Unsur Hara Mikro
Unsur-unsur hara mikro
merupakan unsur-unsur hara yang sama pentingnya dengan unsur-unsur hara makro
bagi tanaman, walaupun dalam hal ini kebutuhannya hanya sedikit. Unsur hara
mikro biasa juga disebut unsure hara minor atau trace element. Kalau terdapat
dalam jumlah yang berlebihan dapat menjadi racun bagi tanaman.
Unsur
mikro berasal :
a.
Mineral-mineral dalam bahan induk tanah
b. Bahan organik
Tanah yang kekurangan unsur mikro :
a. Tanah pasir (karena proses pencucian)
b. Tanah organik (tanah gambut)
c. Tanah dengan pH sangat tinggi
d.
Tanah yang ditanami sangat intensif, dan hanya dipupuk
dengan unsur makro.
Faktor
penentu tersedianya unsur mikro
a. pH
pH rendah unsur mikro larut kecuali
Mo, dapat menjadi racun.
b. Drainase
Dalam keadaan reduksi (Fe ++, Mn++) lebih mudah larut,
dalam keadaan oksidasi, unsur-unsur
tersebut sukar larut.
c. Jerapan liat
Unsur mikro banyak terdapat pada komplek jerapan, mudah
diserap tanaman.
Ikatan dengan bahan organik. Banyak unsur mikro berada dalam komplek
organik, sehingga sukar larut (Cu dan Zn).
Fe (Besi)
Zat
besi penting bagi pembentukan hijau daun (khlorofil), pembentukan zat
karbohidrat, lemak, protein dan enzim.
Jadi jika terjadi kekurangan zat besi akan menghambat pertumbuhan
khlorofil. Tanah yang banyak mengandung zat besi yaitu Khlorit dan Biotit. Jika dalam
tanaman terjadi kekurangan Mn dan K atau kelebihan sulfat akan mengakibatkan
pergerakan Fero terhambat dan Fero tidak sampai ke daun meskipun pengisapan Fe
dalam tanah berlangsung terus.
Zat besi (Fe) terdapat dalam enzim :
a. Catalase
b. Peroksidase
c. Prinodic hidrogenase
d. Cytochrom oxidase.
Bo
(Borium)
Borium diserap oleh tanaman
dalam bentuk BO3= dan
berperan dalam pembentukan atau pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh
pucuk, juga dalam pertumbuhan tepung sari, bunga dan akar. Pada legume berperan
dalam pembentukan bintil-bintil akar. Unsur ini dapat memperbanyak
cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri
parasit.
Kekurangan
unsur ini dapat berpengaruh pada kuncup-kuncup dan pucuk-pucuk yang tumbuh dan
akibatnya dapat mematikan. Juga dalam pertumbuhan meristem akan terganggu,
dapat menyebabkan terjadinya kelainan-kelainan dalam pembentukan berkas
pembuluh. Pengangkutan makananpun akan terganggu, pembentukan tepung sari juga
jelek.
Kekurangan
Borium banyak terjadi pada tanah pasir dan tanah-tanah yang kaya akan kapur. Di
dalam tanah Borium banyak terdapat dalam bentuk : Tourmaline, Datolit (Ca(OH)2BoSiO4),
dan Borax (Na2Bo4O21OH2O).
Mn (Mangan)
Mangan diserap tanaman dalam bentuk
Mn++. Mangan diperlukan oleh
tanaman untuk pembentukan zat protein dan vitamin terutama vitamin C. Selain
itu, Mn penting untuk dapat mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang
tua. Fungsi Mangan yaitu sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator
macam-macam enzim. Diduga Mn ini
berhubungan erat dengan reaksi Deoksidase dan Dehidroginase.
Tanah yang kekurangan unsur Mn dapat
diatasi dengan nennberikan 1% MnSO4H2O. Pemberian Mn dalam
bentuk larutan dapat langsung diisap oleh tanaman.
Tersedianya Mangan bagi tanaman
tergantung pada pH tanah. Dimana pada pH rendah Mangan akan banyak tersedia.
Penyemprotan MnSO4 melalui daun akan lebih efektif daripada melalui tanah,
karena Mn2+ pada tanah akan cepat
direduksi. Kelebihan Mn bias dikurangi dengan jalan menambah zat fosfor dan
kapur.
Zn
(seng)
Seng
atau Zincum (Zn) diserap dalam bentuk Zn++. Merupakan bagian yang penting dari asam Carboxylase,
Carbonic anhidrosa. Dalam keadaan yang sangat sedikit Zn telah dapat memberikan
dorongan terhadap perkembangan-perkembangan, kelebihan sedikit saja dari
ketentuan penggunaannya akan merupakan racun, dapat dikatakan bahwa tanaman
yang tahan dengan larutan makanan yang tercampur dengan Zn 1 mgr/liter
jumlahnya adalah sangat sedikit sekali.
