TEKNIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
Pupuk
organik Padat / Kering
Pupuk organik
Padat / Kering dapat terbuat dari serasah
tanaman, daun, ranting yang jatuh
ke tanah dan akar-akar / bagian tanaman yang telah mati. Bahan-bahan
tersebut secara cepat dan tepat
akan dimetabolisme oleh mikroorganisme (jasad
renik; mahluk hidup berupa satwa atau tumbuhan) yang diubah menjadi
bahan humus yang stabil.
Ada beberapa Pupuk Organik Padat /
Kering yang dapat dibuat :
Pupuk KOMPOS dan Pembiakan Mikro Organisme
Lokal (MOL)
Pupuk KOMPOS beasal dari jerami atau
sisa-sisa tanaman; rerumputan, dedaunan yang proses
pelapukannya menggunakan kotoran
hewan .
Berikut Cara Pemuatan KOMPOS :
PEMBUATAN KOMPOS
Bahan-bahan : Jerami, dedak, dedaunan
dan bahan organik lainnya.
Cara Membuat :
Bahan
Organik disusun berlapis-lapis. Lapisan
berturut-turut dari bawah adalah : jerami, kotortan hewan, dedaunan dan
dedak. Setiap lapisan disiram dengan
MOL. Ketebalan masing-masing lapisan
10 s/d 15 Cm. Tumpukan Bahan Organik ini ditutup dengan
plastic. Pengadukan dilakukan setiap 10
hari. Untuk mempercepat p[ngomposan
ditambahkan STARTER. Ciri-ciri kompos yang sudah jadi yakni apabila dikepal
tidak panas dan remah.
PEMBIAKAN
MOL
CARA PEMBIAKAN MOL :
Semua
bahan-bahan dihancurkan/ dihaluskan kemudian dicampur dalam ember, diaduk
sampai rata lalu ditutup dengan kain.
Lakukan pengadukan setiap hari selama 7 s/d 15 hari (Proses Fermentasi). Bahan siap diaplikasikan/digunakan.
Kegunaannya : 1.
Untuk Pembuatan KOMPOS
2. Diaplikasikan
langsung ke tanaman dengan dosis 1 Liter untuk 10 liter air.
Ada Lima macam cara
Pembiakan MOL yang mudah dibuat, yakni :
1). Menggunakan
air bekas rebusan kedelai :
Bahan :
a. Air bekas rebusan kedelai : ± 10 Liter
b. Gula Merah : ¼ Kg
2). Menggunakan
air Kelapa :
Bahan : a.
Air kelapa : ± 10 Liter
b. Gula Merah : ¼ Kg
c. Buah-buahan busuk (papaya,
semangka, pisang; dll yang rasanya
manis) : Banyak
mengandung Kalium.
3). Menggunakan Batang Pisang ;
Bahan : a. Air Kelapa ± 10 Liter
b. Gula Merah ¼ Kg
c. Batang pisang (Ati) : 0,5 cm
(Banyak mengandung unsur N dan K
4) Menggunakan Keong
Emas dan Limbah Ikan;
Bahan : a. Air
Kelapa : ± 10 Liter
b.
Gula Merah : ¼ Kg
c. Keong Emas 2 Kg; Limbah
Ikan (laut) secukupnya
d. Empon-empon { Kunyit ± ¼
Kg; Lengkuas ± ¼ Kg} banyak mengandung K
5). Menggunakan Kotoran Hewan
Bahan : a. Kotoran hewan baru
keluar (sapi; kerbau) ± 10 Kg
b. Gula Merah ±
½ Kg
c. Dedak / Bekatul : 5 Kg
d. Air Kelapa Secukupnya (Untuk Mengaduk sampai
basah).
II. CARA PEMBUATAN BOKASHI
a. Bokashi
Jerami :
Bahan :
1. Jerami 200 kg termasuk berbagai jenis
rumput / pupuk hijau dipotong-potong sepanjang 5 s/d 10 cm
2. Dedak 10 kg
3. Sekam 200 kg.
4. Gula pasir 10 sendok makan
5. EM4 200 ml (20 sendok makan) : Berlaku untuk berbagai macam
bahan organik, biasanya untuk
membuat 1
ton bokashi
6. Air secukupnya.
CARA PEMBUATAN :
1. Larutkan
EM 4 dan gula ke
dalam air
2. Jerami,
sekam dan dedak dicampur secara merata
3. Siramkan
larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai
kandungan air adonan mencapai 30%. Bila
adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan dan bila kepalan
dilepas adonan akan terurai.
4. Adonan
digundukan di atsi tempat yang kering dengan ketinggian adonan antara 15
s/d 20 cm, kemudian ditutup dengan
karung goni selama 3 s/d 4 hari.
5. Pertahankan
suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika
suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibolak-balik
kemudian ditutup lagi dengan karung goni.
Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena
terjadi proses pembusukan. Pengecekan
suhu dilakukan setiap 5 jam.
6. Setelah
4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk
orgaik.
b. Bokashi
Pupuk Kandang
Bahan: 1.
Pupuk kandang
2. Dedak
10 kg
3. Sekam
200 kg
4. Gula
(10 sendok makan)
5. EM4
200 ml (20 sendok makan)
6. air
secukupnya
Cara
Pembuatan : 1. Larutkan EM4 dan gula ke dalam
air
2. Pupuk
kandang, sekam dan dedak dicampur secara merata.
3. Siramkan
larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata
sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan doikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan dan bila
kepalan dilepas, maka adonan akan merekah.
4. Adonan
digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian tumpukan 15 s/d
20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari.
