Aracnoides aristata
DISKRIPSI
Arachniodes aristata (G. Forst.) Tindale merupakan nama spesies dari klas Filicopsida dan family Dryopteridaceae. Dryopteridaceae merupakan salah satu suku anggota tumbuhan paku (Pteridophyta) yang tergolong dalam bangsa paku sejati yang terbesar. Arachniodes aristata (G. Forst.) Tindale adalah pakis teresterial dengan daun terpecah yang hidup di daerah tropis (ewusie, Y J. 1990).
Arachniodes aristata (G. Forst.) Tindale merupakan nama spesies dari klas Filicopsida dan family Dryopteridaceae. Dryopteridaceae merupakan salah satu suku anggota tumbuhan paku (Pteridophyta) yang tergolong dalam bangsa paku sejati yang terbesar. Arachniodes aristata (G. Forst.) Tindale adalah pakis teresterial dengan daun terpecah yang hidup di daerah tropis (ewusie, Y J. 1990).
KLASIFIKASI
Kingdom Plantae
Phylum Pteridophyta
Kingdom Plantae
Phylum Pteridophyta
Divisi Filicineae
Class Filicopsida
Orde Polypodiales
Family Dryopteridaceae
Genus Arachniodes
Species Arachniodes aristata
Class Filicopsida
Orde Polypodiales
Family Dryopteridaceae
Genus Arachniodes
Species Arachniodes aristata
Arachniodes aristata (G. Forst.)
Tindale merupakan kelompok tumbuhan berklorofil, memiliki organ-organ yang
berdiferensiasi menjadi batang, daun dan rhizoid. Memiliki ikatan pembuluh
terdiri dari xilem dan floem. Menghasilkan spora untuk perbanyakan generatifnya
(Ewuise.1990).
Ciri-ciri morfologi Arachniodes
aristata (G. Forst.) Tindale:
1. Habitus : Perdu
2. Habitat : Pakis Arachniodes aristata (G. Forst.) Tindale ini biasanya dapat ditemukan di daerah yang cukup kering, diantaranya dapat di temukan di gunung, di hutan kering diantara batu-batu. Arachniodes aristata (G. Forst.) Tindale juga bisa ditemukan dalam zona kurang dari 20 km dari permukaan pantai.
1. Habitus : Perdu
2. Habitat : Pakis Arachniodes aristata (G. Forst.) Tindale ini biasanya dapat ditemukan di daerah yang cukup kering, diantaranya dapat di temukan di gunung, di hutan kering diantara batu-batu. Arachniodes aristata (G. Forst.) Tindale juga bisa ditemukan dalam zona kurang dari 20 km dari permukaan pantai.
Daun Pakis Arachniodes aristata (G.
Forst.) Tindale ini berwarna hijau gelap, panjang daun ± 4,5 cm, agak kaku
seperti terbuat dari plastik. Berbentuk tegak lurus dengan tepi daun bergerigi,
tulang daun menyirip , termasuk daun majemuk berseling. Permukaan daun kasar
dan mengkilap, di bagian bawah daun bersisik mirip rambut, terdapat spora
dibawah daun dan letak spora tersebut tersebar dikanan kiri urat daun
(Ewusie.1990).
4. Batang:
Batang pada tumbuhan Pakis Arachniodes aristata (G. Forst.) Tindale ini tegak tidak berkayu, berwarna hijau gelap, bersisik, berbentuk bulat pipih, kadang-kadang panjangnya bisa mencapai lebih dari 50 cm pada daun fertile. pada satu batang duduk daun mencapai 5-10 helai daun.
Batang pada tumbuhan Pakis Arachniodes aristata (G. Forst.) Tindale ini tegak tidak berkayu, berwarna hijau gelap, bersisik, berbentuk bulat pipih, kadang-kadang panjangnya bisa mencapai lebih dari 50 cm pada daun fertile. pada satu batang duduk daun mencapai 5-10 helai daun.
5. Akar :
Akar pada pakis Arachniodes aristata (G. Forst.) Tindale memiliki bentuk akar serabut yang berwarna coklat menyerupai tanah. Akar digunakan sebagai penguat tanaman, sebagai pengangkut air dan unsur hara dari tanah ke seluruh bagian tanaman.
6. Ental : Monomorphic.
7. Spora
Pakis Arachniodes aristata (G. Forst.) Tindale memiliki Sorus yang menyebar
yang terletak di bawah permukaan daun. Setiap sorus terlihat melingkar coklat.