Diperkirakan
bahwa persenyawaan-persenyawaan Zn berfungsi pula pada pembentukan hormone
(auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis. Defisiensi Zn dapat
menyebabkan pertumbuhan vegetatif terhambat selain juga dapat menghambat
pertumbuhan biji.
Zn
dalam tanah terdapat dalam bentuk :
a. Sulfida --------------------------- (ZnS)
b. Calamine ----------------------- (Zn CO3)
Kekurangan Zn sering terjadi pada daerah-daerah yang
lembab serta pada tanah-tanah yang asam sampai sedikit netral.
Cu (Copper/Cuprum/Tembaga)
Unsur tembaga diserap oleh akar
tanaman dalam bentuk Cu++. Tembaga sangat diperlukan dalam pembentukan macam-macam
enzim seperti berikut:
a. Ascorbic
acid oxydase
b. Lacosa
c. Butirid
Coenzim A.dehidrosenam
Umumnya
tanah jarang sekali yang kekurangan Cu, akan tetapi apabila terjadi kekurangan
Cu, maka pengaruhnya terhadap daun yang dalam hal ini daun menjadi
bercoreng-coreng (belang), ujung daun memutih, keadaan demikian lazim disebut
penyakit reklamasi (reclamation desease). Jika kekurangan Cu berkelanjutan,
tanaman akan menjadi layu dan akhirnya mati.
Tembaga
(Cu) mempunyai peranan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil). Di
dalam tanah Cu terdapat dalam bentuk :
a. Malachit
------------------ (CaCO3Cu(OH)2;
b. Cuprit
--------------------- (Cu2O).
Defisiensi
tembaga pada umumnya terjadi pada tanah-tanah gambut yang mengakibatkan
pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal (layu dengan cepat dan batang tanaman
melemah). Cu sebagai pupuk digunakan dalam bentuk CuSO4.5H2O
atau Cupri sulfat.
Mo
(Molybdenum/Molibden)
Mo diserap tanaman dalam bentuk MoO4
(ion Molibdat). Mo mempunyai peranan
dasar dalam fiksasi N oleh mikroba pada leguminosa dan Mo sebagai katalisator
dalam mereduksi N, tanpa bantuan Mo legume tidak dapat mereduksi unsur metal
ini.
Mo dalam tanah terdapat dalam bentuk MoS2. Tersedianya Mo bagi tanaman dipengaruhi oleh pH. Dalam
hal ini apabila pH rendah maka tersedianya Mo bagi tanaman akan berkurang.
Dalam tanaman Mo terdapat dalam bentuk Nitrate reductase. Zat mikro ini
diperlukan tanaman dalam ukuran yang sangat kecil, yang justru dengan jumlah
yang sedikit ini akan sangat efektif. Kelebihan sedikit saja dari ketentuan ukuran semestinya dapat merupakan racun bagi tanaman.
Cl (Clorine/Khlor)
Dari
hasil analisa pada tanaman ternyata bahwa Cl banyak terdapat dalam abu tanaman
(relatife besar) dan dari hasil penyelidikan Cl ternyata banyak terdapat pada
tanaman yang mengandung serat, seperti kapas. Bagi tanaman yang menghasilkan
tepung, Cl memberikan pengaruh jelek terhadap kualitas tepungnya.
Pada tanaman tembakau apabila Cl keadaannya lebih besar
maka produksi tembakaunya akan jelek. Bentuk Cl yang beracun pada tanaman
tergantung pada iklim, sifat tanah dan lain-lain. Dari hasil penyelidikan
bentuk Cl yang lebih dari 0,1% bagi tanaman pada umumnya akan menimbulkan
keracunan, sedangkan pada padi timbulnya
keracunan apabila bentuk Cl adalah sekitar 0,3%.
Co (Cobalt/Kobal)
Unsur Co
belum diketahui secara tepat fungsinya bagi proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Namun demikian unsur ini
sangat diperlukan oleh tanaman tingkat tinggi berdaun hijau. Unsur Co diperlukan oleh rhizobia untuk mengikat unsur N, sehingga dengan demikian unsur ini
secara praktis mempengaruhi produksi tanaman kacang-kacangan.
Unsur Co ini penting bagi rhizobia untuk membentuk vitamin B12 (cynocobalamine), yang kemudian diubah menjadi haemogoblin untuk
pengikatan nitrogen.
Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa inokulasi rhizobia pada tanaman kacang-kacangan
tidak dapat tumbuh dengan baik karena kekurangan unsur Co. Unsur Co berperan
juga sebagai pengaktif enzim arginase,
lecithinase, oxalacetic decarboxylase, dan malic enzim. Gejala kekurangan unsur Co belum dapat
diidentifikasi dengan jelas.
No comments