Biogeografi
Biogeografi adalah mempelajari distribusi geografi dari tanaman
dan hewan. Dengan mempelajari biogeografi kita dapat menjelaskan mengapa
spesies-spesies berdistribusi, dan apa bentuk distribusi yang diperlihatkan
mengenai habitat dan daerah asal mula mereka. Dari perjalanan Darwin mengelilingi dunia dengan H.M.S. Beagle, ia menemukan bahwa spesies
tanaman dan hewan umumnya tidak
berdistribusi jauh dari habitat yang potensial. Studi-studi mengenai
biogeografi sejak Darwin
dibuktikan berulang-ulang oleh para ilmuan.
Kesimpulan
mendasar dari studi biogeografis memperlihatkan bahwa suatu spesies baru muncul
pada satu tempat dan kemudian menyebar menuju keluar dari titik atau tempat
asal. Beberapa spesies kemudian menjadi lebih luas distribusinya, tetapi mereka
tidak dapat melewati barier-barier alami yang terpisah daerah biogeografis yang
besar. Oleh karena itu, meskipun lingkungan hidup sesungguhnya identik pada
daerah biogeografis berbeda, jarang ditempati oleh spesies yang sama. Buktinya,
setiap daerah geografi besar di dunia (lihat gambar 2.1) mempunyai
karakteristik kelompok tanaman dan hewan. Sebagai contoh, di Australia semacam
kanguru (marsupial) mempunyai kantong
yang berperan sebagai tempat menyusui dan melindugi anaknya, pada daerah
biogeografi yang lain kanguru (marsupial)
hampir tidak ditemukan. Selanjutnya, catatan fosil setiap daerah menampilkan
suatu garis evolusioner kejadian-kejadian biologis yang terpisah dari semua
daerah-daerah lain. Dengan setiap garis evolusioner, banyak fosil-fosil yang
telah ditemukan dapat dibentuk atau disusun suatu spesies yang pernah hidup
pada daerah tertentu.
Bukti-bukti
observasi atau pengamatan memperkuat konsep bahwa seleksi alam berlaku, oleh
kekuatan besar dari lingkungan sehingga muncul spesies baru yang hanya dapat
hidup beradaptasi atau dapat menyesuaikan diri dengan kondisi topografinya maupun
kondisi iklim disekelilingnya. Sebagai buktinya, apa yang dilihat Darwin ketika menemuakan
bahwa spesies pada pulau tertentu terhalang untuk berhubungan dengan spesies
pada pulau-pulau dekat, dan bahwa spesies sepulau umumnya berhubungan dengan
speseis terdekat yang hidup sedaratan. Sebaliknya, tidak ada bukti yang
mendukung keberadaan sekelompok “island
species” (spesies yang hanya ada pada pulau tertentu) dengan karakteristik
tertentu ditemukan dalam habitat-habitat pulau lain kemanapun kita mengelilingi
dunia.
Pada
tingkatan yang lebih spesifik, biogeografi menunjukkan banyak bukti-bukti
menyolok yang mengarah pada kejadian evolusi konvergen (convergent evolution). Organisme-organisme pada kenyataannya
mempunyai biogeografi berbeda-beda, meskipun diturunkan dari keturunan nenek
moyang yang sangat berbeda, memiliki kesamaan proses adaptasi pada
habitat-habitat khusus. Sebagai contoh, tanaman kaktus (famili Cactaceae) ditemukan di gurun pasir
sebelah tenggara Amerika Utara, dan di gunung pasir Andes ,
tetapi tidak ada dimanapun di tempat lain. Di samping itu habitat-habitat kering dan tandus di Afrika
ditempati oleh sekelompok tanaman dari famili Euphorbiaceae. Contoh-contoh ini memperjelas teori kekuatan seleksi
alam dimana terbentuk ciri-ciri atau bentuk-bentuk yang sangat sama oleh karena
adaptasi pada lingkungan yang sama
Lebih jauh dijelaskan, dua tempat yang memiliki iklim yang sama belum
tentu keadaan flora dan faunanya sama, bahkan mungkin berbeda sama sekali.
Sebagai contoh kepulauan Galapagos dan kepulauan Cape Verde mempunyai iklim yang
sama tetapi flora dan faunanya berbeda. Flora dan fauna di kepulauan Galapagos
hampir sama dengan flora dan fauna yang terdapat di Amerika Selatan.
Dihasilkannya 13 spesies burung Finch di kepulauan Galapagos disebabkan
oleh adanya penyebaran geografi. Burung yang berasal dari Amerika Selatan yang
bermigrasi ke kepulauan Galapagos ini menemukan lingkungan baru yang berbeda
dengan lingkungan asalnya sehingga terbentuk varian-varian yang sesuai dengan
lingkungan yang baru dan terus
berkembang.
Cara penyebaran ini ada 2 macam yaitu penyebaran aktif dan penyebaran
pasif. Penyebaran aktif ialah penyebaran yang didorong oleh factor-faktor dari
dalam diri inidividu itu sendiri, misalnya perpindahan populasi burung dari
suatu tempat ke tempat lain untuk mencari makanan; sedangkan penyebaran pasif
ialah penyebaran yang disebabkan oleh factor-faktor lain, misalnya penyebaran
buah kelapa oleh air. Dalam melakukan penyebaran itu banyak rintangan yang
tidak dapat diterobos atau dilalui. Jika dapat diterobos lingkungan yang baru
itu tidak memenuhi persyaratan bagi hidupnya, oleh karena itu baik penyebaran
aktif maupun penyebaran pasif tidak selalu berakibat perluasan daerah.
No comments