Read Also
Sayap dengan banyak vena dan sel, terdapat vena RS +
M, tidak terdapat vena 2m-Cu. Mandibel penampilannya lebih normal, secara
apical berbatasan dan bersentuhan atau sewaktu ditutup. Meso-notum terdapat
notauli dan terbentuk dengan lengkap.
Berdasarkan data pada Tabel
1 diketahui bahwa dalam satu jenis buah dapat dijadikan inang oleh satu atau
beberapa spesies lalat buah. Pada buah belimbing, melinjo, jambu bangkok, cabai
dan paria terdapat satu spesies lalat buah. Pada buah jambu air, jeruk besar
dan mentimun terdapat dua spesias sedang pada buah pepaya dan gambas terdapat
tiga spesies lalat buah. Menurut Sodiq (2004), spesies lalat buah hidupnya ada
yang bersifat monofag, yaitu hidup dan berkembang biak pada satu jenis tanaman
inang. Tetapi beberapa spesies bersifat polifag yaitu hidup dan berkembang biak
pada lebih dari satu jenis tanaman inang dari satu atau beberapa famili. Pada
buah gambas dan melinjo ditemukan spesies yang keberadaannya di Indonesia
masih jarang yaitu B. calumniata dan D. longicornis pada buah gambas dan B. moluccensis pada melinjo. Mernurut White dan Harris (1992 dalam Siwi, 2004) Genus
Dacus merupakan spesies asli dari Afrika, dan biasanya berasosiasi dengan bunga
dan buah dari jenis tanaman cucurbits (Cucurbitaceae)
dan kulit buah tanaman kacang-kacangan. Keberadaan Dacus spp. di Indonesia telah dilaporkan oleh Drew (1989)
serta White dan Hancock (1997) bahwa D.
longicornis telah terdapat di Jawa, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan (Suputa et al., 2004). Kecamatan
Sukomoro merupakan kecamatan yang terbanyak terdapat spesies lalat buahnya, hal
ini disebabkan Keca matan Sukomoro memiliki keaneka ragaman tanaman buah-buahan
sehingga terdapat serangan lalat buah yang beragam jenisnya.
No comments