Sel Pembunuh Alamiah: “PA”
Limfosit yang diproduksi di dalam sumsum tulang ini, juga tersedia di limpa, nodus limfa, dan timus. Fungsi mereka yang sangat penting adalah membunuh sel tumor dan sel pembawa virus.
Dari waktu ke waktu, sel-sel penyerang melakukan cara-cara yang jahat. Kadang mereka bersembunyi dengan sangat rapi di dalam sel tubuh sehingga baik antibodi maupun sel T tak dapat mengenali musuh ini. Segala sesuatu tampak normal dari luar. Dalam keadaan seperti itu, sistem pertahanan bagaimanapun menduga adanya anomali dan sel PA segera menuju daerah tersebut melalui darah. Limfosit pembunuh mengelilingi sel tempat musuh bersembunyi ini dan mulai memper-mainkannya. Saat itulah sel musuh dibunuh oleh zat racun yang di-injeksikan ke dalamnya.
Bagaimana sel-sel ini mengenali musuh masih merupakan pertanyaan yang belum terjawab. Reseptor yang seharusnya ada di permukaan dan memungkinkan mereka mengenali sel target belum ditemukan. Oleh karena itu mekanisme yang digunakan untuk mengenali musuh belum dipahami dengan jelas.
Dengan seluruh teknologi yang ada, manusia masih belum mampu menyelesaikan rincian yang digunakan oleh sistem ini untuk meng-identifikasi musuh. Barangkali kemajuan teknologi di masa datang akan memberikan seberkas sinar pada sistem ini sehingga masalah ini tidak lagi merupakan misteri. Ini juga akan menjadi bukti yang menyata-kan kesempurnaan sistem yang ada sekarang dan bukti tentang rumitnya perencanaan yang terlibat dalam penciptaannya.
Sel Darah
- Trombosit
Proses penggumpalan (koagulasi) darah sudah dianggap kejadian biasa yang sering terabaikan. Namun demikian, jika saja sistem sem-purna yang memungkinkan penggumpalan darah ini tidak ada, manusia akan mengalami risiko yang cukup berarti dan bahkan pen-darahan yang menyebabkan kematian hanya dari satu luka ringan. Trombositlah salah satu sel darah, diproduksi di sumsum tulang, yang melaksanakan tugas ini. Penggumpalan darah juga melibatkan suatu bahan yang disebut serotonin. Yang disebutkan terakhir ini berperan penting dalam reaksi alergi.
- Eosinofil
Sel darah ini memiliki kemampuan untuk melakukan fagositosis, yaitu memusnahkan setiap sel asing yang memasuki tubuh.
- Basofil
Basofil adalah sel darah berinti tunggal yang kasar dan besar. Jumlahnya dalam darah hanya sedikit, tetapi banyak di kulit, di dalam dan di sekitar limpa, serta di jaringan konektif usus.
- Neutrofil
Dengan suatu kualitas antibakteri, sel-sel darah ini melindungi organisme dari bahan benda-benda asing. Selain itu sel-sel ini membantu sistem pertahanan dengan kemampuan fagositosisnya.
No comments