Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di dalam tubulus
seminiferi dalam testis. Proses tersebut berlangsung mulai dari dinding tepi
sampai ke lumen sel tubulus seminiferus yang merupakan bagian dari perenkim
testis selain lobulus (Toelihere, 1981).
Lobulus adalah kantong-kantong kecil yang
pada umumnya berbentuk kerucut, seperti buah salak. Ujung medialnya lancip,
sedang ujung lateralnya lebar dan merupakan, dasar dari kerucut tersebut. Isi
lobulus adalah tubulus seminiferi yang
panjang, berkelok-kelok memenuhi seluruh kerucut, pada muara tabung
seminiferus yang terdapat pada ujung medial dari kerucut akan langsung berhubungan dengan rete testes. Dinding
tubulus seminiferus terdiri atas sel-sel membran basal, epithel benih, sel-sel
penunjang dan sel penghasil cairan testes (Toelihere, 1981).
1. Spermatogonium: ukurannya relatif kecil, bentuk
agak oval, inti terwarna kurang terang, terletak berderet di dekat /melekat
membrana basalis.
2.
Spermiatosit I : ukuran paling besar, bentuk bulat, inti terwama kuat, letak
agak menjauh dari membran basalis.
3.
Spermatosit II : ukuran agak kecil bentuk bulat, letaknya menjauhi membrane
basalis. (mendekati lumen).
4.
Spermatid : ukuran kecil, benuk agak oval, warna inti kuat, kadangkadang
piknotis, letak di dekat lumen.
5.
Spermatozoid : spermatozoa muda melekat secara bergerombol pada sel sertoli,
yang muda terdapat di dalam lumen (Muchtaromah, 2009).
Sperma itu terdiri dari 1
kepala, 1 badan, dan 1 ekor (flagellum). Kepala berisi nucleus yang dilapisi
oleh akrosom yang mengandung enzim-enzim yang diperlukan untuk menembus ovum.
Bagian leher mengandung mitokondria yang dapat memproduksi ATP dan nantinya
digunakan untuk pergerakan. Pergerakan dari ekor spermatozoa ini menyebabkan
motilitas sperma (Setiadi, 2007).
No comments