Bentuk dan susunan sel parenkim
Seperti yang telah dijelaskan diatas, parenkim mempunyai berbagai fungsi yang
disesuaikan dengan bentuknya. Banyak sel parenkim yang bersegi banyak dan garis
tengahnya dalam berbagai bidang hampir sama (isodiametris). Akan tetapi juga
ada bentuk-bentuk lain seperti prismatis memanjang, bentuk tidak beraturan,
bercabang-cabang berbentuk bintang (aktinenkim), dan parenkim yang bentuk
dindingnya berlekuk-lekuk (lipatan). Dinding sel parenkim biasanya tipis,
bervakuola besar dan protoplas yang hidup. Kadang-kadang dijumpai ruang antar
sel, bahkan pada organ tertentu ruang antar selnya luas sehhingga dapat terisi
udara dan menyebabkan organ tersebut menjadi ringan (Savitri, 2008).
Ruang
antar sel yang terbentuk dalam parenkim bisa terjadi secara sizogen atau
lizigen. Pembentukan ruang antar sel secara sizogen terjadi saat dinding primer
dibentuk diantara dua sel anak yang baru, lamela tengah diantara kedua dinding
baru hanya berhubungan dengan dinding primer sel induk dan tidak menyentuk
lamela tengah antara dinding sel induk dan sel disebelahnya. Sebuah ruang kecil
terbentuk ditempat hubungan lamela tengah dengan dinding sel induk. Bagian
dinding sel induk yang berhadapan dengan ruang kecil tersebut menjadi rusak
sehingga membentuk ruang antar sel yang dapat meluas dengan terbentuknya ruang
antar sel yang sama pada sel sebelahnya. Ruang antar sel tersebut dilapisi oleh
senyawa yang berasal dari lamela tengah. Ruang antar sel lisigen terbentuk
dengan cara merusak sel utuh, contohnya pada ruang antar sel tumbuhan air
(Hidayat, 1995)
No comments