Pemahaman Keliru Lainnya tentang Kloning
Salah paham lain yang sering
terjadi di kalangan orang awam adalah kloning dapat “menciptakan manusia”. Akan
tetapi, kloning tidak dapat diartikan demikian. Kloning merupakan penambahan
informasi genetis yang telah tersedia, ke dalam mekanisme reproduksi yang juga
telah ada sebelumnya. Dalam proses ini tidak terjadi penciptaan mekanisme
ataupun informasi genetis yang baru. Informasi genetis diambil dari seseorang
yang sudah ada sebelumnya dan kemudian disisipkan ke dalam rahim seorang
wanita.Hal ini menyebabkan anak yang nantinya dilahirkan merupakan “kembar
identik” dari orang yang menjadi sumber informasi genetisnya.
Banyak orang, yang tidak
sepenuhnya memahami kloning, memiliki gagasan-gagasan yang tidak masuk akal.
Sebagai contoh, mereka membayangkan sebuah sel yang diambil dari seorang lelaki
berusia 30 tahun, dapat menjadi seorang lelaki berusia 30 tahun pula dalam hari
yang sama. Hal semacam ini hanya ada di dalam fiksi ilmiah, dan tidak mungkin,
serta takkan pernah dapat terlaksana. Kloning pada dasarnya adalah menyebabkan
lahirnya seorang “kembar identik” melalui metoda alamiah (dengan kata lain
melalui rahim seorang ibu). Hal ini tidak ada kaitannya dengan teori evoulisi,
ataupun dengan konsep “menciptakan manusia”.
Menciptakan manusia atau makhluk
hidup lain – dengan kata lain, membuat sesuatu yang tadinya tak ada menjadi ada
– adalah kekuasaan Allah semata. Kemajuan ilmiah menegaskan hal ini dengan
menunjukkan bahwa penciptaan tidak mungkin dilakukan oleh manusia. Hal ini
dinyatakan dalam sebuah ayat Al Qur’an:
Allah Pencipta langit dan bumi,
dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya
mengatakan kepadanya: "Jadilah" Lalu jadilah ia. (QS. Al Baqarah,
2:117)
Post Comment
No comments