Sistematika klasifikasi katak
Phyllum :
Chordata
Subphyllum : Vertebrata
Superclassis : Tetrapoda
Classis : Amphibia
Ordo : Anura
Subordo : Phaneroglossa
Familia :
Ranidae
Genus :
Rana
Spesies : Rana sp
Preparat mungkin
berbeda spesiesnya (katak atau kodok), oleh karena itu cukup ditulis Rana sp. Dikenal ada beberapa spesies
diantaranya R. trigina, R.esculenta,
R.cancrivora, dan lain-lian. Keterangan sistematika/taxonomi :
Chordata : mempunyai chorda dorsalis pada stadium
embrionya.
Vertebrata : mempunyai columna vertebralis (ruasruas
tulang belakang).
Tetrapoda : mempunyai 4 kaki.
Amphibia :
kehidupan rangkap (Amphi = rangkap, bios = hidup), di air (aquatic) dan
di darat (terestrial).
Anura :
tidak berekor. Antara kepala dengan badan tidak terdapat batas yang
jelas (lehernya tidak jelas).
Ciri utama yang menunjukkan bahwa katak dan kodok merupakan hewan darat adalah alat pernafasannya yang berupa paru-paru. Struktur saluran udara pernafasan pada hewan ini belum memiliki trachea yaitu saluran yang menghubungkan larynx dengan bronchus dan bronchus ini pun sangat pendek. Pada Anura juga belum dijumpai costae (tulang rusuk) dan diafragma, yaitu sekat yang membatasi rongga dada dengan rongga perut yang juga berfungsi dalam mekanisme pernafasan. Pada katak kulit juga berfungsi sebagai alat pernafasan, pernafasan dengan kulit ini berlangsung baik waktu di darat maupun di air. Hal ini dapat terjadi karena kulit katak kaya akan kapiler dan kulitnya sendiri tipis.
Tanda-tanda khusus (karakteristik) katak (Rana sp)
- Kulit licin, mempunyai banyak kelenjar (glandulae) dan tidak bersisik (squama).
- Mempunyai 2 pasang kaki untuk berjalan dan berenang.
- Mempunyai 2 lubang hidung luar (nares anteriores) yang berhubungan dengan rongga mulut. Membrana tymphani tampak luar. Lidah dapat dijulurkan sehingga secara menggulung (pangkal lidahnya di depan), bentuk lidah lingua bifida.
- Cor (jantung) beryang 3 (2 atrium dan 1 ventrikel), eritrosit oval dan berinti.
- Bernafas dengan paru-paru (pulmo) dan kulit (cutis/cutan/integumen) pada yang dewasa dan melalui insang luar (external branchia) pada larvanya.
- Syarat otak (nervi cranialis) berjumlah 10 pasang.
- Temperatur badannya berubah mengikuti lingkungan (poikiloterm), sebab belum mempunyai lobus pengatur tubuh pada otaknya.
- Pembuahan di luartubuh (external fertilisasi).
- Stadium larva hidup secara aquatis dan akan mengalami metamorfosis.
Morphologi katak hijau terdiri dari kepala (caput), badan
(trunctts),
dan anggota depan (extrimitas
anterior) serta belakang (extimilas posterior). Dari morfologinya dapat dibedakan antara katak jantan den katak betina
Beda katak jantan dari betina:
1.
Tubuh lebih kecil.
2.
Terdapat pigmentasi di daerah mandibula.
3.
Mempunyai bantalan kawin pada sisi luar medial jari
pertama kaki depan.
4.
Mempunyai sepasangkantong suara (saccus vocalis) pada rahang bawah yang berfungsi sebagai resonansi
suara, hanya katak jantan yang dapat bersuara.
Pengamatan morfologi luar (inspectio) pada hewan ini akan tampak bagian-bagian sebagai berikut
: caput (kepala), collum/servix (tidak jelas), trunchus/abdomen dan extremitas
librea (anggota badan bebas) berupa extremitas anterior (kaki depan) dan
extremitas posterior (kaki belakang) dilengkapi dengan selaput renang (membrane
natatoria).
