Morfologi Columba livia
Dari hasil pengamatan, merpati mempunyai bentuk
tubuh yang sangat mendukung untuk terbang. Dengan kepala kecil, badan yang
fleksibel dan sepasang sayap yang terbentuk sempurna. Sayap pada merpati
merupakan ekstremititas anterior yang mengalami perubahan bentuk menyesuaikan
dengan fungsinya. Tubuh merpati dilindungi oleh bulu-bulu yang berada disekujur
tubuhnya kecuali pada kaki dan paruh. Selain untuk menghangatkan tubuhnya,
bulu-bulu tersebut juga berfungsi untuk memperingan tubuhnya ketika terbang.
Bulu-bulu pada merpati mempunyai jenis-jenis yang berbeda berdasarkan pada
morfologinya. Hal ini dikarenakan tiap bulu memiliki fungsi untuk mendukung
organ yang berbeda meskipun secara keseluruhan mempunyai fungsi yang sama. Pada
merpati, tubuhnya dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu bagian kepala,
leher, tubuh dan ekor. Pada ujung anterior kepala terdapat paruh yang berwarna
putih kekuningan yang berfungsi untuk mematuk makanan, mencabuti bulu-bulunya
dan sebagai awal dari saluran pencernaan. Diatas paruh terdapat sepasang lubang
hidung dan rongga hidung berbentuk mengembang yang sering disebut kembang
kacang (jawa). Rongga hidung ini dapat menutup ketika merpati sedang terbang.
Kemudian disamping atas rongga hidung terdapat sepasang mata yang telah
terbentuk sempurna dengan sepasang kelopak mata yang dapat bergerak bebas.
Dibawah mata terdapat lubang telinga yang tertutup oleh bulu-bulu. Bila
bulu-bulu tersebut sudah dibersihkan, maka akan terlihat jelas lubang telinga
yang dimaksudkan. Merpati mempunyai leher yang agak panjang sehingga kepalanya
dapat ditengokkan kekanan dan kekiri. Pada anteror badan terdapat sepasang
ekstremitas anterior yang berupa sayap yang terdiri dari branchium dan
antibranchium. Ekstremitas posterior dari merpati berupa sepasang kaki berwarna
merah dan dilapisi oleh zat menanduk. Ekstremitas posterior terdiri dati femur,
crus, pes, digiti dan falcula. Kemudian pada ekor terdapat anus yang merupakan muara saluran pembuangan.
Pada
tubuh burung diliputi oleh bulu, kecuali pada bagian kaki cakar tertutup oleh
sisik dan paruh diselubungi oleh zat yang menanduk. Burung termasuk tetrapoda, tetapi
sepasang exstremitas anteriornya mengalami modifikasi membentuk sayap dan
sepasang exstremitas posterior berupa kaki untuk hinggap (Kastawi, 1992).
Pada bagian kepala terdapat paruh (rostrum)
yang bentuknya bervariasi dan berfungsi untuk mengambil makanan. Nares (lubang
hidung luar) yang sebagian ditutup oleh tonjolan kulit lunak yang disebut
ceroma. Pada waktu terbang ceroma dijulurkan kedepan, menutup sebagian nostril
sehingga udara dipanaskan (Soemiadji, 1986).
Mata (organon
visus) relatif besar dan terletrak sebelah lateral pada kepala dengan kelopak
mata yang berbulu. Pada sudut medial terdapat membrana nikitan yang dapat
ditari menutupi mata. Di belakang dan di bawah tiap-tiap mata terdapat lubang
telinga yang tersembunyi dibawah bulu khusus (Jasin, 1984).
Seluruh badannya di tutupi oleh
bulu-bulu. Fungsi bulu-bulu ini antara lain sebagai isolator memperingan tubuh
pada waktu terbang dan lain-lain. Ada 3 tipe bulu utama, yaitu tipe plumae (bulu kasar), plumulae (bulu halus) dan filoplumae (bulu rambut). Plumae
terutama terdapat pada ekor, sayap dan bagian punggung. Berukuran relatif besar
dengan bagian-bagiannya yaitu rachis
(tangkai bulu), vexillum (bendera), barbulae (cabang dari barbae), barbae (cabang dari rachis) dan radiculae (kait yang menghubungkan
barbulae satu dengan barbulae yang lain) (Soemiadji, 1986).
Bulu pada burung sebenarnya merupakan pertumbuhan epidermis yang menjadi
bentuk ringan dan fleksibel. Pertumbuhan bulu dimulai munculnya papil dermal yang kemudian mencuat menutupi epidermis.pada bagian dasar
kuncup bulu melekuk kedalam pada tepinya, sehingga terbentuk foliculus. Berikutnya epidermis kuncup
bulu menanduk untuk membentuk bungkus yang halus. Bagian tengah kuncup
bulu berisi pembuluh darah (Kastawi, 1992).
No comments