Dasar-dasar Ekosistem
Ekosistem,
baik ekosistem alamiah (hutan tropik) maupun ekosistem pertanian (agroekosistem)
terbentuk dan terbangun atas dasar adanya beberapa komponen seperti, (1) adanya
individu suatu spesies, (2) tempat dan ruang atau habitat, (3) populasi, (4)
komunitas dan (5) biosfir (Pedigo, 1996:
334).
Individu
adalah organisme hidup dan merupakan komponen utama yang menyusun suatu
ekosistem dimana secara genetik adalah unik.
Setiap individu berjuang untuk mempertahankan hidup. Individu-individu ini tumbuh dan berkembang
dalam rangka untuk mempertahankan hidupnya, akan menempati suatu tempat dan
ruang atau habitat (Oka, 1995 ; Untung, 2003 : 23).
Kumpulan individu akan berkembang
biak menjadi suatu populasi yang menempati tempat yang sama dalam suatu komunitas. Komunitas
ini terdiri atas berbagai jenis organisme yang saling berinteraksi satu sama
lain dalam bentuk aliran energi, dengan memanfaatkan daur biotik (daur
biogeokimiawi) dalam bentuk aliran unsur hara dari lingkungan ke organisme dan
kembali ke lingkungan. Hal ini akan
menuju ke arah perkembangan yang dinamis
yang selalu berubah dari keadaan yang sederhana menuju ke arah yang lebih kompleks, perubahan ini dikenal dengan suksesi ekologi yang dipengaruhi oleh
lingkungan biotik dan abiotik sebagai bagian dari biosfir (Untung, 2003 : 23).
Kumpulan populasi akan membentuk suatu komunitas yang di dalamnya terdapat suatu
aliran energi yang terjadi akibat adanya suatu interaksi. Interaksi disini adalah hubungan timbal balik
antara dua individu dalam satu spesies atau
spesies yang berbeda dalam suatu populasi untuk mempertahankan hidupnya
dalam mendapatkan makanan, ruang untuk tempat tinggal dan berkembang biak. Interaksi ini terlihat dari hubungan serangga
dan tanaman, serangga dengan serangga baik itu sebagai hama , predator, parasitoid, hubungannya
dengan artropoda lainnya yang membentuk suatu rantai makanan (Tarumingkeng,
1994).
Pada rantai makanan tanaman
menduduki tingkat tropik pertama, dengan memanfaatkan sinar matahari tanaman
akan melakukan proses fotosintesis, mengubah bahan anorganik menjadi bahan
organik, karena itu tanaman termasuk dalam organisme ototroph. Selanjutnya organisme lain yang mendapatkan
energi dari tanaman disebut organisme heterotroph, termasuk hama sebagai mangsa/inang
dari predator dan parasitoid yang menduduki tingkat tropik kedua
(herbivora). Predator dan parasitoid
menduduki tingkat tropik ketiga sebagai pemakan herbivora dan karnivora lainnya
(Untung, 2003 : 29).
No comments