Sorus (secara kolektif disebut sori), membentuk koloni-koloni di kanan kiri
tulang daun. Terdapat indisium pada setiap sorus yang berwarna kuning kehijauan
Masing-masing sorus mengandung kumpulan sporangia. sporangia berwarna hitam dan
berbentuk bulat, sedangkan pada ujung daun tidak terdapat sorus. ukuran sorus
berbeda-beda. Satu sporangium, dalam spora yang haploid. Bila spora ini
dilepaskan dengan terbukanya indisium dan mendarat di tanah yang lembab mereka
dapat berkecambah membentuk prothallium. Prothallium matang berisi antheridia
dan archegonia. Sebuah sorus diperbesar untuk menunjukkan kumpulan sporangium
lihat gambar.
8. Bunga
Tidak ada bunga yang dihasilkan oleh Pakis Arachniodes aristata (G. Forst.) Tindale.
9. Distribusi :
Jepang, Korea, Cina, Taiwan, India, SE. Asia generally, through Malesia to Polynesia and New Zealand. Hardy to -20°C, USDA Zone 6. Asia pada umumnya, melalui Malesia ke Polinesia dan Selandia Baru. Hardy menjadi -20 ° C, USDA Zone 6.
10. Siklus hidup
Siklus hidup Arachniodes aristata (G. Forst.) Tindale ini menggunakan spora sebagai alat perkembang biakan vegetatifnya. Tumbuhan ini menghasilkan spora heterospora dimana bentuk dan ukuran spora berbeda. Terdapat pergiliran keturunan antara generasi gametofit dan sporofit. Generasi sporofit hidup dominan, generasi gametofit berukuran kecil (diameter + 1 cm) dan disebut protalium dan menghasilkan sel telur dalam arkegonium dan anterozoid dalam anteridium. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora
siklus hidup pakis yang khas: 1.Sebuah sporophyte (diploid) fase menghasilkan spora haploid oleh meiosis.2. Sebuah spora tumbuh melalui mitosis menjadi gametofit, yang biasanya terdiri dari prothallus fotosintetik.3. gametofit menghasilkan gamet (sering baik sperma dan telur yang sama prothallus) oleh mitosis.3. sel telur yang masih melekat pada prothallus. 4.Telur dibuahi menjadi zigot diploid dan mengalami pembelahan mitosis menjadi sporophyte (yang khas “pakis” tanaman).
8. Bunga
Tidak ada bunga yang dihasilkan oleh Pakis Arachniodes aristata (G. Forst.) Tindale.
9. Distribusi :
Jepang, Korea, Cina, Taiwan, India, SE. Asia generally, through Malesia to Polynesia and New Zealand. Hardy to -20°C, USDA Zone 6. Asia pada umumnya, melalui Malesia ke Polinesia dan Selandia Baru. Hardy menjadi -20 ° C, USDA Zone 6.
10. Siklus hidup
Siklus hidup Arachniodes aristata (G. Forst.) Tindale ini menggunakan spora sebagai alat perkembang biakan vegetatifnya. Tumbuhan ini menghasilkan spora heterospora dimana bentuk dan ukuran spora berbeda. Terdapat pergiliran keturunan antara generasi gametofit dan sporofit. Generasi sporofit hidup dominan, generasi gametofit berukuran kecil (diameter + 1 cm) dan disebut protalium dan menghasilkan sel telur dalam arkegonium dan anterozoid dalam anteridium. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora
siklus hidup pakis yang khas: 1.Sebuah sporophyte (diploid) fase menghasilkan spora haploid oleh meiosis.2. Sebuah spora tumbuh melalui mitosis menjadi gametofit, yang biasanya terdiri dari prothallus fotosintetik.3. gametofit menghasilkan gamet (sering baik sperma dan telur yang sama prothallus) oleh mitosis.3. sel telur yang masih melekat pada prothallus. 4.Telur dibuahi menjadi zigot diploid dan mengalami pembelahan mitosis menjadi sporophyte (yang khas “pakis” tanaman).
11. Kegunaan
Beberapa jenis tumbuhan paku bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dibawah ini contoh pemanfaatan tumbuhan paku oleh manusia:
1. Dipelihara sebagai tanaman hias
2. Sebagai bahan makanan
Beberapa jenis tumbuhan paku bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dibawah ini contoh pemanfaatan tumbuhan paku oleh manusia:
1. Dipelihara sebagai tanaman hias
2. Sebagai bahan makanan
No comments