Pada daerah kepala akan nampak adanya lubang hidung (nares anteriores), celah mulut (rima oris) jika akan dibuka akan nampak
rongga mulut (cavum oris), organ
penglihatan yang dilindungi selaput tipis yang dapat digerakkan (membrane nictitans)
dari bawah k eats, kelopak mata atas (palpebrae
superior) dan kelopak mata bawah (palpebrae
inferior). Tampak juga adanya selaput mendengar (membrane tympany) yang melekat pada cincin tulang rawan annulus tympanycus yang melingkar.
Pada cavum oris
setelah rima oris dibuka maka akan nampak rongga mulut yang dibentuk oleh
rahang atas (maxilla) dan rahang
bawah (mandibulla). Di dalam rongga
mulut terdapat :
1.
Lubang hidung dalam (nares posteriors).
2.
Gigi-gigi yang bentuknya sama (homodont), ada 2 jenis
yaitu dentis maxillaries dan dentis vomeris.
3.
Palatum (langit-langit).
4.
Pada sudut bawah kiri-kanan terdapat lubang yang
berhubungan dengan membrane tympany
yaitu osteum tuba auditiva.
5.
Aditus pharyngeum yaitu lubang yang menutup saluran
cerna .
6.
aditus larynges (lubang rima glotidis) menuju saluran
pernafasan.
7.
Porus vocalis yanitu lubang mandibulla yang menuju ke
saccus vocalis (hanya pada jantan).
8.
Lingua bifida yang menggulung ke belakang karena
pangkal lidah di ujung mandibulla.
Kulit luar katak (Rana
sp) selalu basah karena adanya kelenjar sekresi lendir yang sangat banyak.
Kulit mudah terlepas dari tubuhnya karena kulit dan otot terdapat
kantong-kantong limfa (saccus limphaticus).
Setelah kulit dibuka melalui daerah ventral (perut) akan adanya saccus limphaticus yaitu : SL. dorsalis (belakang/paling besar),
SL. submandibularis (bawah mandibula), SL. pectoralis (dada), SL. abdominalis
(perut) SL. lateralis (perut samping), SL. brachialis (lengan atas), SL.
femoralis (paha) dan SL. crisalis (betis). Di bawah saccus limphaticus terdapat otot-otot sebagai berikut, pada daerah
dorsal akan anmpak musculus dorsalis scapulae, latisimus dorsi dan longisimus
dorsi sedanga pada daerah ventral akan tampak musculus: submandibularis,
pectoralis, rectus abdomonis, obliqus abdominis. Pada extremitas tampak
musculus femoralis (paha) dan gastrocnemius (betis).
Sedangkan untuk
melihat berbagai organ dalam tubuh katak dilakukan diantaranya dengan mengamati
sistem saluran makanan, kelamin, dan
kencing. Ventrikulus dapat dibedakan manjadi bagian cardiac yaitu yang berhubungan dengan esophagus, dan
bagian pylorus yaitu yang
berhubungan dengan intestinum. Usus
atau intestinum dapat dibedakan menjadi
intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar).
Kelenjar pencernaan yang ada adalah hepar
dan pancreas. Hepar terdiri atas bagian kanan (lobus dexter) dan bagian
kiri (lobos sinister). Dari hepar keluar saluran kelenjar yang disebut ductus
hepaticus yang fungsinya untuk menyalurkan empedu. Vesica fellea terletak di antara kedua lobi tersebut.
Dari vesica fellea keluar
saluran yang disebut ductus cysticus. Ductus hepaticus dan D. cysticus bersatu
membentuk ductus choledochus yang
berjalan menuju usus halos melewati
pancreas. Pankreas berwarna
kekuningan melekat di antara
ventrikulus dan duodenum (bagian awal usus halos). Pankreas akan menyalurkan produknya ke duodenum melalui saluran yang disebut
dustus pancreaticus.
Sistem syaraf pada katak dapat dilihat setelah visceral dibuang
sehingga nampak deretan syarafperifer disepanjang ruas tulang belakang yang
berjumlah 10 pasang dari atas ke bawah, yaitu syaraf 1-3 bergabung membentuk
flexus branchialis, syaraf 4-6 ke abdomen dan syaraf 7-9 membentuk flexus
lumbosacralis/ ischiococcygeneus. Sampai di sini kita melihat bahwa semakin maju organisme semakin kompleks system organ dan mekanisme distribusi produk dari satu organ ke organ lain, tidak
semata-mata melalui difusi.
Terima kasih ilmunya
ReplyDelete