Serbuk Sari Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Dari
hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada bunga sepatu (hibiscus rosasinensis) dengan menggunakan
mikroskop binukuler perbesaran 10x10. Yaitu dengan cara mengamati serbuk sari pada bunga sepatu (Hibiscus
rosasinensis) ditemukan adanya protoderm, lapisan hipodermal, sel pariental
primer, sel sporogen primer, tapetum, jaringan prokambium, serta dinding
mikrospora yang berwarna merah, mikrospora berwarna merah muda, sedangkan warna
dari serbuk sari berwarna kuning.
Benang sari terdiri atas kepala sari dan
tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar, yaitu sel-sel
parenkimatis yang menyerupai vakuola, tanpa ruang antar sel. Sel-sel ini sering
mengandung pigmen, epidermis dengan kutikula, trikhoma, mungkin stomata dan
mungkin juga stomata tetap terbuka seperti pada hidatoda Sumardi, 1993).
Stamen terdiri dari tangkai sari atau
filamen dan dibagian distal terdapat kepala sari atau antera. Pada antera
biasanya terdapat dua bagian, masing-masing bercuping dua. Kedua bagian antera bersambungan di tengah
dengan penghubung kepala sari, atau konektivum. Setiap bagian mengandung dua
buah kantung sari atau kumpulan karpel yang bersatu menjadi ginesium. Biasanya
terdiri dari 3 bagian, yakni bakal buah dengan bakal biji atau ovulum, tangkai
putik atau stylus, serta kepala putik atau stigma yang strukturnya memudahkan
polinasi (Hidayat, 1995).
Struktur filamentum sama persis dengan
tangkai bunga. Sedangkan struktur kepala sarinya meliputi dinding antera,
likulis, dan didalam lokulus terdapat serbuk sari. Dinding antena terdiri dari
2 lapis. Lapisan luar (eksotesium) dan lapisan dalam (edotesium). Pada eksotesium
ditemukan sel-sel yang berbentuk khusus yang disebut stomium, yang merupakan
tempat keluarnya serbuk sari setelah masak (Anonymous, 2008).
No comments