Morfologi Katak Hijau (Rana macrodon)
Amphibi berasal dari kata Amphibi yang artinya rangkap dan Bios, artinya kehidupan, karena amphibi
ialah hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula di air tawar,
kemudian dilanjutkan di darat. Tubuh rana
sp terdiri atas tiga bagian utama yang meliputi: caput (kepala), badan
(truncus), dan ekstrimitas (anggota gerak) (Radiopoetro, 1996).
Katak
hijau mempunyai permukaan kulit yang selalu basah dan tidak bersisik, mata
berkelopak sedangkan skeleton sebagian besar berupa tulang keras. Katak hijau
memiliki suhu tubuh yang tergantung dalam lingkungan sekitarnya. Meskipun
terdapat perbedaan, pada amphibi masih mempunyai persamaan dengan ikan. Amphibi
merupakan vertebrata darat yang terendah dan diduga dari satu nenek moyangnya
(Kiptiyah, 2004).
Caput
pada katak hijau berujung tumpul, tanpa moncong (rostrum) yang menonjol dan
rima oris (terminal). Pada dataran dorsal moncongnya terdapat sepasang nares atau lubang hidung yang kecil.
Sepasang mata terdapat hamper pada apex caput, ia berukuran besar dan menonjol
(Radiopoetro, 1996).
Lidah
pada Rana macrodon memiliki ujung
yang bercabang dua dan dapat di julurkan kedepan untuk menangkap mangsa, lidah
ini akan digulung kebelakang jika sedang tidak digunakan (Jasin, 1986).
Pada bagian truncus berbentu pendek
dan kompak, memipih pada setengah bagian distal yaitu pada daerah yang oleh
vertebrata sacrales. Lubang kloaka terletak terminal (Radiopoetro, 1984).
Warna kulit katak bermacam-macam
dengan pola yang berlainan. Warna-warna itu di timbulkan oleh pigment-pigment
yang terdapat di dalam sel-sel pigment didalam dermis. Celah-celah pigment
tersebut, sebagai berikut:
1.
Melanophora, berisi melanin
yang berwarna hitam atau coklat.
2.
Lipophora,
berisi lipochrom yang berwarna merah atau kuning, terletaktetap di
bawah epidermis.
3. Guanophora,
sel-sel yang mengandung
kristal-kristal guanine, dengan difraksi kristal-kristal ini menghasilkan warna
biru-hijau (radiopoetro, 1984).
No comments