga dinamakan rumus daun atau disvergensi.
Pecahan a/b selanjutnya dapat
menunjukan sudut antara dua daun berturut-turut, jika diproyeksikan pada bidang
datar.jarak antara kedua daun berturut-turut pun tetap dan besarnya adalah a/b
x 3600, yang disebut sudut divergensi, ternyata didapati pecahan a/b
dapat terdiri dari pecahan ½, 1/3, 2/5, 3/8, 5/13, 8/21, dan seterusnya. Untuk
menjelskan tata letak ddaun, dapat dilakukan dengan membuat bagan tata letak
daun dan diagram tat letak daunnya.
a.
Bagan tata letak daun.
Untuk membuat bagan tata letak daun, batang tumbuhan
digambar sebagai silender dan padnaya digambar membujur ortostik-ortostiknya.
Demikian pula pada buku-buku batangnya.
b.
Diagram tata letak daun.
Untuk membuat diagram
tata letak daun, batang tumbuhan harus dipandang sebagai kerucut memanjang,
dengan buku-bukunya sebagai lingkaran-lingkaran sempurna. Jika diproyeksikan
pada bidang datar, maka buku-buku tersebut akan menjadi lingkaran-lingkaran
yang konsentris dan puncak kerucut akan menjadi titik pusat lingkaran-lingkaran
tadi.
c.
Spirostik dan parastik.
Pada suatu tumbuhan,
garis-garis ortostik yang biasanya tampak lurus ke atas, dapat mengalami
perubahan-perubahan arahnya karena pengaruh macam-macam faktor. Perubahan
sangat karakteristik adalah ortostik menjadi garis spiral yang tampak melingkar
batang pula. Dalam keadaan yang demikian, spiral genetik sukar ditentukan dan
tampaknya letak daun pada batang mengikuti ortostik yang telah berubah menjadi
garis spiral tadi, yang diberi nama lain spirostik.
IV. HASIL PENGAMATAN
1. Gambar
Tanaman papaya (Carica papaya L.) menurut hasil pengamatan.
Keterangan:
1.
Tangkai daun
2.
Batang
3.
Daun
Gambar diagram
daun dari papaya.
Keterangan:
1.
Daun
Gambar bagan
daun dari papaya.
Keterangan:
1.
Daun
2. Gambar Bayam
(Amaranthus spinosus L.) menurut hasil pengamatan.
Keterangan:
1.
Batang
2.
Daun
3.
Bunga
Gambar diagram
daun dari bayam.
Keterangan:
1. Daun
Gambar bagan daun
dari bayam.
Keterangan:
1.
Daun
3. Gambar Tanaman pudak menurut hasil pengamatan.
Keterangan:
1.
Batang
2.
Daun
V. ANALISIS DATA
1. Tanaman
papaya (Carica papaya L.)
klasifikasi
berdasarkan Cronquist:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
classis : Dilleniidae
Ordo : Violales
Familia : Caricaceae
Genus : Carica
Species : Carica papaya L.
Papaya memiliki tata letak daun yang tersebar dan mempunyai rumus daun
daun 3/8, maksud angka 3 tersebut adalah untuk mempertemukan daun yang satu
dengan yang lain yang terletak dalam satu garis yang sama harus mengelilingi
batang sebanyak 3 putaran, dan maksud dari angka delapan tersebut adalah pada
saat melakukan tiga kali putaran jumlah daun daun yang dilaluinya adalah
berjumlah delapan dan perhitungannya dimulai dari angka nol. Karena rumus
daunnya didapatkan maka dapat dihitung sudut disvergensi 3/8 x 3600
= 1350.
2. Tumbuhan Bayam (Amaranthus spinosus L.)
Klasifikasi berdasarkan Cronquist:
Kingdom : Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Subclassis
: Caryophyllidae
Ordo
:
Caryophyllales
Familia
: Amaranthaceae
Genus
: Amaranthus
Spesies : Amaranthus spinosus L
Tumbuhan bayam memiliki daun yang tersusun secara
berselang-seling dengan rumus daun 2/5, sama seperti di atas angka 2
menunjukkan banyaknya putaran dan angka 5 banyaknya daun yang dilalui yang
dihitung mulai dari nol. Sehingga dapat dihitung sudut dirvergensinya 2/5 x 3600
= 1440.
VI. KESIMPULAN
1.
Tata letak daun terdiri dari; berhadapan, tersebar,
berseling dan berkarang.
2.
Pada papaya rumus daunnya 3/8 dengan sudut
disvergensinya 1350.
3.
Pada bayam rumus daunnya 2/5 dengan sudut
disvergensinya 1440.
4.
Pada pudak rumus daunnya tidak dapat dihitung karena
merupakan tipe spirostik.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Dasuki, U. A. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung:
ITB.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University.
No comments