Metadon
pertama dibuat oleh ahli kimia Jerman pada awal abad 20-an dan itu sudah
dipakai secara klinis sejak akhir Perang Dunia I.
Metadon
adalah opiat sintetis yang kuat seperti heroin dan morfin tetapi tanpa
efek sedatif yang kuat. Metadon dapat menggantikan heroin dan secara luas
telah dipakai dalam terapi ketergantungan heroin.
Bentuk
dasar metadon adalah kristal bubuk putih. Biasanya diberikan sebagai
campuran dengan sirop atau sari buah. Metadon juga tersedia dalam bentuk
yang dapat disuntikan. Pengguna diketahui menyuntikkan metadon
"sirop", yang sering kali mengakibatkan masalah kesehatan.
Efeknya mulai terasa dalam
satu jam setelah diminum, dengan efek puncak terasa dalam 4-8 jam. Efek
dari metadon bertahan lebih lama (biasanya hingga 24 jam) dibanding heroin
dan oleh karena itu biasanya metadon diberikan hanya satu kali sehari.
Dosis yang diberikan berbeda
untuk orang yang berbeda dan dari awal terapi, dosis metadon secara
berangsur-angsur ditingkatkan sementara diamati tingkat toleransinya dan
untuk menghindari serangan gejala putus heroin. Setelah pengobatan stabil,
dosis harian dapat berbeda-beda dari 40mg hingga lebih dari 100mg metadon.
Jika dosis yang diberikan
terlalu rendah gejala putus opiat dapat terjadi yang mengakibatkan gejala
kram perut, mual dan muntah-muntah, lekas marah, dan punggung serta tulang
sendi sakit. Dosis metadon yang terlalu tinggi dapat ditunjukkan oleh
gejala seperti kantuk, tertidur, sesak napas dan manik mata mengecil.
Efek samping lain yang dapat
terjadi tetapi tidak terkait dengan tingkat dosis yang diberikan, dapat
termasuk berkeringat, sembelit, otot dan tulang sendi sakit, nafsu seks
berkurang, ketahanan cairan, hilang nafsu makan dan gigi membusuk.
Metadon dapat mengakibatkan
ketergantungan tetapi ini biasanya dianggap tidak parah dibanding
ketergantungan heroin dan morfin dan lebih mudah diobati. Orang dapat
melepaskan penggunaan metadon dengan mengurangi dosisnya secara
berangsur-angsur, dengan tidak menentukan jadwal untuk mencapai tujuan
ini, dan berkonsultasi dengan konselor/dokter yang terlibat dalam program
metadon mengenai apa yang harus dilakukan.
Berhenti memakai metadon
secara mendadak tidak diusulkan karena ketidaknyamanan dapat mengakibatkan
pasien memakai heroin lagi secara tetap.
No comments