5. Pertahankan
suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika
suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibolak-balik
kemudian ditutup lagi dengan karung goni.
Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena
terjadi proses pembusukan. Pengecekan
suhu dilakukan setiap 5 jam.
6. Setelah
4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk
orgaik.
c. Bokashi
Pupuk Kandang - Arang
Bahan :
1. Pupuk kandang 200 kg
2. Dedak 10 kg
3. Arang Sekam / arang serbuk gergaji 100 kg
4. Gula 10 sendok makan
5. EM4 200 ml (20 sendok makan)
6. Air
secukupnya.
Cara
Pembuatan :
1.
Larutkan EM4 dan gula ke
dalam air
2. Pupuk
kandang, dedak, arang sekam arang serbuk gergaji dicampur secara merata.
3. Siramkan
larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata
sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan doikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan dan bila
kepalan dilepas, maka adonan akan merekah.
4. Adonan
digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian tumpukan 15 s/d
20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari.
5. Pertahankan
suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika
suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibolak-balik
kemudian ditutup lagi dengan karung goni.
Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena
terjadi proses pembusukan. Pengecekan
suhu dilakukan setiap 5 jam.
6. Setelah
4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk
orgaik.
d. BOKASHI EXPRES 24 JAM
Bahan :
1. Jerami kering / daun-daun kering / sekam / serbuk gergaji atau bahan apa
saja yang bisa
difermentasi sebanyak ± 200
kg.
2. Bokashi
yang sudah jadi 20 kg
3.
Dedak 20 kg
4.
Gula pasir 5 sendok makan
5.
EM4 200 ml (20 sendok makan)
6.
Air secukupnya
Cara
Pembuatan :
1. Larutkan
EM4 dan gula ke dalam air
2. Jerami
kering (atau bahan-bahan apa saja yang bisa difermentasikan) dicampur dengan
Bokashi yang sudah jadi dan dedak secara merata.
3. Siramkan
larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata
sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan doikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan dan bila
kepalan dilepas, maka adonan akan merekah.
4. Adonan
digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian tumpukan 15 s/d
20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari.
5. Pertahankan
suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika
suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibolak-balik
kemudian ditutup lagi dengan karung goni.
Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena
terjadi proses pembusukan. Pengecekan
suhu dilakukan setiap 5 jam.
6. Setelah
24 jsm, Bokashi Expres telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai
pupuk orgaik.
e. Bokashi
Pakan Ternak dari Pkotoran Hewan
Manfaat
: Untuk pakan ternak ayam, itik, babi.
Dapat menekan biaya pakan ternak lebih dari 30%
Syarat
: Kotoran ayam, kambing, sapi dalam keadaan kering.
Formula
A :
Bahan:
1. Kotoran
ayam, 2 bagian
2. Kotoran
kambing, 1 bagian
3. EM4
(10 ml)
4. Dedak
secukupnya Gula pasir 2 sendok makanatau molases / tetes tebu 10 ml
5. Air
secukupnya
6. Kadar
air 30%
7. Tanah
subur yang bersih 1 genggam.
Formula
B :
Bahan :
10 bagian sebagaimana Formula A ditambah dengan dedak 5 bagaian, konsentrat 2
bagian dan jagung 2 bagian
Cara
Pembuatan : Formula A dan Formula B
dicampur menjadi satu kemudian dapat langsung digunakan sebagai pakan ternak.
Cara
Penggunaan Bokashi Pakan Ternak dan Pakan Ternak Tambahan:
1. Untuk
ayam petelur diberikan setelah ayam berumur 3 bulan
2. Pemberian
larutan EM4 dapat dilakukan
setiap hari pada air minum ternak dengan konsentrasi 0,5 s/d 1 ml setiap 1
liter air minum ternak
Cara
Penggunaan :
1. 3 s/d 4
genggam Bokashi setiap meter persegi disebar merata di atas permukaan tanah
pada tanah yang kurang subur dapat
diberikan lebih.
2. Cangkul
/ bajak tanah untuk mencampurkan Bokashi ke dalam tanah. Penggunaan penutup
tanah (mulsa)
Dari jerami atau rumput-rumput
kering sangat dianjurkan pada tanah tegalan.
Pada tanah sawah pemberian
Bokashi dilakukan pada waktu pembajakan dan setelah tanaman padi berumur 14
hari dan 1 bulan.
3. Siramkan
/ Semprotkan 2 CC EM4 / liter air ke dalam tanah
4. Biarkan
Bokashi selama seminggu, kemudian bibit siap ditanam.
5. Untuk
tanaman buah-buahan, Bokashi disebar merata di permukaan tanah / perakaran
tanaman, dan siramkan 2 CC EM4 / liter air setiap 2 minggu sekali.
Cara
Penggunaan Khusus :
1. Bokashi
Jerami dan Bokashi Pupuk kandang baik dipakai untuk melanjutkan fermentasi
penutup tanah (mulsa) dan bahan organik lainnya di lahan pertanian, juga banyak
diugnakan pada tanah sawah karena
ketersediaan bahan yang cukup.
2. .Bokashi
Pupuk Kandang dan Bokashi pupuk kandang – Tanah baik dipakai untuk pembibitan
dan menanam bibit yang masih kecil.
3. Bokashi
Expres baik digubanakan sebagai penutup tanah (mulsa) pada tanaman
sayur-sayuran dan buah-buahan.
4. Pemuatan
Bokashi dapat disesuaikan dengan ketersediaan bahan di masing-m,asing lahan pertania.
No comments