PEMBUATAN LARUTAN UMPAN PROSES PENGENDAPAN Zr(OH)4 MENGGUNAKAN METODE RE-EKSTRAKSI
Zirkonium merupakan bahan yang mempunyai peran yang sangat strategis dalam berbagai industri. Dalam industri nuklir, bahan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan struktur reaktor nuklir yang baik sehingga reaktor nuklir tidak bisa meledak. Analisis kandungan zirkonium dan hafnium sangat sulit dikerjakan dengan metode analisis konvensional, karena kedua unsur mempunyai sifat kimia yang mirip
Bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi :Pasir zirkon hasil penambangan dengan kandungan hafnium sebesar 1249 ppm, soda api
teknis sebagai bahan pereaksi dalam proses peleburan. Larutan TBP-Kerosen (30:70) sebagai bahan pelarut dalam proses ekstraksi. Larutan H2S04 0,2 N digunakan sebagai bahan pemungut zirkonium dalam proses re-ekstraksi larutan NH40H 12,5 % digunakan untuk proses pengendapan dan aquadest buatan laboratorium BKTPB dipakai Sebagai bahan pengencer
Alat : Tungku peleburan digunakan sebagai sumber panas dan media reaksi antara pasir zirkon dengan soda api. Beker gelas digunakanuntuk proses pelindian, ekstraksi, re-ekstraksi dan pengendapan. Satu set pengaduk magnit merek Ceramac Midi untuk proses pengadukan. Buret dari Pyrex volume 50 mL digunakan dalam proses pengendapan. Bar/pengaduk φ = 5 mm, panjang 50 mm. Krus alsint dipakai untuk wadah umpan dalam pengeringan maupun kalsinasi. Alat penimbang analitis (Mettler H-20). Eksikator digunakan untuk pendinginan dan penyimpanan hasil kalsinasi. Peralatan analisis zirkonium meliputi : satu set spektrometer pendar sinar-X. Plastik Mylar buatan Spex dan vial (tempat sampel) sebagai sarana penunjang analisis. Satu set Neutron Activation Analysis (NAA).
Cara penelitian : Pasir zirkon yang tersedia ditimbang dan dimasukkan ke dalam tempat pencampur,
begitu juga soda api. Kedua bahan dicampur dengan perbandingan berat 1 : 1,1 hingga diperoleh campuran yang homogen.
Re-ekstraksi zirkonium adalah suatu cara untuk memungut kembali zirkonium dari larutan hasil proses ekstraksi fase organik (ekstrak zirkon) ke dalam larutan pemungut (solven). Larutan pemungut yang digunakan dalam penelitian ini adalah H2S04 0,2 N. Hasil penelitian dengan variabel kecepatan
pengadukan yang telah dilakukan disajikan pada Gambar 1 dan Gambar 2 Kesimpulan : Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses re-ekstraksi antara lain kecepatan dan waktu pengadukan. Larutan yang dipakai dalam proses re-ekstraksi adalah asam sulfat 0,2 N. Dari hasil penelitian diperoleh kondisi operasi terbaik pada (optimum) pada kecepatan pengadukan 300 rpm dan lama pengadukan 5 jam. Pada kondisi tersebut diperoleh efisiensi sebesar 76,26 % dan koefisien distribusi 3,21 dengan kandungan hafnium pada larutan umpan yang mula-mula 1249 ppm telah turun menjadi 366,9 ppm.
No comments