Anatomi Protozoa
Adapun anatomi protozoa secara umum
adalah sebagai berikut:
A.3.1. Alat Gerak
Adapun alat gerak pada
protozoa berupa pseudopida sampai flagella dan silia. Dimana pseudopodia di
bentuk dari ektoplasma, kemudian endoplasma akan mengikutinya (Jasin, 1984).
A.3.2. Respirasi
Respirasi dilakukan dengan
cara aerob atau anaerob. Pad respirasi aerob terjadi oksidasi dengan O2 yang
masuk dalam tubuh dengan cara di fusi dan osmosis melalui seluruh permukaan
tubuh, sedangkan pada anaerob terjadi pembongkaran zat yang kompleks menjadi
zat yang sederhana dengan menggunakan enzim-enzim tanpa memerlukan oksigen.
Yang semua hasil tersebut akan di simpan di dalam vakuola kontraktil sebagai
zat ekskresi (Hidayat,1995).
A.3.3. Pencernaan
Menurut pendapat dari
literatur yang kami dapatkan yaitu Hidayat (1995) terdapat beberapa tipe dalam
mendapatkan nutrisi yaitu Holozoik,
holofitik, Saprozoik. Dimana proses holozoik
ini berlangsung dengan mengambil makanan yang relatif keras yang di tangkap
dengan pseudopidia. Untuk mendapatkan nutrisi secara holofitik terjadi pada
Phytomasgophorea, dimana protozoa holozoik makanan dalam vakuola akan
mendapatkan sekresi enzim, sehingga makanan akan merubah menjadi senyawa yang
sederhana dan di sebarkan ke seluruh tubuh. Pelarutan protein, karbonhidrat dan
lemak terjadi dari disintegrasi bahan tanaman atau hewan yang telah mati.
A.3.4. Reproduksi
Menurut pendapat dari
literatur yang kami dapatkan yaitu Jasin (1984) adapun pekembanganbiakan pada
Protozoa dilakukan dengan cara :
1. Membelah diri, dimana setiasp individu
membelah menjadi dua bagian yang sama yang dimulai dari intinya kemudian di
ikuti dengan sitoplasmanya.
2. Pembelahan multipel atau sporulasi yaitu
inti membagi berulang-ulang, kemudian sitoplasma akan mengelilingi tiap belahan
inti, sehingga menghasilkan keturunan yang baru.
3. Plasmotomi yaitu pembelahan berinti banyak
tanpa pembelahan inti, yang menghasilkan inti yang lebih kecil dan berinti
banyak.
4. Pertunasan ialah individu baru timbul
sebagai tunas dari sel induknya yang berdiferiensiasi sebelum atau sesudah
hidup bebas.
Reproduksi seksual dapat
dilakukan karena persatuan dari sel yang bisa isogamet maupun heterogamet atau
dengan persatuan sementara dan pertukaran inti (konjugasi) dari dua protozoa.
A.3.5 Habitat dan Ekologi
Menurut pendapat dari
literatur yang kami dapatkan yaitu
Hidayat (1995) Protozoa hidup pada semua habitat yang memungkinkan hewan
ini hidup, dan hubungan hewan ini dengan alam sekitarnya memungkinkan untuk
mempelajari ekologinya. Protozoa memerlukan lingkungan yang basah,
misalnya dalam air baik air tawar maupun air bergaram bahkan dalam tanah yang
basah dengan kedalaman kurang lebih 20 cm,dapat pula dalam tubuh manusia atau
di semua tempat yang basah lainya.
Adapun anatomi protozoa secara khusus akan kami jelaskan secara rinci
sebagai berikut:
No comments