ENZIM DIKLASIFIKASIKAN BERDASARKAN TIPE DAN MEKANISME REAKSI
Satu abad lalu, baru ada beberapa enzim yang dikenal dan
kebanyakan di antaranya mengatalisis reaksi hidrolisis ikatan kovalen. Semua
enzim ini diidentifikasi dengan penambahan akhiran –ase pada nama
substansi atau substrat yang dihidrolisisnya. Jadi, lipase menghidrolisis lemak (Yunani lipos), amilase menghidrolisis pati (Yunani amylon), dan protease menghidrolisis protein. Meskipun banyak sisa peristilahan
ini masih tetap bertahan sampai sekarang, pemakaiannya sudah terbukti tidak
memadai ketika ditemukan berbagai enzim yang mengatalisis reaksi yang berbeda
terhadap substrat yang sama, misal, oksidasi atau reduksi terhadap fungsi
alcohol suatu gula. Sementara akhiran -ase tetap digunakan, nama enzim
yang ada sekarang ini lebih menekankan pada tipe reaksi yang dikatalisisnya.
Sebagai contoh, enzim dehidrogenase mengatalisis pengeluaran hidrogen,
sementara enzim transferase mengatalisis reaksi pemindahan gugus. Dengan
semakin banyaknya enzim yang ditemukan, ketidakjelasan juga semakin tak
terelakkan, dan kerap kali tidak jelas enzim mana yang tengah dibicarakan oleh
seorang penyelidik. Untuk mngatasi permasalahan ini, International Union of
Biochemistry (IUB) telah mengadopsi sebuah sistem yang kompleks tetapi
tidak meragukan bagi peristilahan enzim yang didasarkan pada mekanisme reaksi.
Meskipun kejelasan dan pengurangan keraguan tersebut membuat sistem nomenklatur
IUB dipakai untuk ujian riset, nama yang lebih pendek tetapi kurang begitu
jelas tetap digunakan dalam buku ajar dan laboratorium klinik. Karena alasan
tersebut, sistem IUB hanya disampaikan secara sepintas.
1)
Reksi dan enzim yang mengatalisis reaksi tersebut membentuk
enem kelas, masing-masing mempunyai 4-13 subkelas.
2)
Nama enzim terdiri atas 2 bagian. Nama pertama menunjukkan
substrat. Nama kedua, yang berakhir dengan
akhiran –ase, menyatakan tipe reaksi yang dikatalisis.
3)
Informasi tambahan,
bila diperlukan untuk menjelaskan reaksi, dapat dituliskan dalam tanda kurung
pada bagian akhir; misal, enzim yang mengatalisis reaksi L-malat + NAD+
® piruvat + CO2 + NADH + H + diberi
nama 1.1.1.37 L-malat: NAD+ oksidoreduktase (dekarboksilasi).
4)
Setiap enzim
mempunyai nomor kode (EC) yang mencirikan tipe reaksi ke dalam kelas (digit
pertama), subkelas (digit kedua), dan subsubkelas (digit ketiga). Digit keempat
adalah untuk enzim spesifik. Jadi, EC 2.7.1.1 menyatakan kelas 2 (transferase),
subkelas 7 (transfer fosfat), subsubkelas 1 (alcohol merupakan aseptor fosfat).
Digit terakhir menyatakan heksokinase atau ATP: D-heksosa 6-fosfotrasferase,
sebuah enzim yang mengatalisis pemindahan fosfat dari ATP ke gugus hidroksil
pada atom karbon keenam molekul glukosa.
No comments