Sel yang Menyerahkan Antigen (Antigen Presenting Cells): “SMA”
Tugas sel ini adalah menyerahkan antigen (musuh) kepada sel T. Mengapa ada sel yang melaksanakan fungsi (tanggung jawab penting) seperti ini jelas membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Sel ini tahu bahwa sel T menjaga tubuh manusia. Sel ini mengenali musuh dan menyerahkan musuh yang ditangkapnya kepada sel T untuk melengkapi sel T dengan pengetahuan mengenai musuh.
Mengapa sel ini mau melakukan tugasnya? Menurut teori evolusi, sel ini seharusnya hanya memikirkan kesejahteraan dirinya sendiri. Akan tetapi ia melayani sistem, padahal tidak mendapat keuntungan darinya.
Yang lebih menarik, SMA sangat mengetahui kebutuhan sel T. Berdasarkan hal itu, SMA akan memecah sel musuh dan memberikan kepada sel T hanya urutan asam amino sel musuh saja. Berarti SMA bahkan mengetahui bahwa sel T akan mengekstrak informasi yang diperlukan dari urutan asam amino ini.
Sampai pada tahap ini, ada perlunya mengingat kembali satu hal: Kita menyebutkan kegiatan seperti “mengetahui”, “menghitung”, “berpikir”, “melayani”. Tanpa dipertanyakan lagi, semua kegiatan tadi membutuhkan suatu kesadaran tertentu. Mustahil makhluk hidup yang tak memiliki kesadaran melaksanakan kegiatan ini. Padahal, sekarang kita sedang membahas kemampuan ini sebagai kemampuan yang ada di dalam benda yang sangat kecil: sel biasa, kecil, dan tidak memiliki kesadaran.
Jawaban atas pertanyaan ini sangatlah jelas. Dialah Allah yang menciptakan SMA dan sel T, serta sel lainnya di tubuh. Kesemuanya bekerja harmonis dalam satu sistem yang sama.
Picture Text
Fagositosis dalam proses. Makrofag (kuning) tengah mencerna bakteri (biru).
Di kiri, Anda bisa melihat makrofag saat berusaha melahap benda asing.
Makrofag ketika menelan bakteri tahap demi tahap. Makrofag memanjang untuk menangkap bakteri.
Bakteri tertangkap dan terjebak di dalam perpanjangan membran makrofag.
Bakteri yang sudah terperangkap di membran makrofag ditelan satu per satu.
Makrofag (A) berusaha menjangkau bakteri (C) dan menangkapnya dengan perpanjangan membran yang disebut pseudopodia (B).
Limfosit sedang memerangi sel-sel kanker.
Pada orang yang kebal, sel T pembunuh menyerang dan menghancurkan sel yang membawa antigen asing, seperti sel yang terinfeksi virus atau sel kanker. Sel T ini memiliki vakuola penyimpanan yang mengandung senyawa kimia, disebut perforin, karena ia melubangi membran sel dan melepaskan unit perforin protein. Unit ini bersatu membentuk lubang pada membran sasaran. Setelah itu, cairan dan garam masuk sehingga sel sasaran akhirnya pecah.
Sebuah sel B saat membelah diri.
Sebuah sel B diseliputi bakteri.
Bakteri dan virus membawa senyawa kimia di permukaannya, yang disebut antigen. Sebagian limfosit menghasilkan antibodi untuk mengikatkan diri dengan antigen, sehingga memudahkan sel darah putih menelan bakteri tersebut. Antibodi mempunyai ciri khas yang sangat berbeda dan mereka hanya dihasilkan untuk dan mengikatkan diri kepada antigen khusus. Sebagaimana diperlihatkan pada gambar di atas, antigen (segi tiga) dengan pas sesuai dengan antibodi, lingkaran dengan potongan segi tiga. (kiri atas). Namun antibodi yang sama (bawah) tidak cocok dengan antigen bulat.
Sel darah putih yang dibuat dalam jaringan sistem limfa berubah menjadi limfosit (sel B dan sel T) atau monosit. Limfosit merupakan pemain kunci dalam sistem kekebalan. Monosit bisa berubah menjadi sel pemakan (fagosit) yang besar, disebut makrofag.
No comments