INFORMASI BIODIVERSITAS TUMBUHAN
Keanekaragaman
tumbuhan seba-gai bagian dari Sumber Daya Hayati (SDH) di Indonesia yang sangat
besar perlu dikelola dengan baik agar tidak mengalami kepunahan. Pengelolaan
SDH dapat dilakukan melalui kegiatan kon-servasi baik dari pihak pemerintah
maupun lembaga swadaya masyarakat yang ber-gerak di bidang pelestarian hayati.
Program-program
dan kegiatan da-lam rangka konservasi SDH perlu diren-canakan dan dilaksanakan
dengan baik di-sesuaikan dengan kondisi real di lapangan. Untuk itu dibutuhkan
kelengkapan data dan informasi tentang status SDH yang akan dikelola.
Koleksi
herbarium merupakan ke-kayaan yang tak ternilai harganya bagi para ahli taksonomi.
Seringkali koleksi-koleksi herbarium disimpan dalam gedung-gedung yang megah
dilengkapi dengan peralatan kompleks dan dikelola para pa-kar taksonomi beserta
tenaga administrasi dan teknisi. Indonesia memiliki gedung herbarium
Bogoriense yang berada di kompleks Cibinong Science Center LIPI. Gedung
herbarium ini merupakan her-barium
terlengkap dan tertua di Asia Tenggara, serta nomor tiga terbesar di seluruh
dunia.
Awetan specimen baik dalam herbarium
kering maupun basah disim-pan dan ditata dalam ruang-ruang yang tersedia
menurut masing-masing tak-son yang diklasifikasikan oleh para ahli didalamnya.
Semakin banyak jum-lah koleksi herbarium menuntut sema-kin banyak pula
ruang-ruang dan tem-pat penyimpanan.
Data-data dan informasi yang ada pada
herbarium sering dirujuk sebagai refference
untuk penelitian-penelitian. Mulai dari pengidentifika-sian tumbuhan hasil
studi lapangan maupun pengambilan sampel dari spe-simen untuk penelitian
lanjutan. Kegi-atan ini sering memakan waktu dan tenaga yang cukup banyak
ketika harus mencari spesimen yang dimaksud dian-tara “tumpukan” ribuan bahkan
jutaan koleksi herbarium yang ada. Tidak jarang pula terjadi kerusakan pada ko-leksi
jika akses secara manual ini dila-kukan tidak dengan hati-hati. Ketidak-puasan
sering juga dialami para pene-liti yang mencari informasi jika ternya-ta data
dan informasi pada herbarium tidak sesuai dengan harapannya.
Beberapa negara maju telah me-ngembangkan
teknologi informasi bio-diversitas berupa herbarium virtual un-tuk mengatasi
berbagai kelemahan dan kerugian dari pengaksesan data her-barium tersebut
diatas. Program ini ti-dak terlepas dari komputer dan akses internet untuk
pengaplikasiannya. Da-ta-data yang ada pada koleksi herbari-um fisik dipindah
kedalam suatu data-base dalam bentuk digital. Kemudian dilakukan pengolahan
data untuk di-gambarkan dalam herbarium virtual. Penggambaran data ini meliputi
nama tumbuhan atau spesimen, gambar tum-buhan, peralatan untuk identifikasi, ci-ri
dan diskripsi tumbuhan, informasi taksonomis dan ekologis dari tum-buhan, serta
distribusi tumbuhan di-mana spesimen tersebut dapat ditemu-kan.
Herbarium virtual
memungkin-kan pengerjaan dalam herbarium lebih efisien, pengaksesan data dapat
dila-kukan dari tempat manapun melalui akses internet tanpa harus datang ke
tempat koleksi herbarium fisik se-hingga akses menjadi lebih luas dan le-bih
cepat, menghemat waktu dan ener-gi, dan herbarium fisik lebih terjaga serta
terhindar dari kerusakan.
No comments